Salah satu hal yang wajib Bunda waspadai ketika si kecil sudah mulai bisa berjalan dan rasa ingin tahunya juga semakin tinggi, adalah sumber listrik di rumah, Bun! Bukan tanpa sebab, rasa ingin tahu yang tinggi memang terkadang menyebabkan balita khususnya, tanpa sengaja meraih atau menyentuh aliran listrik dan tersengat listrik.
Apalagi anak-anak pada usia mulai lancar berjalan ini, tak dapat dipungkiri memiliki energi yang seperti tak ada habisnya ya, Bun! Semua benda rasanya ingin diraih oleh tangan-tangan mungilnya, sehingga pengawasan dari orang tua sangat diperlukan.
Baca Juga: Tips Aman Mengajak Si Kecil Main di Playground
Anak tersengat listrik
Biasanya, kasus tersengat listrik yang dialami anak, disebabkan oleh aktivitas bermain anak yang kurang pengawasan, atau pencegahan dengan meletakkan sumber listrik jauh dari jangkauan anak kurang diperhatikan, Bun.
Meskipun, kadang kala kecelakaan tetap bisa terjadi walaupun Bunda sudah sangat waspada dan berhati-hati. Untuk itulah, dibutuhkan pengetahuan atau wawasan yang bisa dijadikan pedoman, yaitu bagaimana memberikan pertolongan pertama pada anak atau buah hati Bunda yang tersengat aliran listrik.
Cedera yang dapat terjadi
Ketika si kecil dengan sengaja atau tanpa sengaja menyentuh atau memegang sumber aliran listrik, maka si kecil tentu akan mengalami ketidaknyamanan, yang sifatnya bisa ringan, sedang, atau berat, Bun.
Hal ini juga akan berbanding lurus dengan cedera yang dapat terjadi akibat sengatan listrik pada anak. Misalnya, cedera yang bersifat ringan hingga berat, kerusakan organ, bahkan hingga kematian.
Baca Juga: Bunda, Jangan Sampai Ada 5 Benda Ini di Box Atau Tempat Tidur Bayi, ya!
Contoh cedera ringan hingga berat yang bisa si kecil rasakan saat tersengat listrik:
- Mati rasa atau kesemutan
- Kontraksi otot
- Nyeri atau lemas pada bagian tubuh yang tersengat listrik
- Sakit kepala
- Kejangsi kecil tentu akan mengalami ketidaknyamanan, yang sifatnya bisa ringan, sedang, atau berat
- Henti jantung
- Kerusakan internal, seperti kerusakan organ (jantung, ginjal, otak), otot, jaringan, tulang, dan saraf
- Luka bakar dalam dan luar
- Peradangan dan perdarahan di bola mata, luka bakar kornea, dan katarak
- Peradangan tulang mastoid, gendang telinga robek, pendengaran berdenging, dan hilangnya pendengaran
Pertolongan pertama
Mengingat betapa gawatnya cedera yang bisa saja terjadi apabila si kecil tersengat listrik, maka Bunda harus tahu nih, pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk menolong si kecil ketika tersengat listrik, berikut ini!
- Segera matikan sumber listrik utama di rumah.
- Barulah Bunda boleh menyentuh si kecil, dan memindahkannya ke tempat yang lebih aman.
- Gunakan benda yang bersifat non-konduktor atau tidak menghantarkan arus listrik, seperti kardus, karton, plastik, atau kayu, untuk mendorong tubuh si kecil agar terlepas dari sumber listrik, apabila Bunda benar-benar tidak bisa menemukan dan mematikan sumber listrik utama di rumah.
- Gunakanlah alas kaki, atau gunakan pakaian tebal sebagai alas kaki sebelum Bunda mencabut sumber aliran listrik.
- Jangan menyentuh kabel yang beraliran listrik, atau air yang terkena aliran listrik, karena dapat menghantarkan listrik ke tubuh Bunda.
- Segeralah cari pertolongan medis, atau minta anggota keluarga lain untuk memanggil ambulance apabila memungkinkan.
- Lakukan resusitasi jantung paru (CPR), atau bisa juga dengan memberi napas buatan, apabila Bunda menemukan pernapasan si kecil melambat atau tidak terasa sama sekali.
- Apabila terdapat luka bakar, segera dinginkan luka bakar tersebut denagn air mengalir.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Dehidrasi atau Kekurangan Cairan Pada Anak
Yuk, bagikan informasi ini apabila Bunda anggap perlu dan penting, untuk seluruh teman, maupun keluarga yang membutuhkan, ya! Ingat, jangan panik saat Bunda berhadapan dengan situasi seperti ini, tapi lakukan yang terbaik untuk menyelamatkan si kecil, dengan tetap memperhatikan keselamatan Bunda juga!