Perpisahan dalam pernikahan tentu akan membawa perubahan yang sangat besar, khususnya bagi para Bunda. Maka wajar saja apabila kesedihan dan rasa takut memengaruhi bagaimana Bunda bertindak, mulai dari urusan anak hingga keuangan.
Meski demikian, jangan sampai Bunda melupakan kebutuhan-kebutuhan Bunda juga, ya. Baik itu kebutuhan fisik maupun mental yang harus terpenuhi. Untuk itu, Bunda perlu waktu demi membangun kembali kestabilan dari berbagai aspek terpenting yang Bunda juga anak-anak butuhkan.
Baca Juga: Memilih dan Menjalani Parallel Parenting untuk Perceraian yang Berkonflik
Bukanlah hal yang mudah, selain juga membutuhkan waktu yang banyak sekali hingga Bunda mampu meraihnya, meskipun hal ini juga akan tergantung situasi dan kondisi masing-masing orang. Bagaimana cara yang dipilih untuk menyikapinya, dan bagaimana Bunda berusaha menjalaninya lah yang akan membentuk kembali kehidupan baru, yang bisa sama menyenangkan dan indahnya meski tanpa pasangan, bersama buah hati tercinta.
Review pengeluaran
Menjalani tahun pertama tanpa pasangan sudah pasti akan mengubah alur keuangan Bunda. Meskipun Bunda merupakan ibu yang bekerja, namun perubahan tentu akan tetap terasa. Untuk itulah sebaiknya Bunda segera me-review ulang pemasukan dan pengeluaran, sehingga Bunda juga bisa mulai berhemat dengan mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya tidak perlu atau tidak wajib, agar kondisi keuangan Bunda tidak mengalami defisit.
Pastikan pula kalau income pribadi Bunda tidak bercampur dengan kewajiban yang ditunaikan oleh mantan pasangan ya, Bun. Tentunya Bunda juga perlu membicarakan hal ini saat menjalani sidang perceraian, dan usahakanlah untuk menyelesaikannya dengan baik agar anak-anak mendapat kejelasan nafkah, serta Bunda bisa tenang menabung dan menggunakan dana pribadi untuk kepentingan Bunda dan anak-anak.
Namun lain halnya apabila mantan pasangan enggan memberikan nafkah untuk anak-anak, untuk itu Bunda harus mulai mencari jalan keluar lain.
Meminta bantuan
Apabila Bunda mengalami kesulitan untuk menafkahi anak-anak seorang diri, ada beberapa jalan keluar yang bisa Bunda pilih, seperti mencari pekerjaan tambahan, memulai bisnis rumahan, mencari pekerjaan baru yang menawarkan gaji lebih tinggi, atau meminta bantuan dari orang terdekat.
Baca Juga: Apa yang Anak Rasakan Saat Kedua Orang Tuanya Bercerai?
Jangan pernah sungkan meminta bantuan, Bun. Baik dari orang tua, teman, atau dengan mengambil pinjaman, asalkan memang benar-benar dibutuhkan untuk sesuatu yang penting dan sudah dipikirkan secara matang.
Selain meminta bantuan dana, Bunda juga bisa mendapat bantuan fisik seperti menjaga si kecil saat Bunda bekerja dan lain sebagainya.
Cintai diri sendiri
Yang sudah berlalu biarlah berlalu, Bun, jangan lagi menjadi sumber masalah apalagi sampai masih menguasai pikiran Bunda. Setiap orang berhak bahagia, begitu pula Bunda. Jadikan momen ini sebagai waktunya Bunda memulai banyak hal baru, kesempatan baru, dan mendapatkan kebahagiaan-kebahagiaan baru, bersenang-senanglah!
Kita tahu bahwa perceraian akan sangat menyisakan luka, khususnya pada anak-anak, tentu hal ini menjadi perhatian utama semua Bunda yang bercerai, namun jangan lupakan kebutuhan dan kesehatan mental Bunda juga, ya.
Bersenang-senanglah atau miliki waktu me time. Dengan melakukanya bukan berarti Bunda menjadi seorang ibu yang buruk, kok. Karena memulihkan mental dan kesehatan Bunda juga sama pentingnya.
Baca Juga: Orang Tua Bercerai, Bagaimana Memberitahu Anak?
Bersenang-senanglah bersama teman-teman, bersama si kecil, atau keluarga, carilah waktu untuk mengungkapkan rasa cinta dan sayang Bunda yang tak akan pernah berubah untuk anak-anak. Carilah waktu untuk memberi tahu mereka kalau hidup selanjutnya akan baik-baik saja. Tanamkan di hati mereka untuk tidak membandingkan dirinya dengan orang lain, karena hidup Bunda dan buah hati juga sama berharganya, sama sempurnanya. Peluk hangat untuk semua Bunda yang baru saja memulai langkah baru sebagai single parent!