A father holds his daughter’s hand for a short while, but he holds her heart forever.
Unknown

Ini Dia Milestone Kemampuan Bersosialisasi Anak Sesuai Usianya

author
Ruth Sinambela
Kamis, 14 Juli 2022 | 15:03 WIB
Selain Sukses Dalam Pendidikan Formal, EQ Juga Menyukseskan Kehidupan Sosial Anak | Shutterstock

Mengajak anak untuk bersosialisasi sangat penting demi kebaikannya di masa depan, Bun. Bahkan banyak ahli dalam bidang perkembangan anak berpendapat bahwa kemampuan bersosialisasi anak sebenarnya sudah mulai muncul dan terbentuk sejak masih berusia 1 tahun, yaitu usia rata-rata saat seorang anak bisa berjalan. 

Ini tentu saja menjadi hal yang wajib mendapatkan perhatian dari para orang tua agar mampu mengasah dan membimbing kemampuan sosialisasi anak, sehingga sejak dini sudah mulai bisa diarahkan ke hal-hal yang positif.

Baca Juga: Bahaya Mengintai, Yuk, Awasi Penggunaan Media Sosial pada Pra Remaja dan Remaja, Bun!

Untuk itu, Bunda dapat mengetahui apakah perkembangan sosialisasi si kecil telah sejalan dengan tahap-tahap yang secara garis besar dialami oleh anak-anak sesuai perkembangan usianya, dengan menyimak terlebih dahulu tahap perkembangan sosialisasi anak berikut ini.

Usia 1 tahun

Pada usia ini, si kecil akan mulai memiliki pengalaman bersosialisasi pertamanya yaitu dengan Bunda dan Ayah. Dimana si kecil akan mulai mengenali wajah, berinteraksi, juga mulai berkomunikasi dengan Bahasa sederhana, Bun. Dari sini lah kemudian, dari waktu-waktu berkualitas yang dihabiskannya bersama kedua orang tuanya, kelak kemampuan bersosialisasi si kecil akan dimulai dan terus meningkat.

Sering Mengajak Si Kecil Bermain Cilukba Akan Mengasah Kemampuan Bersosialisasinya | Shutterstock

Usia 2 tahun

Pada usia ini jangan kaget kalau si kecil akan mulai memperlihatkan tingkah laku yang kemungkinan besar akan membuat Bunda atau Ayah menghela napas panjang. Karena pada usia ini lah anak akan mulai mengklaim kepemilikan dan teritorialnya, Bun.

Misalnya, berebut mainan dengan saudara maupun teman sebayanya, namun jangan takut, Bunda. Karena hal ini juga merupakan bagian dari berkembangnya kemampuan si kecil dalam bersosialisasi, lho.

Baca Juga: Manfaat Besar dari Bermain Cilukba untuk Si Kecil

Pada fase inilah si kecil sudah mulai menunjukkan ketertarikan untuk bermain atau berinteraksi dengan anak lain, meskipun, pada akhirnya harus berebut mainan, Bun!

Usia 3 tahun

Seiring perkembangan kognitif dan mentalnya, si kecil yang semakin besar juga akan mulai memperlihatkan ketertarikan juga fokus pada teman, maupun orang lain yang mau mengajaknya bermain, Bun.

Hal ini diharapkan akan dapat membentuk bakat sosialisasi anak agar semakin berkembang, yaitu dengan memiliki teman sebaya yang sering atau terus-menerus diajaknya bermain atau melakukan sesuatu.

Bermain bersama saudara di rumah merupakan fase kemampuan sosialisasi anak | Shutterstock

Selain itu, pada usia ini si kecil juga cenderung mulai menunjukkan kegemarannya dalam bermain peran, Bun. Ini merupakan salah satu tanda bahwa si kecil paham mengenai konsep bersosialisasi, karena ia dapat menunjukkan karakter orang lain dengan berpura-pura memerankannya. 

Itu juga berarti si kecil sudah memiliki kemampuan untuk mendalami karakter seseorang secara sederhana, termasuk mengenali bentuk emosi dan perasaan yang dimiliki oleh orang lain selain dirinya sendiri.

Baca Juga: Jangan Hanya IQ, EQ Anak pun Perlu Diperhatikan

Seru ya Bun, melihat perkembangan atau milestone si kecil dalam kemampuannya bersosialisasi.

Meskipun perlu Bunda ingat, bahwa kemampuan setiap anak akan berbeda-beda, ya! Jadi jangan sampai memaksakan kehendak dan malah membuat si kecil serba salah, Bun. 

Cukup dengan mengetahui garis besar tahap kemampuan bersosialisasi anak, maka Bunda dapat memperhatikan dan membantu si kecil sesuai dengan usianya dan kebutuhannya. Dengan begitu, Bunda juga bisa sekaligus membantu dan melatih si kecil menjadi anak yang pandai bersosialisasi sejak dini, hingga di masa mendatang.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi