Semakin tinggi harga rumah, dan terbatasnya kemampuan masyarakat untuk membeli maupun mengangsur rumah pribadi, menjadi salah satu masalah yang membuat Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani, baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya mengenai kurangnya kemampuan masyarakat, khususnya generasi milenial, Bun.
"Untuk membeli rumah 15 tahun mencicil di awal berat, suku bunga dulu, prinsipalnya di belakang. Itu karena dengan harga rumah tersebut dan interest rate sekarang harus diwaspadai karena cenderung naik dengan inflasi tinggi. Maka masyarakat akan semakin sulit untuk membeli rumah." Demikian Beliau menyampaikan prediksinya dalam acara Securitization Summit 2022 di Jakarta, Rabu (6/7/2022), seperti dikutip dari CNBC Indonesia.
Baca Juga: Rekomendasi Tanaman Hias Anti Ribet untuk Dekorasi Rumah
Tren kenaikan suku bunga acuan
Bukan hanya harga rumah yang semakin naik setiap tahunnya, Bun. Namun kenaikan suku bunga acuan pasca pandemi juga disebut-sebut akan semakin mempersulit generasi milenial khususnya, untuk memiliki rumah sendiri.
Ditambah lagi, pendapatan yang kenaikannya juga tidak imbang dengan kenaikan suku bunga, dipastikan akan makin mempersulit keluarga muda untuk mengangsur cicilan rumah tinggal.
Inflasi di beberapa negara
Tak dipungkiri kalau inflasi kini tengah melanda berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Bahkan negara adidaya seperti Amerika Serikat juga ikut mengalami inflasi, yang tak tanggung-tanggung yaitu hingga 9,1% pada bulan Juni yang lalu. Belum lagi di beberapa negara, inflasi sampai melewati angka 100%, yaitu seperti yang terjadi di Zimbabwe, Sudan, dan Lebanon, dilansir dari Trading Economics, Selasa (19/7/2022).
Penyebab nya pun berbeda-beda, Bun. Sebut saja lonjakan harga bensin yang mencapai 60% di AS, melambungnya harga rumah dan transportasi di Lebanon, hingga krisis ekonomi ditambah dengan gejolak politik di Sudan.
Di Indonesia sendiri, inflasi kini menyentuh angka 0,61%. Sedangkan komponen inti pada Juni 2022 mengalami inflasi sebesar 0,19 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Juni) 2022 sebesar 1,82 persen, dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) sebesar 2,63 persen, melansir dari laman resmi Badan Pusat Statistik, bps.go.id. Angka yang cukup mempengaruhi situasi ekonomi di masyarakat, termasuk kemampuan membeli rumah pribadi karena semakin tingginya harga rumah, juga semakin tingginya bunga yang ditawarkan untuk pinjaman kepemilikan rumah.
Baca Juga: 5 Kesalahan Ketika Mendekorasi Rumah
Upaya pemerintah
Meski demikian, jangan berkecil hati atau hilang harapan, terutama bagi Bunda dan Ayah yang sampai saat ini masih menabung untuk membeli rumah. Apalagi pemerintah juga tetap berupaya, dengan berbagai langkah juga kebijakan yang dibuat, demi terpenuhinya kebutuhan papan masyarakat. Ini upaya maupun langkah yang diambil pemerintah, seperti dilansir dari CNN Indonesia, Bun:
- Mengajak seluruh pemangku kepentingan seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membuat kerangka kebijakan untuk membangun ekosistem pembiayaan perumahan di Indonesia.
- Meluncurkan Program Sejuta Rumah, yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Yaitu dengan menyediakan bantuan rumah layak huni serta prasarana, sarana dan utilitas umum bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
- Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yaitu skema pembiayaan KPR yang diberikan pemerintah kepada MBR, bekerja sama dengan perbankan di tanah air.
- Program Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).
- Program Kredit Kepemilikan Rumah Subsidi Selisih Bunga (KPR SSB)
KPR SSB, yaitu kredit kepemilikan rumah yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana secara konvensional. - Program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). Dimana pemerintah memberi bantuan bagi MBR yang telah mempunyai tabungan dalam rangka pemenuhan sebagian uang muka untuk perolehan rumah.
Beberapa program di atas tentu dapat diperoleh dengan memenuhi berbagai persyaratan maupun kriteria yang dibutuhkan ya, Bunda. Meski begitu, Bunda dan Ayah yang kini tengah menabung untuk memiliki rumah pribadi, tetap semangat! Berikut ini beberapa tips menabung demi bisa membeli rumah impian:
- Berinvestasi di reksadana
- Kurangi belanja konsumtif, dan alokasikan untuk tambahan tabungan
- Memilih layanan tabungan di bank yang menawarkan bunga lebih dari 2 persen agar nilai uang saat ini tidak tergerus inflasi.
- Menyimpan uang dalam bentuk investasi deposito. Namun sebelumnya, pastikan dana darurat yang Bunda miliki sudah cukup, ya.
- Investasi di pasar modal. Meski begitu, sebaiknya pelajari dahulu seluk-beluk pasar modal, sebelum memberanikan diri terjun untuk jual-beli saham, maupun berinvestasi.
- Buatlah skala prioritas pengeluaran, dan dahulukan pengeluaran untuk kebutuhan hidup yang paling mendasar, sedangkan sisanya ditabung ya, Bun!
- Mencari peluang kerja yang bisa menambah pemasukan, dan alokasikan untuk tabungan.
Baca Juga: 5 Kesalahan Ketika Mendekorasi Rumah
Tentu tidak akan mudah, Bunda. Bahkan diperlukan waktu yang panjang untuk dapat mengumpulkan dana, sesuai dengan target Bunda masing-masing. Meski begitu, rumah impian ada di depan sana, teruslah optimis dan visualisasikan rumah impian di hati dan pikiran Bunda. Pasti semangat, usaha, doa, dan kesabaran akan membuahkan hasil yang manis untuk Bunda dan keluarga di masa depan.