You are beautiful because you let yourself feel, and that is a brave thing indeed.
Shinji Moon

Pelecehan Seksual di Tempat Umum Makin Mengkhawatirkan, Apa yang Sebaiknya Dilakukan Saat Mengalaminya?

author
Ruth Sinambela
Senin, 8 Agustus 2022 | 10:42 WIB
Pelecehan seksual di tranportasi umum maupun ruang publik makin mengkhawatirkan | Shutterstock

Sudah sejak lama kasus pelecehan seksual di kendaraan umum terjadi di Indonesia. Meski begitu, selalu masih saja ada pelaku, mulai dari pelaku yang sudah lama hingga baru, yang mengincar korban wanita, baik dewasa maupun remaja.

Beberapa bulan terakhir ini saja misalnya, video viral di media sosial yang mengungkapkan korban perempuan menangis dan meneriaki pelaku pelecehan seksual di angkutan umum, hingga pelaporan adanya pelecehan seksual di kendaraan umum marak terjadi. Ironisnya, banyak kejadian serupa yang tidak terekam, atau bahkan tidak dilaporkan oleh korban karena merasa malu dan takut untuk mengungkapkan pelecehan seksual yang dialaminya.

Baca Juga: Viral! Seorang Ibu Mengejar Pelaku yang Melakukan Pelecehan Seksual pada Putranya

Macam-macam pelecehan seksual

Beberapa kasus pelecehan seksual yang terjadi baru-baru ini merupakan kasus pelecehan seksual dimana pelaku menyentuh area intim korban ketika berada di dalam kendaraan umum. Meski demikian, sebenarnya tindakan pelecehan seksual sendiri tidak hanya itu. Diakui oleh banyak pihak, termasuk oleh para ahli, tindakan tak menyenangkan seperti beberapa contoh berikut ini, juga merupakan perilaku pelecehan seksual, Bunda:

  • Siulan
  • Komentar atas tubuh
  • Main mata
  • Sentuhan
  • Meraba
  • Didekati atau ditekan secara agresif di tempat umum

Didekati atau ditekan secara agresif di tempat umum juga merupakan perilaku melecehkan, Bun! | Shutterstock

Makin mengkhawatirkan

Banyak pihak menilai bahwa tindak pelecehan seksual sekarang ini sudah semakin mengkhawatirkan. Karena seperti Bunda ketahui, ada saja video maupun laporan mengenai perilaku pelecehan seksual, yang bahkan terjadi di tempat umum dan ramai, tersebar dan menjadi berita serta pembicaraan di masyarakat luas. Hal ini tentu saja makin meresahkan pengguna transportasi umum, khususnya kaum perempuan yang tinggal di kota-kota besar, Bun.

Dilansir dari BBC Indonesia, Survei yang dilakukan oleh Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) yang dipublikasikan pada tahun 2020 menyebutkan, satu dari dua perempuan mengaku pernah mengalami pelecehan seksual saat menggunakan transportasi umum.

Tak hanya itu, pada jajak pendapat yang dilakukan pada akhir 2021, sebanyak 3.037 atau sebesar 78,89% responden mengatakan pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik.  Transportasi umum menduduki urutan ketiga sebagai tempat terbanyak terjadinya pelecehan seksual setelah jalanan umum dan kawasan permukiman.

Baca Juga: Melihat Aksi Pelecehan Seksual? Ini yang Bisa Kita Lakukan

Ironis sekali ya, Bun, bahkan di tengah masa pandemi pun pelecehan seksual tetap saja dapat terjadi di ruang publik. Bukan tidak mungkin kalau kejadian serupa akan semakin banyak terjadi ke depannya, di saat mobilitas dan aktivitas masyarakat sudah mulai kembali normal setelah pandemi membaik.

Menyikapi pelecehan seksual di tempat umum

Tentu Bunda setuju bukan, kalau efek jera merupakan hal yang wajib didapat oleh pelaku pelecehan seksual, agar mereka tidak lagi mengulangi perbuatan jahatnya tersebut. Maka, bagaimana agar pelaku pelecehan seksual, khususnya yang sering terjadi di kendaraan umum atau ruang publik bisa merasakan efek jera tersebut?

Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  • Yang pertama kali dapat Bunda lakukan adalah dengan mengalihkan perhatian korban atau pelaku. Tentu saja untuk melakukan ini Bunda harus benar-benar mengeluarkan segenap keberanian Bunda, namun dengan melakukannya, Bunda berarti telah membantu korban keluar dari situasi sulit dan sangat-sangat membantu.
  • Merekam perbuatan pelecehan yang Bunda alami atau Bunda saksikan secara diam-diam dan hati-hati. Nantinya video rekaman dapat digunakan sebagai bukti, apabila pelaku tidak mengaku dan malah menyudutkan Bunda maupun korban.
  • Katakan dengan berani di depan umum, bahwa ada pelaku pelecehan seksual di kendaraan umum atau ruang publik tersebut.
  • Kumpulkan segenap keberanian Bunda dan mintalah bantuan dengan mengutarakan pada orang-orang di sekitar, untuk melindungi korban.
  • Setelah itu Bunda bisa melaporkan pelecehan seksual ke petugas berwajib atau petugas berwenang yang ada di sekitar Bunda.

Duduk di tempat khusus perempuan di transportasi umum memang tak selalu dapat dilakukan, namun apabila memungkinkan hal ini dapat sedikit memberikan rasa aman dan nyaman, Bun | Shutterstock

Selain itu, tips agar dapat melindungi diri dari pelecehan seksual berikut ini juga bisa dicoba, Bun:

  • Bersikap percaya diri
  • Mempelajari ilmu bela diri
  • Membawa alat perlindungan diri apabila diperlukan, seperti pemecah kaca, semprotan cabai, dan strum stun gun
  • Selalu waspada dan siap bertindak saat mengalaminya

Baca Juga: Stop Pelecehan Terhadap Perempuan! Ini 3 Saran Pakar Jika Kamu Mengalaminya

Tentu menjadi harapan seluruh masyarakat Indonesia agar ke depannya hukum yang dapat melindungi korban dan memberi ganjaran setimpal bagi pelaku pelecehan seksual bisa semakin kuat dan dapat ditegakkan dengan seadil-adilnya. Terlebih lagi agar seluruh masyarakat khususnya kaum perempuan dapat merasakan dan bisa mendapatkan keamanan, juga ketenangan setiap kali beraktivitas di kendaraan umum maupun tempat umum di mana pun berada ya, Bun! 

Untuk itu, semoga Bunda-bunda hebat juga selalu diberi perlindungan serta keberanian untuk berkata “jangan” dan “tidak” pada pelaku pelecehan seksual, terlebih lagi mampu melindungi diri sendiri juga membantu orang-orang di sekitar agar terhindar dari pelaku pelecehan seksual dengan berani dan berkepala dingin.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi