If you have never been hated by your child, you have never been a parent.
Bette Davis

Rasa Nyeri saat Menyusui, Mengapa dan Bagaimana Mengatasinya?

author
Ruth Sinambela
Selasa, 13 September 2022 | 10:26 WIB
Ketika rasa nyeri atau sakit yang Bunda rasakan saat menyusui sudah tak tertahan lagi, ada baiknya Bunda tak memaksakan diri dan segeralah menemui dokter untuk diberikan saran dan perawatan, Bun. | Shutterstock

Bunda tentu telah mengetahui betapa hebatnya manfaat yang dapat diberikan ASI (Air Susu Ibu) untuk si kecil sejak lahir hingga berusia 2 tahun. Penuh dengan nutrisi yang sangat dibutuhkan bayi, untuk mengenyangkan, menjaga kesehatan dan sebagai antibodi alami, ASI juga membantu tumbuh kembang bayi.

Meski begitu tak selalu berjalan lancar ya, Bun. Menyusui atau kegiatan mengASIhi si kecil juga memiliki berbagai tantangan dan kesulitannya sendiri. Salah satunya adalah ketika proses atau waktu menyusui terasa menyakitkan untuk Bunda, karena beberapa hal. 

Baca Juga: Pentingnya Edukasi dan Dukungan untuk Para Bunda Saat Fase Menyusui

Ketika Bunda harus menyusui si kecil sambil menahan rasa nyeri atau sakit, tentu saja waktu menyusui si kecil yang seharusnya menjadi waktu yang teramat berharga, menjadi waktu yang bisa jadi “menakutkan” untuk Bunda. Dan hal ini kenyataannya memang banyak terjadi, dan sangat berpengaruh untuk kondisi mental Bunda juga si kecil.

Mengetahui penyebab rasa sakit

Untuk bisa mengatasi rasa sakit atau nyeri yang Bunda rasakan saat menyusui si kecil, maka terlebih dahulu Bunda harus mencari tahu atau mengetahui dari mana rasa sakit tersebut berasal, sehingga dapat mencegahnya datang kembali, atau mengobatinya apabila diperlukan, Bun. 

Membiarkan rasa sakit atau nyeri terus-menerus tentu tidak baik untuk mental dan kesehatan Bunda, juga si kecil. |

Berikut ini merupakan beberapa alasan atau kondisi yang sering kali menjadi penyebab rasa sakit yang Bunda rasakan saat menyusui si kecil, seperti dilansir dari Alodokter:

  • Payudara membengkak, biasanya nyeri akan segera mereda dan hilang setelah Bunda memompa ASIP atau menyusui si kecil.
  • Posisi mengASIhi kurang pas. Apabila posisi kurang pas memang dapat membuat Bunda merasa sakit saat menyusui, biasanya karena pelekatan si kecil salah, sehingga ia hanya mengisap atau menggigit tanpa mendapat ASI.
  • Terlambat menyusui atau lewat dari waktu biasanya si kecil menyusu.
  • Apabila puting payudara Bunda terasa kering dan retak, biasanya dapat disebabkan oleh pelekatan yang tidak sempurna, hingga infeksi. Ketika hal ini terjadi, puting bisa terluka bahkan sampai mengeluarkan darah.
  • Infeksi jamur pada payudara akibat penggunaan antibiotik yang Bunda atau si kecil konsumsi. Bahkan bukan hanya pada puting Bunda, namun infeksi jamur juga dapat menyerang bagian mulut bayi. Perlu Bunda ketahui, rasa sakit yang ditimbulkan infeksi jamur biasanya dapat bertahan hingga satu jam setelah selesai menyusui!
  • Mastitis atau peradangan pada salah satu bagian payudara akibat adanya pembengkakan atau penyumbatan kelenjar payudara. Kondisi ini bisa menyebabkan demam, area payudara membengkak, terasa keras, dan merah, hingga pada akhirnya akan terasa sangat sakit saat menyusui, Bun.
  • Abses payudara atau infeksi bernanah pada bagian payudara yang dapat terjadi ketika mastitis tidak tertangani dengan baik. Ketika Bunda mengalami abses, maka tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan pembedahan untuk mengeluarkan tumpukan cairan nanah. Jika mengalami kondisi ini, Bunda baru bisa melanjutkan menyusui setelah abses kering, ya. 

Baca Juga: Kata Dokter: Menyusui Dengan Lancar dan Nyaman

Mengatasi nyeri payudara saat menyusui di rumah

Apabila rasa sakit maupun nyeri yang Bunda rasakan masih tergolong aman atau dapat diatasi sendiri, Bunda dapat melakukan perawatan di rumah dengan menggunakan beberapa cara berikut ini, Bun:

  • Mengompres payudara dengan air dingin atau hangat.
  • Istirahat dan minum air mineral yang cukup.
  • Konsumsi paracetamol atau ibuprofen sesuai anjuran dokter.
  • Tetap menyusui dan memompa atau memerah ASI.
  • Pilih dan gunakan bra menyusui serta pakaian yang nyaman dan tidak menekan payudara.
  • Gunakan nipple shield atau pelindung puting untuk membantu puting lebih menonjol dan mudah melekat pada bayi.
  • Pastikan posisi menyusui sudah benar. Mintalah bantuan perawat, bidan, atau keluarga untuk mendapatkan posisi yang paling nyaman dan melekat sempurna pada bayi.
  • Jagalah kebersihan payudara dengan selalu membersihkannya secara perlahan setiap mandi.
  • Kenakan krim yang direkomendasikan dokter saat sedang tidak menyusui untuk menjaga kelembapan kulit puting.

Ayah juga dapat berperana aktif dengan mengetahui keadaan serta kesehatan ibu menyusui | Shutterstock

Ketika rasa nyeri atau sakit yang Bunda rasakan saat menyusui sudah tak tertahan lagi, ada baiknya Bunda tak memaksakan diri dan segeralah menemui dokter untuk diberikan saran dan perawatan, Bun. Dengan begitu, masalah pun akan lebih cepat terselesaikan, sehingga si kecil dan Bunda dapat kembali memiliki waktu-waktu yang nyaman saat menyusui.

Baca Juga: Busui yang Mengalami Mastitis Boleh Menyusui?

Sangat tidak disarankan untuk membiarkan rasa sakit atau nyeri terus-menerus ya, Bunda. Hal ini tentu tidak baik untuk mental dan kesehatan Bunda, juga si kecil. Sebaliknya, apabila dibiarkan, pada satu titik Bunda bisa merasa ingin menyerah hingga tidak lagi menyusui si kecil. Tentu Bunda tak ingin sampai hal ini terjadi bukan?

Dengan mengetahui kondisi tubuh Bunda lah, maka Bunda akan mengetahui kapan rasa nyeri dan sakit pada payudara saat menyusui dapat dirawat atau diredakan sendiri, dan kapan saatnya Bunda harus mendapat pertolongan dari ahlinya, demi memiliki lagi waktu dan momen terbaik bersama si kecil saat mengASIhi.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi