I finally realized that being grateful to my body was key to giving more love to myself.
Oprah Winfrey

Gangguan Ginjal Akut Misterius di Indonesia Melonjak hingga 131 Kasus, Samakah dengan yang Terjadi di Gambia?

author
Ruth Sinambela
Rabu, 12 Oktober 2022 | 11:53 WIB
Bunda, waspadai gagal ginjal akut misterius pada anak | Shutterstock

Kasus gangguan ginjal akut (GGA) pada anak memang dapat terjadi, Bun. Namun peningkatan kasus yang tercatat sejak awal Januari 2022 hingga 2 bulan terakhir ini dapat dikatakan sebagai fenomena lonjakan kasus progresif, dimana total pasien GGA misterius yang dilaporkan hingga Selasa (11/10/2022) kemarin mencapai 131 anak!

Tak ayal situasi ini membuat para ahli juga orang tua merasa khawatir. Apalagi penyebab GGA misterius sampai saat ini masih belum diketahui.

Baca Juga: Memelihara Kesehatan Ginjal Anak agar Terhindar dari PGK

Harus melakukan cuci darah

Dalam keterangannya seperti dilansir dari health.detik, dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A (K) yang merupakan Sekretaris Unit Kerja Koordinasi Nefrologi IDAI menyampaikan bahwa dari 131 anak yang dilaporkan terinfeksi penyakit GGA, sekitar 80-90 persen diantaranya membutuhkan cuci darah.

Meski demikian dr. Eka tetap berharap kalau fenomena GGA misterius pada anak ini tidak menjadi gagal ginjal kronik dan tidak perlu melakukan cuci darah rutin atau terus-menerus. Apalagi dr. Eka melihat kalau tren kesembuhan dari pasien GGA anak mengalami perbaikan.

Sebaran kasus

Seperti disampaikan sebelumnya kalau kasus GGA misterius pada anak hingga kemarin telah mencapai 131 kasus di seluruh Indonesia. Berikut sebaran kasusnya, seperti dilansir dari health.detik:

  • Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Banten
  • Bali
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Selatan
  • Aceh
  • Sumatera Barat
  • Jambi
  • Kepri
  • Papua Barat
  • NTT

Kebanyakan anak yang mengalami gagal ginjal akut misterius harus menjalani cuci darah, Bun | Shutterstock

Baca Juga: Perempuan Ini Rela Donorkan Ginjalnya Untuk Sang Ayah Angkat

Gejala GGA misterius

Mayoritas pasien GGA misterius yang ditemukan di Indonesia hingga kini merupakan anak berusia di bawah 5 tahun atau balita. Namun ada juga beberapa anak yang telah berusia di atas 8 tahun, Bun.

Karena itulah sangat penting untuk orang tua agar lebih memperhatikan gejala yang ditunjukan oleh anak ketika sakit agar bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan secepatnya. 

Berikut ini beberapa gejala yang dapat dilihat dari pasien GGA misterius sejak pertama kali mengalami keluhan:

  • Batuk-pilek
  • Diare dan muntah
  • Demam
  • Mendadak mengalami gangguan buang air kecil bahkan tidak ada urin sama sekali

Belum ditemukan penyebabnya

GGA juga terjadi di Gambia, Afrika Barat dan dicurigai akibat zat berbahaya yang ditemukan pada beberapa merek obat paracetamol sirup produksi India yang beredar di sana. Namun kasus GGA yang kini terjadi di Indonesia, menurut Ketua Pengurus Pusat IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A (K) bukan karena hal yang sama, Bun. Apalagi masih menurut beliau merek obat-obatan tersebut tidak beredar di Indonesia.

Meski demikian dr. Piprim mengungkapkan kalau hal tersebut harus diselidiki lebih jauh oleh pihak yang berwenang, karena IDAI sendiri tak memiliki kapasitas untuk itu.

Selain dugaan tersebut, seperti disampaikan pula lewat konferensi pers virtual Selasa (11/10/2022) kemarin mengenai kemungkinan GGA misterius mungkin terjadi akibat multisystem inflammatory syndrome in children (MISC) yang merupakan efek dari infeksi COVID-19 pada anak, IDAI juga belum bisa memastikannya. 

Lagi-lagi hal ini harus diteliti lebih lanjut, karena pada sejumlah kasus GGA misterius pun ditemukan anak yang dinyatakan tidak terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Anna Kendrick Kena Batu Ginjal, Ini Gejalanya

Masih menjadi misteri, GGA pada anak yang terjadi di Indonesia sejak Januari dan melonjak pada 2 bulan terakhir ini menjadi fenomena yang sangat mengkhawatirkan, meski demikian IDAI menyampaikan agar para orang tua tidak panik dan lebih waspada. Terutama ketika si kecil mendadak mengalami penurunan produksi urin, segeralah bawa si kecil ke pusat kesehatan terdekat untuk diperiksa dan mendapatkan perawatan.

IDAI sendiri hingga kini terus berupaya untuk mengumpulkan data, dan bersama Kementerian Kesehatan melakukan upaya maksimal dalam menolong serta merawat pasien GGA misterius. Tentunya juga mengedukasi masyarakat untuk lebih waspada dan peduli dengan memperhatikan kesehatan buah hatinya khususnya terkait GGA misterius yang hingga kini masih terjadi.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi