Terjatuh dan terbentur merupakan salah satu hal yang paling sering terjadi pada anak berusia di bawah 9 tahun, Bun. Bahkan data yang dirangkum oleh beberapa penelitian, salah satunya seperti dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anak-anak berusia di bawah 4 tahun, termasuk para atlet muda, merupakan kelompok usia anak yang paling sering mengalami cedera kepala, mulai dari cedera ringan hingga gegar otak serius.
Meski demikian, biasanya cedera kepala yang dialami anak berusia tersebut, lebih sering merupakan cedera yang sifatnya tidak membahayakan, seperti hanya mengakibatkan benjol atau memar.
Baca Juga: Kepala Bayi Terbentur, Kapan Harus Dibawa ke Dokter atau Cukup Diobati di Rumah?
Cedera kepala berulang
Selain memperhatikan agar si kecil tidak mengalami cedera kepala yang serius atau parah, Bunda juga harus bisa memperhatikan agar si kecil tidak mengalami cedera kepala yang berulang atau terus-menerus.
Meski tergolong cedera ringan, namun ketika hal tersebut sering terjadi, berulang, dan terus-menerus, maka tetap dapat membuat si kecil merasakan dampak yang serius, mulai dari merasakan gejala ringan hingga gejala berat, Bun!
Gejala ringan, misalnya:
- Memar di kulit kepala
- Muncul benjol
Gejala berat dan harus diwaspadai:
- Menangis terus-menerus
- Mengeluh pusing dan mual
- Mengeluh sakit kepala dan leher
- Kesulitan berjalan
- Tidak dapat berjalan normal atau seperti biasa
- Mengantuk luar biasa setelah mengalami cedera
- Sulit dibangunkan
Pertolongan pertama
Saat si kecil mengalami cedera kepala yang kelihatannya serius, terutama pada anak-anak yang berusia lebih muda, Bunda harus terus mengawasi gerak-geriknya selama 48 jam ke depan, ya.
Baca Juga: Hati-Hati, Gaya Rambut Kuncir Kuda Bisa Bikin Sakit Kepala
Hal ini perlu dilakukan karena terkadang gejala berat baru akan terlihat atau dirasakan si kecil yang mengalami cedera kepala, pada rentang waktu ini. Meski demikian, pertolongan pertama tetap harus diberikan bagi anak yang mengalami cedera kepala yang tujuannya adalah untuk meringankan cedera, segera setelah kecelakaan terjadi.
Berikut ini pertolongan pertama bagi anak yang mengalami cedera kepala yang cukup serius, Bun:
- Pindahkan dan tenangkan si kecil
- Periksa kesadarannya
- Periksa pernapasannya
- Beri nafas buatan sebanyak 5 kali
- Lakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation) dengan menekan dada si kecil sebanyak 30 kali
- Panggil ambulans atau segera bawa si kecil ke Rumah Sakit terdekat
Apabila cedera kepala menyebabkan luka, lakukanlah hal ini:
- Cuci area tersebut dengan sabun ringan dan air bersih
- Gunakan kasa steril sambil menekannya di luka, untuk menghentikan pendarahan
- Kompres area yang terluka menggunakan es yang dibungkus handuk atau kain
- Kompres es batu dapat dilakukan berulang selama satu jam
- Perhatikan apakah setelah 2 jam si kecil mengalami gejala serius. Apabila tidak, Bunda dapat membiarkannya tidur atau beristirahat sambil tetap mengawasinya selama 24 jam
Baca Juga: Penyebab Anak Sulit Tidur dan Cara Mengatasinya
Nantinya, apabila setelah 24-48 jam si kecil tetap tak mengalami gejala-gejala yang mengkhawatirkan, maka Bunda dapat merasa lebih tenang karena berarti cedera kepala yang dialaminya tidak mengarah ke arah cedera kepala serius.
Sebaliknya, ketika Bunda melihat beberapa ciri maupun gejala yang disebutkan di atas, segeralah temui dokter untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan, ya. Sebaiknya Bunda tak menundanya. Ketika anak mengalami gejala cedera kepala serius, segeralah menuju Rumah Sakit atau Unit Gawat Darurat (UGD) terdekat.
Referensi: Parents.com, Halodoc, SehatQ