Tahukah Bunda kalau mendonorkan darah secara rutin memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan? Rutin di sini maksudnya adalah rutin melakukan donor darah setiap 3 bulan sekali, dengan maksimal mendonorkan darah adalah 5 kali dalam 2 tahun ya, Bun.
Bukan hanya untuk pasien atau orang-orang yang membutuhkan, rutin mendonorkan darah ternyata terbukti efektif dan dapat memberi manfaat kesehatan bagi pendonornya, lho.
Apa saja sih, manfaat donor darah bagi kesehatan pendonor rutin, dan bagaimana sebenarnya kebutuhan atau ketersediaan darah donor bagi pasien di seluruh Indonesia?
Baca Juga: Perempuan Ini Rela Donorkan Ginjalnya Untuk Sang Ayah Angkat
Kebutuhan darah di Indonesia
Dilansir dari laman pmisumut.or.id, data WHO pada tahun 2019 menunjukkan bahwa kebutuhan darah di Indonesia per tahun mencapai sekitar 5,1 juta kantong darah, sementara yang terpenuhi hanya sekitar 4,2 juta kantong darah, Bun. Hal ini membuktikan bahwa stok darah di Indonesia belum mencukupi kebutuhan atau permintaan yang ada di masyarakat.
Terlebih lagi sejak pandemi Covid-19, kegiatan donor darah yang biasanya rutin dilakukan di perusahaan, perkantoran, lembaga, maupun berbagai lokasi atau tempat umum lainnya di seluruh Indonesia, mengalami penurunan hampir 100 persen. Hal ini lah yang kemudian menyebabkan pasokan darah banyak berkurang.
Kini, setelah pandemi semakin membaik dan terkendali, tentu Palang Merah Indonesia (PMI) maupun Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) kembali gencar mengadakan donor darah di berbagai lokasi yang terjangkau masyarakat. Apakah Bunda salah satu yang sudah mulai mendonorkan darah lagi setelah pandemi? Yuk, ikut berdonor, Bun!
Manfaat mendonorkan darah secara rutin
Apabila Bunda termasuk golongan masyarakat yang belum pernah atau tidak rutin mendonorkan darahnya, yuk, ikut berpartisipasi untuk mendonorkan darah secara rutin, Bun!
Selain Bunda telah ikut serta menolong nyawa orang yang membutuhkan, mendonorkan darah secara rutin juga memberi manfaat yang baik untuk kesehatan, lho! Ini dia beberapa manfaatnya:
- Menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah
- Menurunkan risiko kanker
- Membantu menurunkan berat badan
- Mendeteksi penyakit serius
- Meningkatkan kesehatan secara psikologis
- Terbukti dapat memperpanjang usia
Baca Juga: Ternyata, Suaminya Adalah Pendonornya 11 Tahun Lalu
Syarat untuk menjadi pendonor darah
Nah, kalau Bunda sudah membulatkan tekad untuk jadi relawan, dan mendonorkan darah secara rutin, berikut ini beberapa hal yang harus Bunda perhatikan sebelum mulai mendonorkan darah, dilansir dari ayodonor.pmi.or.id:
- Ketahui di mana Bunda akan melakukan donor secara rutin. Kalau Bunda berencana mendonor di perkantoran atau tempat umum, pastikan kalau kegiatan donor darah memang rutin diadakan di sana. Atau kalau tidak, carilah alternatif lain agar Bunda dapat melakukan donor darah setiap 3 bulan sekali, ya!
- Memiliki berat badan minimal 50 kilogram
- Sudah berusia 17 tahun, dan tidak lebih dari 65 tahun
- Sedang dalam keadaan sehat
- Memiliki waktu tidur yang cukup
- Memiliki nilai Hemoglobin (Hb) dan tekanan darah normal, yang akan diperiksa oleh petugas donor darah.
Selain itu, sebaiknya Bunda tidak menyumbangkan atau mendonorkan darah, jika:
- Mempunyai penyakit jantung dan paru paru
- Menderita kanker
- Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Menderita kencing manis (diabetes mellitus)
- Memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya
- Menderita epilepsi dan sering kejang
- Menderita atau pernah menderita Hepatitis B atau C
- Mengidap sifilis
- Ketergantungan narkoba
- Kecanduan alkohol
- Mengidap atau berisiko tinggi terhadap HIV/AIDS
- Dokter menyarankan untuk tidak menyumbangkan darah karena alasan kesehatan
Baca Juga: Organ Tubuhnya Didonorkan, Gadis 10 Tahun Ini Selamatkan Hidup 5 Anak Lain
Sebarkan informasi ini kepada teman maupun keluarga Bunda yang membutuhkan, agar bersama-sama, seluruh masyarakat Indonesia dapat menyediakan dan mewujudkan kebutuhan darah yang cukup bagi seluruh pasien yang membutuhkan di mana pun berada ya, Bun.