Too much love never spoils children. Children become spoiled when we substitute presents for presence.
Anthony Withman

Bertengkar Sehat dan Manfaatnya di Dalam Pernikahan

author
Ruth Sinambela
Rabu, 5 Oktober 2022 | 15:00 WIB
Bertengkar secara sehat akan memberikan banyak pengaruh baik dalam pernikahan | Shutterstock

Di artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai 4 ciri pertengkaran sehat di dalam sebuah pernikahan ya, Bun. Nah, karena pertengkarannya dilakukan dengan cara-cara yang sehat tentu akan memberikan manfaat bagi pasangan, dong?

Tepat sekali, Bun. Pertengkaran yang sehat memang berbanding lurus dengan berbagai manfaat baik yang bisa didapat. Asalkan, masing-masing pasangan menjalaninya dengan tulus dan disertai pula dengan kesadaran tinggi mengenai pentingnya keluarga di atas segalanya!

Baca Juga: Perselingkuhan, Salah Satu Faktor Pemicu KDRT Tertinggi di Indonesia

Apalagi ketika pasangan mau ikut ambil bagian dalam menyelesaikan masalah, mencari solusi dan menjaga kepercayaan yang telah terwujud. Maka berbagai manfaat berikut ini sudah tentu akan Bunda dan Ayah dapatkan!

Menguatkan hubungan dan kepercayaan

Percaya nggak Bun, kalau pertengkaran yang sehat dapat menguatkan hubungan dan kepercayaan? Iya lho, Bun! Hebatnya lagi, pertengkaran yang sehat bisa banget lho, membuat Bunda dan Ayah menjadi orang yang lebih baik.

Karena di dalam pertengkaran yang sehat, meski berargumen namun satu sama lain juga mengambil waktu untuk mendengarkan “keluhan” pasangan juga berempati dengan saling berusaha mengetahui sudut pandang yang mungkin berbeda!

Hal ini tentu akan menguatkan juga kepercayaan di antara suami-istri karena bisa merasakan usaha pasangan dalam upayanya untuk mencoba mengerti dan saling mengutarakan kekecewaan maupun ketidaksukaan secara apa adanya, tentu demi kebaikan bersama.

Bertengkar sehat akan memberikan banyak manfaat di dalam pernikahan | Shutterstock

Bisa mengekspresikan diri

Rasa marah atau kekecewaan yang terus-menerus dipendam akan sangat membahayakan lho, Bunda. Terkadang mengontrol emosi dan marah memang sangat diperlukan. Namun ketika seseorang tidak pernah bisa mengutarakan perasaannya yang sebenarnya dengan terus menerus memendam atau mengalah, hati-hati, bisa jadi pada suatu titik perasaan yang dipendam dapat meledak keluar dan merusak segala hal yang kelihatannya baik-baik saja.

Baca Juga: Lesti Kejora Laporkan Rizky Billar atas Dugaan KDRT, Bagaimana Kondisi Lesti Kini?

Kalau sudah begini, akan sulit untuk memperbaiki kerusakannya, Bun. Bisa jadi Bunda maupun Ayah akan semakin sulit memaafkan, atau malah sudah saling membenci satu-sama lainnya.

Sebaliknya dengan bertengkar secara sehat, kebutuhan seseorang untuk mengekspresikan emosi bisa didapat dengan tetap memiliki kekuatan atau kemampuan untuk menjaganya agar tidak merusak suatu hubungan, Bun.

Menjadi diri sendiri

Tidak ada satupun manusia yang tidak memiliki emosi, Bun. Meski cara setiap orang dalam menyalurkan atau mengekspresikannya tentu bisa berbeda. Dengan demikianlah maka Bunda bisa menjadi diri sendiri, yaitu dengan bebas mengekspresikan kemarahan, kekecewaan atau kekesalan sebagai individu yang memiliki kelemahan maupun kelebihannya masing-masing.

Yang tentu saja menjadi kewajiban masing-masing pasangan untuk saling menerima kelebihan dan kekurangan itu.

Pernikahan yang bahagia dan bertahan bukanlah pernikahan tanpa pertengkaran, namun pernikahan yang bertengkar secara sehat | Shutterstock

Memaafkan dan saling mencintai

Menjadi salah satu manfaat yang paling penting dalam sebuah hubungan adalah adanya komunikasi yang baik, sehingga pasangan mampu saling memaafkan dan mencintai, Bun. Hal ini rupanya akan bisa didapat oleh pasangan khususnya bagi pasangan yang telah menikah, dengan saling memaafkan setelah menyelesaikan pertengkaran.

Apalagi menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology, seperti dilansir dari New York Times, menunjukkan bahwa beberapa jenis pertengkaran justru bisa meningkatkan kualitas pernikahan, memberikan gambaran jelas tentang perbedaan argumen satu sama lain namun juga memberi kesempatan menyamakan pikiran, Bun.

Baca Juga: Si Ayah Langsung Tertidur Pulas Usai Bercinta? Ini Alasannya!

Bahkan peneliti yang pada awalnya menyangka kalau pertengkaran dapat memberikan efek buruk dalam pernikahan justru kaget dengan hasil penelitian yang dilakukan. Karena pertengkaran yang baik atau sehat, justru bisa menjadi situasi dimana pasangan bebas mengungkapkan amarah dan perasaannya, memahami pasangannya, dan pada akhirnya mencapai solusi dengan komunikasi dan kompromi yang baik. Pertengkaran di dalam pernikahan semacam ini terbukti dapat menumbuhkan atau menguatkan rasa cinta karena berhasil mengatasi konflik bersama.

Bagaimana Bun, sudah pernah mengalami atau merasakan manfaat dari pertengkaran sehat di dalam pernikahan? Kalau belum, yuk, mulai dari sekarang. Bagikan artikel ini untuk si Ayah dan Bunda juga Ayah bisa membahasnya dan tentu juga bersama-sama mempraktikkannya. Selamat mencoba!


Referensi: marriage.com, verywellmind.com

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi