Value merupakan nilai-nilai yang dimiliki seseorang, dan terbentuk dari bagaimana setiap individu menjalani kehidupan, juga bagaimana ia dapat mengenali diri sendiri dalam proses perjalanan hidupnya, Bun.
Value tentu saja tak serta-merta dimiliki seseorang sejak lahir, namun lebih dari itu, value sesungguhnya dapat ditanamkan dalam diri anak sejak dini, yaitu pertama-tama dari relasinya dengan keluarga, atau di dalam keluarga.
Baca Juga: Manfaat Luar Biasa Sinar Matahari Pagi untuk Si Kecil
Definisi value
Melansir dari HaloJiwa, definisi value menurut G. Allport, dalam bukunya “The Individual and His Religion” (1950), merupakan sebuah keyakinan yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang.
Sedangkan ahli lainnya, Bulatao, pada tahun 1961 mengatakan bahwa value mewarnai tindakan manusiawi dan mencerminkan jiwa seseorang sehingga value juga menjadi dasar pengambilan keputusan.
Tanpa value maka anak-anak akan cenderung merespon sesuatu secara negatif atau tidak konsisten, hingga berpikir bahwa orang-orang di luar diri mereka memiliki sifat bermusuhan. Hal ini tentu akan mempengaruhi bagaimana kecenderungan perilaku anak di luar rumah. Dan tidak akan berdampak baik untuk masa depan anak.
Derived value
Hal ini lah yang menyebabkan betapa relasi seorang anak dengan keluarganya, akan sangat mempengaruhi value yang terbentuk dalam diri mereka. Dimana keluarga, tentunya menjadi pengalaman dan tahap kehidupan pertama yang dimiliki anak.
Hal ini lebih dikenal sebagai derived value atau value yang diadopsi dari orang-orang yang secara signifikan memengaruhi si kecil, Bun.
Baca Juga: Manfaat Luar Biasa Pretend Play bagi Tumbuh Kembang Anak
Derived value-lah yang akan si kecil dapat dari keluarga. Dan biasanya akan sangat melekat dan menjadi dasar untuk mempertimbangkan masuknya value yang baru di tahap tumbuh kembang anak selanjutnya hingga dewasa!
Menanamkan value pada anak
Sebagai relasi pertama yang dimiliki anak dalam pembentukan value dirinya, Bunda dan Ayah bisa lho, melakukan beberapa langkah jitu berikut, agar si kecil dapat memahami dan menanamkan nilai-nilai yang Bunda dan Ayah harapkan untuk mereka miliki di rumah:
- Tunjukkan dengan contoh nyata, yang memang sudah menjadi kebiasaan-kebiasaan baik di dalam keluarga. Misalnya, kebiasaan menggunakan kata tolong, permisi, dan terimakasih.
- Ajarkan anak berbagai value yang Bunda dan Ayah yakini. Karena kalau tidak, sering kali orang tua hanya akan menunggu dan berekspektasi terlalu tinggi pada anak, sehingga ada kalanya justru menimbulkan masalah, seperti bertengkar atau mencap anak memiliki sifat yang buruk, padahal Bunda sendiri tidak mengajarkan apa pun pada mereka.
- Jelaskan dengan baik mengapa si kecil harus melakukan nilai-nilai yang Bunda dan Ayah ajarkan. Bunda dapat menjelaskannya sesuai dengan usia si kecil, ya. Misalnya dengan mendongeng, atau bernyanyi.
- Konsisten melakukannya, dan jadikan nilai-nilai baik tersebut sebagai kebiasaan-kebiasaan baik. Nantinya anak akan merasa lebih nyaman dan merasa memiliki value tersebut sebagai bagian dari dirinya seutuhnya.
Baca Juga: Tips Ajari Anak Terbiasa Antre
Menanamkan value pada anak, tentu tidak akan mudah dan butuh waktu juga proses yang panjang ya, Bun. Untuk itu, diperlukan kesabaran dan kesadaran setiap orang tua, bahwa value akan tumbuh sedikit demi sedikit seiring perkembangan mental, fisik, dan sosial si kecil. Teruslah membersamai mereka, dan nikmati prosesnya ya, Bunda dan Ayah hebat! Selamat berproses!