Setelah dua tahun lebih pandemi Covid-19 memaksa kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring. Akhirnya tahun ajaran baru 2022/2023 dapat mulai digelar secara normal lagi, Bun.
Pandemi yang mulai terkontrol, juga para siswa yang telah mendapat sedikitnya 2 kali vaksin, membuat pemerintah juga pihak sekolah memutuskan untuk mulai menggelar Pertemuan Tatap Muka (PTM) 100 persen.
Meski begitu, di tengah kembali meningkatnya kasus Covid-19 sejak akhir Juni yang lalu hingga kini, tak ayal membuat sebagian orang tua atau wali murid merasa was-was melepas buah hatinya untuk belajar di sekolah. Bagaimana dengan Bunda sendiri?
Baca Juga: 5 Sekolah Termahal di Indonesia, Harganya “Wow” Banget, Bun!
SKB 4 menteri
Surat Keputusan Bersama (SKB) yang dikeluarkan oleh 4 Menteri, yaitu Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan, yang kini telah disesuaikan untuk ke-enam kalinya, khususnya mengenai gelaran PTM 100%, menjadi landasan sekolah memantapkan diri untuk mulai menjalani kegiatan belajar-mengajar secara full time, normal, seperti sebelum pandemi.
Kesiapan sekolah menjadi hal utama yang mendasari PTM 100%
Penyelenggaraan PTM pada dasarnya dilakukan sesuai dengan level PPKM di masing-masing wilayah, sesuai dengan anjuran pemerintah, Bun. Dalam sebuah kesempatan, seperti dilansir dari laman kemdikbud.go.id, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud Ristek, Dr. Muhammad Hasbi, menjelaskan bahwa bagi sekolah yang daerahnya sudah boleh melaksanakan PTM 100%, terdapat beberapa kesiapan yang perlu dilakukan oleh sekolah, yaitu:
- Menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
- Toilet yang bersih
- Kantin yg sesuai dengan anjuran SKB 4 Menteri
- Memakai masker saat melaksanakan pembelajaran di dalam kelas
- Satgas Covid sekolah rajin membersihkan kelas dengan disinfektan
- Memastikan kalau siswa telah diperiksa kelengkapan vaksinasinya
Namun yang sering kali dipermasalahkan sebagian orang tua adalah apakah sekolah sudah benar-benar siap dan sudah menjalankan persyaratan yang diminta pemerintah dengan baik, berkesinambungan, dan penuh tanggung jawab? Semoga ya, Bun!
Mempersiapkan mental
Selain kesiapan sekolah dan seluruh aparatnya dalam menjalankan dan menjaga prokes sebaik-baiknya, mental yang siap dari orang tua tentu menjadi salah satu hal yang juga sangat penting untuk mulai menjalani PTM 100% di tahun ajaran baru ini, Bun.
Tentu Bunda masih ingat ketika di awal 2020 Bunda dan si kecil diharuskan mengikuti metode belajar-mengajar yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, yaitu secara online.
Saat itu, butuh beberapa waktu hingga orang tua bisa beradaptasi dan terbiasa mengikutinya dengan baik. Maka, begitu pula dengan transisi kembalinya cara belajar seperti sebelum pandemi dengan protokol kesehatan yang ketat, seperti sekarang ini.
Baca Juga: Kurikulum Merdeka Mulai Diimplementasikan Tahun Ini, yuk, Ketahui Gambaran Besarnya!
Psikolog Growth Center Kompas Gramedia, Arienda Anggraini, M.Psi, seperti dilansir dari kemdikbud.go.id, mengutarakan pendapatnya mengenai hal ini, Bun.
“Sekarang para orang tua sudah beradaptasi cara mengajari anak-anak, dan setelah masuk PTM 100% ada lagi keluhan orang tua yaitu ketakutan. Misalnya mereka mempertanyakan apakah sekolah sudah cukup siap, apalagi di usia SD ini kan aktivitas geraknya lebih besar dan lebih sulit diberi pengertian dibandingkan dengan anak-anak SMA atau anak-anak SMP.”
“Jadi dengan segala kondisi saat ini, situasi yang tidak ideal, kita harus menerima, kita bisa beradaptasi, kita bisa rela melepas anak-anak kita harus tatap muka full 100%. Jadi orang tua harus bisa menerima dulu kondisi saat ini,” tuturnya.
Menerima dan beradaptasi
Bagaimana Bunda dan si kecil dapat menerima situasi dan beradaptasi dengan baik tentu tak akan sama bagi setiap orang ya, Bun. Meski begitu, ini tips yang dapat Bunda coba untuk bisa menyongsong dan menjalani tahun ajaran baru ini dengan baik, aman, dan jauh dari risiko tertular virus, khususnya Covid-19:
- Persenjatai si kecil dengan makanan bergizi, vitamin yang diperlukan, dan istirahat yang cukup.
- Berikan arahan hingga yakin kalau si kecil mengerti benar dan telah memahami betul bagaimana menjalankan prokes selama belajar di sekolah.
- Bawakan bekal yang mudah disantap dan tidak membiarkannya jajan sembarangan.
- Belajar untuk mengelola stres, dan tidak bereaksi berlebihan agar si kecil juga tidak ikut-ikutan stres atau takut.
- Selalu mengajak anak untuk ngobrol dan berdiskusi, untuk mengetahui bagaimana situasi belajar-mengajar dan prokes di sekolah.
Baca Juga: 6 Poin Penting Agar Si Kecil Sukses Belajar di Sekolah
Memang benar mental yang siap sangat dibutuhkan, Bun, mengingat sekarang ini pemerintah juga tak memberikan opsi lain. Inilah mengapa mental yang siap lah yang dapat membuat Bunda dan si kecil dapat menjalani situasi dengan baik, meski tentu masih memiliki kekhawatiran.
Juga dengan mental yang siap, Bunda dan si kecil akan lebih cepat beradaptasi dan dapat lebih baik dalam menjalani masa transisi, juga jauh dari risiko-risiko yang mungkin terjadi, Bun. Yuk, semangat membersamai si kecil di masa transisi ini. Tentunya dengan mental dan kesiapan terbaik yang dapat Bunda berikan dan wujudkan, terutama dalam hal kesehatan dan perlindungan bagi mereka.