If you have never been hated by your child, you have never been a parent.
Bette Davis

Benarkah Bedak Tabur Bayi dapat Menyebabkan Kanker? Cek Faktanya di Sini!

author
Ruth Sinambela
Selasa, 23 Agustus 2022 | 11:00 WIB
IDAI tidak merekomendasikan pemakaian baby powder pada bayi karena berisiko mengganggu kesehatan sistem pernapasan bayi | Shutterstock

Perusahaan Johnson & Johnson mengakui kalau sejak beberapa tahun ke belakang telah mendapat banyak keluhan, hingga menghadapi 38.000 tuntutan hukum yang dilayangkan masyarakat, mulai dari pelanggan hingga penyintas, terkait klaim yang menyatakan bahwa produk bedak tabur Johnson & Johnson berbasis talk dapat memicu kanker, Bun. 

Berdasarkan hal inilah pihak perusahaan pada akhirnya mengambil langkah dengan menarik sebanyak 30.000 produk bedak Johnson & Johnson berbasis talk yang beredar di pasaran, dan menghentikan penjualan produk bedak tabur tersebut di seluruh Amerika dan Kanada sejak tahun 2020.

Baca Juga: Ini Aturan Memakaikan Bedak Tabur Pada Bayi

Kini, lewat keterangan yang disampaikan oleh juru bicara Johnson & Johnson, seperti dilansir dari The Guardian, perusahaan tersebut telah memastikan penghentian produksi serta penjualan bedak bayi yang selama ini menjadi salah satu produk terlarisnya, yaitu bedak tabur Johnson & Johnson berbasis talk, di seluruh dunia pada tahun 2023!

Disinyalir mengandung asbes

Meski telah banyak mendapat aduan dan kecaman dari berbagai pihak, Johnson & Johnson tetap meyakini kalau produk yang mereka jual aman karena tidak mengandung asbestos, apalagi sampai menyebabkan kanker.

Asbestos sendiri dikenal sebagai karsinogen atau pemicu kanker. Namun Johnson & Johnson telah berulang kali membantah dengan menunjukkan hasil studi yang dilakukan oleh analisis ilmiah independen dari para ahli medis di seluruh dunia selama puluhan tahun, yang mengonfirmasi bahwa bedak bayi Johnson & Johnson yang berbasis talk, tidak mengandung asbes, dan tidak menyebabkan kanker.

Johnson and Johnson menghentikan produksi dan penjualan baby powder berbahan dasar talk | Shutterstock

Meski begitu, Johnson & Johnson menyebutkan bahwa pihak perusahaan akan tetap mengevaluasi dan mengoptimalkan portofolio Perusahaan demi memposisikan bisnis terbaik untuk pertumbuhan jangka panjang, dan dengan ini akan menjalankan keputusan perusahaan untuk menghentikan produksi dan penjualan bedak tabur berbahan dasar talk. Serta mulai menginovasi bedak berbasis tepung jagung pada produknya.

Baca Juga: Kenali Gejala Sesak Napas pada Balita dan Bagaimana Mengatasinya

Komentar IDAI

Penggunaan bedak tabur pada bayi sebenarnya telah lama tidak direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Bun. Namun bukan karena terbukti dapat menyebabkan kanker, namun lebih karena dapat mengganggu kesehatan sistem pernapasan anak, hingga menyebabkan alergi atau eksim pada kulit.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), menyatakan dalam keterangannya seperti dilansir dari detik.com, bahwa IDAI tidak merekomendasikan bedak tabur untuk bayi. Hal ini dikarenakan bedak tabur dapat berisiko menimbulkan alergi atau kondisi dermatitis atopik pada bayi maupun balita.

Sedangkan terkait pendapat beberapa kalangan mengenai bedak tabur yang beredar di pasaran mengandung asbestos hingga menyebabkan kanker, hal tersebut harus dibuktikan lebih jauh secara ilmiah, serta melalui penelitian-penelitian yang berkelanjutan.

Baca Juga: Napas Bayi Bunyi Grok-Grok? Ini Cara Mengatasinya

Kalau begitu, bagaimana dengan Bunda sendiri? Masihkah memakaikan bedak tabur berbasis talk pada si kecil? Kalau iya, coba dipertimbangkan lagi baik atau buruknya ya, Bun. Karena IDAI juga tidak merekomendasikannya, sebaiknya Bunda yang selama ini masih ketergantungan dengan bedak tabur, mulai mengurangi dan menghentikan pemakaiannya.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi