Tahukah Bunda kalau pelaku pedofil sering kali menggunakan berbagai simbol yang mengartikan kecenderungan mereka dalam berperilaku, maupun hasrat seksual mereka yang dikelompokkan sesuai dengan ketertarikannya masing-masing?
Simbol-simbol ini ditemukan oleh FBI beberapa tahun yang lalu, Bun, dan mungkin saja kini telah mengalami perubahan maupun perkembangan. Meski demikian, Bunda tetap perlu tahu, untuk mengetahui gambaran besar, atau sekiranya dapat membantu Bunda agar lebih peka ketika mungkin nantinya menemukan simbol-simbol yang sama, mirip, atau sedikit berbeda namun mencurigakan, di media sosial anak, atau mungkin lingkup pergaulannya ya, Bun!
Apa saja, sih? Ini dia kelima simbolnya, seperti dilansir dari dailymail.co.uk.
Baca Juga: Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Child Grooming
BoyLover Logo
Simbol serupa segitiga, namun dengan bentuk seperti spiral ini, biasanya akan berwarna biru, Bun. Simbol ini mengartikan ketertarikan dan kecenderungan pedofilia menargetkan atau mengincar anak laki-laki.
LittleBoyLover Logo
Mirip dengan BoyLover Logo, namun bentuk segitiga LittleBoyLover Logo tidak setajam segitiga spiral pada BoyLover Logo. Warna yang dipakai biasanya biru muda. Simbol ini mengartikan ketertarikan sekelompok pedofilia pada anak laki-laku balita, atau batita.
GirlLover Logo
Simbol spiral yang membentuk gambar hati berwarna pink ini, merupakan simbol yang digunakan kelompok pedofilia yang menargetkan atau memiliki ketertarikan pada anak-anak perempuan.
Baca Juga: Viral! Seorang Ibu Mengejar Pelaku yang Melakukan Pelecehan Seksual pada Putranya
ChildLover Logo
Simbol berbentuk kupu-kupu dengan dua sayap berbentuk hati, berwarna pink dan biru muda ini, merupakan bentuk simbol yang cantik dan menarik, Bun. Namun siapa sangka, simbol ini merupakan simbol yang dipakai sekelompok pedofilia yang menargetkan anak laki-laki maupun perempuan.
ChildLove Online Media Activism (CLOMAL) Logo
Satu lagi logo yang harus Bunda perhatikan keberadaannya adalah logo dari sebuah perkumpulan yang digunakan oleh para pedofil untuk mempromosikan sexual relationship antara orang dewasa dan anak-anak, Bun.
Perkumpulan ini berpendapat bahwa sexual relationship antara anak-anak dan orang dewasa sebaiknya tidak dikategorikan sebagai kriminalitas!
Perkumpulan ini juga aktif mengemukakan pendapat mereka dalam blog dan media sosial lainnya, bahwa hubungan antara anak-anak dan orang dewasa sah-sah saja, dan normal terjadi di kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Waspadai Child Grooming di Sekitar Anak, Bun!
Duh, serem ya, Bun. Memang harus diakui meski telah mendapat berbagai kecaman di seluruh dunia, pedofilia hingga saat ini masih banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Karena itulah Bunda juga keluarga harus lebih lagi mewaspadai hal ini, dan terus membekali si kecil sejak dini, dengan berbagai ilmu yang dapat membuatnya lebih aman dan mawas diri ketika berada di lingkungan rumah, sekolah, maupun masyarakat sehari-hari! Bunda juga dapat mengawasi dan mengecek media sosial si kecil secara berkala, tentunya dengan pemahaman yang baik dan izin dari buah hati Bunda, ya!