The best way to make children good is to make them happy.
Oscar Wilde

Penyebab Umum Alergi Kulit pada Bayi serta Bagaimana Cara Mengatasinya

author
Ruth Sinambela
Senin, 29 Agustus 2022 | 10:00 WIB
Yuk, tanggap alergi pada bayi, Bun! | Shutterstock

Sering terjadi pada bayi, alergi kulit merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh bayi saat bersentuhan dengan benda atau zat yang membangkitkan reaksi hipersensitivitas pada kulit bayi, Bun. Biasanya reaksi ini akan menyebabkan pelepasan mediator inflamasi seperti histamin, serotonin, atau bradikinin yang berujung pada reaksi inflamasi dan menyebabkan ruam kulit.

Baca Juga: Manfaat ASI Luar Biasa! Dari Cegah Alergi Hingga Covid-19

Jenis reaksi alergi kulit bayi

Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan reaksi alergi kulit pada bayi. Namun beberapa faktor berikut ini merupakan faktor yang paling umum atau paling sering menyebabkan reaksi alergi pada bayi:

  • Air liur
  • Makanan tertentu
  • Sabun, lotion, atau detergen
  • Eksim
  • Kulit kering
  • Biang keringat
  • Dermatitis kontak
  • Ruam popok

Alergi pada bayi akan membuatnya tidak nyaman dan menghambat tumbuh kembangnya, apabila berulang dan tidak diketahui penyebabnya | Shutterstock

Mencegah reaksi alergi pada bayi

Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati ya, Bun. Meskipun tentu saja, untuk bisa mencegah terjadinya reaksi alergi pada bayi bukanlah hal yang mudah, karena Bunda sendiri tentu belum terlalu mengetahui ataupun memperhatikan faktor yang mungkin dapat menimbulkan alergi pada bayi itu sendiri.

Baca Juga: Kata Dokter: 4 Langkah Penanganan Alergi Makanan Pada Anak

Meski begitu, berikut ini beberapa cara yang dapat Bunda coba untuk mencegah terjadinya reaksi alergi pada bayi, seperti dilansir dari Healthline:

  • Memilih sabun maupun deterjen khusus bayi, sehingga lebih ramah pada kulit si kecil
  • Rutin membersihkan rumah, khususnya menjaga ruang tidur bayi tetap bersih
  • Tidak tiba-tiba memelihara hewan bersamaan dengan kelahiran si kecil
  • Memastikan sirkulasi udara lancar
  • Menggunakan alat pelembab udara
  • Hindari penggunaan perlengkapan mandi yang mengandung alkohol maupun parfum
  • Hindari produk yang mengandung Sodium Lauryl Sulfate (SLS) untuk digunakan pada bayi

Mengatasi reaksi alergi pada bayi

Apabila Bunda menemukan reaksi alergi pada si kecil, maka Bunda harus mulai mengamati pula kemungkinan-kemungkinan faktor yang menyebabkan reaksi alergi tersebut. Apakah dari makanan yang dikonsumsi, pakaian, debu, bulu hewan peliharaan, atau lainnya.

Dengan mengetahui hal tersebut maka ke depannya Bunda dapat menghindari faktor pemicu tersebut. Apabila Bunda tidak dapat menemukan faktor pemicu alergi si kecil, maka Bunda wajib membawa si kecil berobat untuk melakukan tes alergi, Bun. Terutama ketika hal tersebut sangat mengganggu, dan memang benar dibutuhkan atau disarankan dokter.

Mengoleskan salep yang diresepkan dokter sebagai pengobatan alergi | Shutterstock

Namun sebagai pertolongan pertama, beberapa hal ini dapat dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman saat si kecil mengalami reaksi alergi, seperti dilansir dari Good Doctor:

  • Mengenakan pakaian longgar pada bayi
  • Kompres area kulit yang terasa gatal, nyeri, atau tidak nyaman dengan air dingin
  • Mengoleskan salep alergi kulit yang mengandung calamine, dan hidrokortison
  • Memandikan si kecil dengan air dingin
  • Menjaga si kecil agar tidak menggaruk kulit yang gatal
  • Menjaga suhu ruangan agar si kecil tidak merasa kegerahan

Baca Juga: Komposisi ASI Eksklusif Turunkan Risiko Alergi Pada Bayi? Ini Faktanya!

Ketika Bunda menemukan alergi dalam bentuk ruam yang semakin parah pada kulit bayi, sebaiknya segeralah membawanya ke rumah sakit terdekat untuk menemui dokter ya, Bun. Meski alergi pada dasarnya dapat diobati apabila ditangani dengan tepat, dalam beberapa kasus ternyata alergi yang parah bisa menyebabkan kerusakan permanen, bahkan hingga mengancam jiwa apabila sampai ke tahap anafilaksis, Bun.

Yuk, lebih mawas diri dan memperhatikan lagi kondisi kesehatan si kecil setiap hari, Bunda-bunda hebat!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi