Love as powerful as your mother’s for you leaves its own mark to have been loved so deeply .. will give us some protection forever.
J.K. Rowling

Mitos Seputar Kondisi Cerebral Palsy pada Anak

author
Ruth Sinambela
Jumat, 19 Agustus 2022 | 11:00 WIB
Meskipun anak CP memiliki gangguan dalam berkomunikasi, mereka tetap dapat memahami apa yang disampaikan orang lain. | Shutterstock

Masih banyak masyarakat yang berpikiran bahwa anak dengan Cerebral Palsy (CP) merupakan anak yang juga memiliki masalah keterbelakangan mental. Padahal, pendapat yang mengatakan demikian sesungguhnya kurang tepat. 

Menurut fakta dari data yang dikumpulkan para ahli, anak dengan CP justru merupakan anak yang cerdas dan berbakat. Meskipun, memang ada sebagian anak CP yang juga menderita keterbelakangan mental.

Banyaknya mitos maupun informasi yang kurang akurat di masyarakat mengenai hal ini, seringkali membuat orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, dalam hal ini CP, menjadi agak kecewa dan kewalahan, khususnya saat menerima perhatian “berlebihan” atau sebaliknya tatapan “kasihan” dari masyarakat yang minim informasi. 

Apa saja sih, mitos yang banyak berkembang di masyarakat mengenai kondisi medis CP pada anak? Ini dia, Bun!

Baca juga: Pentingnya Skrining Hipotiroid Kongenital pada Bayi Baru Lahir untuk Mencegah Gangguan Perkembangan Otak

Anak CP tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain

Sangat tidak tepat apabila masyarakat beranggapan anak CP tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Kenyataannya, meskipun anak CP memiliki gangguan dalam berkomunikasi, mereka tetap dapat memahami apa yang disampaikan orang lain, dengan kecerdasan intelektual yang dimilikinya, Bun.

Nantinya, dengan perawatan dan terapi yang tepat, sesuai, dan berkesinambungan, anak CP akan semakin mampu berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.

CP adalah penyakit degeneratif

Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang memiliki potensi semakin parah dari waktu ke waktu. Maka dari itu, CP tidak termasuk sebagai penyakit degeneratif atau penyakit progresif. Karena pada anak CP, kerusakan otak tidak akan menjadi semakin parah seiring berjalannya waktu, Bun. Namun, CP memang ditandai dengan gejala keterlambatan dalam perkembangannya.

Cerebral Palsy tidak dapat menular maupun diturunkan secara genetik. | Shutterstock

CP membuat penderitanya tak dapat menikah dan memiliki keturunan

Tidak benar ya, Bun. Kenyataannya, CP dan memiliki keturunan tak berhubungan sama sekali. Banyak penderita CP yang dapat menikah dan memiliki keturunan saat dewasa! Bahkan terbukti mampu sekali menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak mereka, lho.

Baca juga: 7 Macam Refleks Bayi Sebagai Tanda Aktivitas Saraf dan Otak yang Baik

CP bisa disembuhkan

Sampai saat ini belum ada obat maupun terapi yang terbukti dapat menyembuhkan CP pada anak. Meski begitu, anak dengan CP yang mendapat terapi, obat-obatan, maupun perawatan yang berkesinambungan dari dokter, terbukti dapat meringankan kekakuan dan gerakan otot yang tidak disengaja. Selain itu, pada sebagian kasus CP ringan, dalam kesempatan langka, terbukti dapat pulih sebelum berusia pra-sekolah, atau saat berusia sekitar 3-4 tahun.

CP menular dan dapat diturunkan

Tidak benar ya, Bun. CP tidak dapat menular maupun diturunkan secara genetik. Namun, pada penderita CP, khususnya wanita, kondisi hamil dan melahirkan memang akan menjadi tantangan tersendiri, dan memiliki risiko sehingga harus mendapat pengawasan yang intensif dari dokter.

Nah, karena sekarang sudah makin tahu dan mengenal CP pada anak, yuk, hindari anggapan maupun reaksi berlebihan saat mendapati atau bertemu dengan seseorang yang memiliki kondisi ini ya, Bunda-bunda hebat.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi