We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Bisakah Memilih Jenis Kelamin Anak saat Program Hamil?

author
Ruth Sinambela
Senin, 4 Juli 2022 | 11:02 WIB
Memilih gender saat promil ternyata dapat dilakukan, Bun | Shutterstock

Bagi sebagian pasangan, memiliki atau tidak memiliki anak bukanlah suatu hal besar yang harus dirisaukan. Terbukti di zaman sekarang ini, makin banyak pasangan suami istri yang menunda bahkan memutuskan untuk tidak memiliki anak, Bun.

Meski begitu, banyak pula pasangan yang sangat mengharapkan hadirnya buah hati, bahkan juga mendambakan jenis kelamin tertentu untuk menjadi buah hatinya kelak! Bukan hanya karena sudah mengimpi-impikannya, namun keinginan pasangan untuk memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu ternyata bisa juga disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari sosial budaya, masalah finansial, hingga masalah kesehatan seperti adanya kelainan genetik yang bisa diturunkan orangtua kepada anak dengan jenis kelamin tertentu.

Baca Juga: Benarkah Sperma Encer Menyebabkan Sulit Hamil?

Kabar baiknya, seiring dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, membuat metode dan teknik pemilihan jenis kelamin anak secara ilmiah telah ikut berkembang dari waktu ke waktu. 

Metode apa sih, yang dapat digunakan untuk memilih jenis kelamin anak? Ada beberapa metode yang bisa dikelompokkan menjadi 2, Bun. Yaitu metode alami dan metode buatan. Namun perlu diketahui bahwa bukti ilmiah yang dapat mendukung kedua beberapa metode ini, belum banyak tersedia terkait angka keberhasilannya. Oleh karena itu, Bunda dan Ayah harus siap apabila hasil yang diinginkan ternyata tidak sesuai dengan keinginan, ya!

Kehamilan sehat bisa didapatkan dengan pemeriksaan rutin | SHUTTERSTOCK

Metode Alami

Metode alami yang dapat dilakukan untuk memilih jenis kelamin anak, merupakan metode yang digunakan dengan cara-cara alami, seperti mengatur pola makan atau mengatur tanggal berhubungan seks.

Baca Juga: Mengapa Bunda Sulit Hamil Setelah Keguguran?

Seperti dilansir dari laman RSUP Dr. Sardjito, pengaturan pola makan adalah pengaturan diet prekonsepsi dan bukan pengaturan diet selama hamil ya, Bun, jadi dietnya dilakukan sebelum program hamil (promil). 

Diet ini terdiri dari pengaturan mineral kalsium, magnesium, kalium dan natrium, yang harus dikonsultasikan terlebih dahulu oleh dokter kandungan dan dokter ahli gizi ya, Bun. Teknik ini membutuhkan waktu sekitar 9-12 minggu sebelum memulai promil. Apabila Bunda sedang menggunakan KB, maka jangan lepas KB sebelum Bunda dan Ayah menyelesaikan program diet ini. Persentase keberhasilan program diet untuk memilih jenis kelamin anak ini cukup besar lho, Bun, yaitu sekitar 75-80%.

Lain lagi metode alami dengan memperhitungkan waktu atau tanggal berhubungan seks. Metode ini juga dikenal sebagai “penjadwalan seks dengan metode Shettles”. Bunda dapat melakukannya dengan cara berikut ini:

  •  Jika ingin anak laki: lakukan hubungan seks sedekat mungkin dengan masa subur (ovulasi) maka kemungkinan berhasil adalah 57,7%. Lakukan douche atau teknik membersihkan vagina, dengan cairan basa seperti air soda selama 15 menit sebelum melakukan hubungan seks.
  • Jika ingin anak perempuan: lakukan hubungan seks setiap hari sejak awal siklus menstruasi hingga 2 hari sebelum masa subur (ovulasi). Lakukan douche dengan cairan asam selama 15 menit sebelum berhubungan seks yang mendekati masa subur.
  • Perlu diperhatikan bahwa langkah-langkah ini, WAJIB Bunda konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kandungan Bunda, ya!

Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Sebelum Bunda dan Ayah Menjalani Program Hamil | Shutterstock

Metode buatan

Yaitu dengan inseminasi buatan, dan bayi tabung, Bun. Kedua cara ini terbukti menjadi cara yang paling akurat bagi orang tua yang menginginkan buah hati dengan jenis kelamin tertentu. Kelemahannya adalah, untuk melakukan kedua hal ini, Bunda dan Ayah akan membutuhkan dana yang lumayan besar, dan tentu saja tidak selalu berhasil, persentase keberhasilannya adalah sebesar 80-90 persen.

Meski tidak bisa dijamin 100% akurat, saat ini inseminasi buatan dan bayi tabung juga telah banyak mengalami perkembangan, Bun, salah satunya dengan menggunakan metode PGD (Preimplantation Genetic Diagnosis) yang tingkat akurasinya mendekati 100 persen, Bunda!

Baca Juga: Program Hamil Belum Berhasil? Mungkin Bunda dan Ayah Harus Kontrol ke Dokter Gigi Dulu!

Bagaimana? Tertarik kah Bunda untuk mencoba berbagai metode yang dapat digunakan untuk bisa memilih jenis kelamin anak di atas? Kalau YA, segera buat janji untuk bertemu dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan Bunda, agar bisa mendapatkan penjelasan yang lengkap dan memilih metode yang cocok sesuai kebutuhan, dan kondisi kesehatan Bunda juga Ayah, ya. Selamat berusaha!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi