Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Mengenali Purple Crying pada Bayi dan Tips Tetap Tenang Menghadapinya

author
Ruth Sinambela
Jumat, 16 September 2022 | 13:16 WIB
Purple crying dapat dihadapi dengan baik apabila Bunda telah siap dan mengenali fase ini | Shutterstock

Pada bulan-bulan awal usia bayi, Bunda mungkin akan mengalami fase dimana si kecil lebih sering menangis, terus-menerus, dan sulit ditenangkan. Situasi ini juga dikenal sebagai Purple Crying, Bun. 

Apabila hal ini terjadi, yang pertama harus Bunda ingat adalah berusaha sekuat tenaga untuk tidak panik. Dan yang tak kalah penting, milikilah support system yang dapat Bunda mintai bantuan saat lelah menggendong atau menenangkan si kecil.

Baca Juga: Kenapa Bayi Baru Lahir Menangis Tanpa Air Mata?

Meski begitu, akan jauh lebih baik apabila Bunda telah terlebih dahulu mengetahui apa dan bagaimana ciri-ciri purple crying pada bayi, agar Bunda lebih siap dalam menghadapi dan menjalani fase ini!

Pengertian purple crying

Menangis pada dasarnya merupakan sifat dasar yang dimiliki si kecil untuk meminta perhatian dan mengemukakan ketidaknyamanan atau kebutuhannya, Bun.

Namun dalam fase purple crying, yang merupakan istilah untuk menggambarkan fase saat bayi menangis lebih sering dan lebih sulit ditenangkan, bayi akan menangis lebih lama dari biasanya dan sering kali membuat Bunda kebingungan, sehingga ditakutkan akan memberi dampak yang tidak sehat bagi Bunda maupun si kecil.

Karena itulah, Bunda perlu mengetahui karakteristik purple crying pada bayi, agar mampu menyiapkan diri dan menghadapi fase ini dengan baik, Bunda.

Baca Juga:Tangani Breath Holding Spell, Anak Menangis Sampai Henti Napas

Kesiapan fisik dan mental Bunda sangat dibutuhkan untuk menghadapi fase purple crying pada bayi | Shutterstock

Karakteristik purple crying

Untuk mempermudah Bunda mengenali purple crying, berikut ini merupakan karakteristik yang sering dijumpai pada si kecil:

  • Peak of crying. Merupakan situasi dimana si kecil akan menangis lebih sering dari biasanya.
  • Unexpected. Yaitu ketika si kecil sering menangis tiba-tiba tanpa sebab.
  • Resist soothing. Pada periode ini, si kecil akan sangat sulit ditenangkan ketika menangis, Bun.
  • Pain-like face. Si kecil akan memperlihatkan mimik wajah seperti sedang merasakan atau menahan sakit.
  • Long lasting. Pada fase ini si kecil akan sering menangis di dalam jangka waktu yang lama.
  • Evening. Ketika mengalami fase purple crying si kecil akan sering menangis pada malam hari, atau biasa dikenal dengan “witching hour”.

Tips mengatasi purple crying

Diperlukan ketenangan dan kesabaran untuk bisa menenangkan bayi yang tengah mengalami purple crying. Beberapa tips berikut ini dapat dicoba, untuk membantu Bunda mengatasi situasi tersebut.

  • Lakukan skin-to-skin antara Bunda dan si kecil
  • Mandikan si kecil dengan air hangat
  • Membedong tidak ketat bayi setelah mandi dengan air hangat
  • Menggendong atau mengayun bayi dengan perlahan

Baca Juga: Kok, Bayi Menangis Setelah Disusui atau Diberi Makan?

Kuncinya adalah ketenangan ya, Bun. Apabila Bunda tidak terpancing dengan suara tangis si kecil dan berhasil mengendalikan diri untuk tetap tenang, Bunda pasti akan lebih siap dan dapat mengendalikan situasi dengan baik, serta melewati fase purple crying si kecil tanpa merasa kelelahan atau kewalahan. Semangat!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela