Bunda pasti mengetahui kalau anak dengan autisme memerlukan terapi dan perawatan khusus yang perlu dilakukan secara rutin, sesuai dengan saran yang diberikan terapis maupun dokter ahli yang merawatnya.
Hal ini tentu akan membuat si kecil dengan autisme akan sangat bergantung pada perawatan dan pendampingan Bunda, termasuk juga dalam mengurus segala kebutuhannya.
Meski begitu, ketika anak dengan autisme mulai menginjak usia pra-remaja, maka Bunda perlu mulai membekalinya kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri, yaitu dengan mengajarkan dan melatihnya untuk melakukan keterampilan dasar atau life skills, Bun.
Baca Juga: Tokoh Dunia Penyandang Autisme dengan Kesuksesan yang Menginspirasi
Pengertian life skills
Life skills atau keterampilan hidup sendiri menurut World Health Organization (WHO) merupakan kemampuan untuk bisa beradaptasi dan memperlihatkan perilaku positif yang pada akhirnya memampukan seseorang untuk menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari dengan efektif.
Life skills tanpa memandang usia, gender, maupun status sosial seorang anak akan memberi banyak manfaat dan membentuk kemandirian, selain juga melatihnya untuk berani, disiplin, dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itulah, life skills sangat penting untuk diajarkan pada si kecil sedini mungkin. Tak terkecuali bagi buah hati Bunda yang memiliki autisme. Bagaimana sebaiknya Bunda mengajarkan keterampilan tersebut? Berikut ini beberapa tips untuk Bunda!
Sederhanakan tugas
Ketika Bunda mengajarkan sesuatu kepada anak dengan autisme, Bunda sebaiknya mengajarkannya selangkah demi selangkah. Misalnya dalam mencuci pakaian, mulailah dengan mengajarkan anak untuk mengumpulkan pakaian kotornya di satu tempat, ketika anak sudah paham dan terbiasa dengan ini, Bunda baru dapat mengajarkan langkah selanjutnya yaitu mencuci, kemudian selangkah lagi yaitu menjemur atau mengeringkan, kemudian selangkah lagi yaitu melipat pakaian yang telah kering, dan terakhir meletakkannya pakaian bersih di tempatnya masing-masing.
Akan butuh banyak waktu dan kesabaran untuk mengajarkan hal ini, Bun. Karena itulah, seperti dilansir dari theclassroom.com, para ahli sepakat untuk mendorong orang tua agar mengajarkan kebiasaan-kebiasaan kecil pada anak dengan autisme, sedini mungkin.
Baca Juga: Sindrom Heller pada Anak, Samakah Dengan Autisme?
Beri contoh dan ajak si kecil untuk membantu
Ketika Bunda sudah berniat untuk mulai memberikan pelajaran-pelajaran kepada buah hati Bunda yang memiliki autisme, maka hal pertama yang juga wajib dilakukan adalah dengan memberikan contoh sebanyak-banyaknya, Bun.
Meski begitu, untuk memberikan contoh pada anak dengan autisme, Bunda juga butuh effort dengan mengajaknya ikut ambil bagian dalam apa yang tengah Bunda lakukan. Sering-seringlah ajak si kecil melipat baju misalnya, bantulah ia untuk menggerakkan tangannya dengan lembut, dan apabila ia terlihat tertarik atau mau melakukannya, maka Bunda wajib melanjutkannya, namun apabila tidak, jangan khawatir, cobalah dengan melakukan hal yang lain lagi.
Selalu dampingi
Yang juga penting untuk Bunda ketahui adalah jangan sekali-kali meninggalkan si kecil untuk melakukan pekerjaan yang tengah Bunda ajarkan, sendirian. Bunda wajib mendampingi anak dengan autisme ketika ia sedang mencoba mempelajari sesuatu, agar ketika ia kelihatannya mulai kesulitan atau barangkali merasa frustasi, maka akan sangat mudah bagi Bunda untuk bisa membantunya di saat yang tepat.
Berikan pujian
Berilah pujian yang tulus pada si kecil ketika ia berhasil melakukan hal kecil apa pun sendirian tanpa bantuan Bunda. Ini akan membuatnya merasa gembira dan mood anak pun akan baik apabila nantinya Bunda akan melanjutkan pembekalan lainnya dalam hal keterampilan hidup atau life skills padanya, Bun!
Pengulangan
Pengulangan sangat dibutuhkan oleh anak dengan autisme untuk memahami betul bagaimana ia dapat menyelesaikan satu pekerjaan. Ingatlah bahwa pengulangan dilakukan di setiap step keterampilan yang telah disederhanakan ya, Bun. Misalnya dengan mengulang terus-menerus meletakkan baju kotor di tempatnya, atau melipat baju yang sudah kering. Ulangi terus setiap step, hingga si kecil benar-benar menguasainya.
Apabila ia telah berhasil menguasai 2 step berturut-turut, maka Bunda boleh mendampinginya melakukan 2 step berturut-turut, dan seterusnya hingga ia bisa melakukan 1 keterampilan dasar dari awal hingga selesai.
Baca Juga: Word Autism Awareness Day, Sejarah Hingga Pesan Pentingnya
Kesabaran yang tinggi dan kemauan yang kuat dari Bunda dan Ayah sangat dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang baik, Bun. Ingatlah kalau tidak ada usaha yang mengkhianati hasil, maka tidak perlu takut ya, Bunda, meskipun butuh waktu yang lebih lama dari anak-anak pada umumnya, namun keterampilan dasar atau life skills yang menjadi tujuan Bunda, pasti akan dimiliki si kecil pada saatnya nanti. Semangat!