Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Merencanakan Kehamilan Berjarak Dekat atau Jauh, Ketahui Dahulu Kelebihan dan Kekurangannya

author
Ruth Sinambela
Senin, 31 Oktober 2022 | 10:36 WIB
Memiliki anak dengan jarak kehamilan dekat maupun jauh merupakan hak Bunda | Shutterstock

Memilih untuk memiliki anak lagi dengan jarak usia yang jauh maupun dekat merupakan haknya masing-masing Bunda. Namun Bunda perlu tahu juga anjuran World Health Organization (WHO) mengenai jarak kehamilan yang dinilai paling aman yaitu 2-3 tahun, Bun! Jarak ini dianggap aman untuk kesehatan fisik maupun mental Bunda. Karena itulah ada baiknya Bunda mempertimbangkannya juga, ya.

Meski demikian, sekali lagi kesanggupan maupun kesiapan setiap orang tentu akan berbeda-beda, sehingga jarak kehamilan tidaklah bisa disamakan untuk tiap-tiap orang. 

Banyak hal yang harus dipertimbangkan, salah satunya Bunda juga perlu mengetahui apa saja kebaikan dan keburukan dari jarak kehamilan dekat maupun jauh, sebelum Bunda memutuskan untuk merencanakan kehamilan selanjutnya!

Baca Juga: Manfaat Akupunktur untuk Ibu Hamil, Mengatasi Mual hingga Mengurangi Sakit saat Melahirkan 

Kehamilan dengan jarak usia dekat

Kehamilan yang bisa disebut sebagai kehamilan dengan jarak usia dekat adalah ketika kehamilan selanjutnya terjadi saat buah hati Bunda belum juga berusia 1 tahun, Bun. Biasanya Bunda mengetahui kalau tengah hamil lagi saat si kecil masih berusia sekitar 6 bulan.

Nantinya situasi ini akan membuat Bunda harus memiliki bayi lagi saat si kecil masih berusia 1 sampai 1,5 tahun.

Kehamilan berjarak dekat mempermudah Bunda dalam memilih kegiatan yang bisa dilakukan bersama | Shutterstock

Kelebihan yang bisa dirasakan dari kehamilan berjarak dekat:

  • Bunda tidak perlu mempersiapkan banyak peralatan atau perlengkapan newborn karena masih bisa menggunakan perlengkapan yang sudah ada.
  • Si kecil akan memiliki saudara yang jarak usianya tidak jauh, sehingga bisa menjadi teman di rumah.
  • Dapat merencanakan untuk tidak hamil lagi setelahnya, dan menikmati untuk mengurus dua anak saja.
  • Apabila Bunda memiliki usia yang tidak muda lagi, memiliki anak berjarak usia dekat bisa membantu Bunda untuk tidak hamil lagi setelahnya.
  • Anak berjarak usia dekat memiliki jadwal yang hampir sama, mulai dari bangun tidur, sarapan, hingga bermain, sehingga lebih mudah mengurusnya.
  • Anak dengan jarak usia dekat seringkali memiliki hobi yang sama, sehingga Bunda bisa sekaligus mengajak keduanya.
  • Bunda akan merasa sangat dicintai karena keduanya akan sangat bergantung pada Bunda.

Kekurangan yang bisa dirasakan dari kehamilan berjarak dekat:

  • Kasih sayang, perhatian, dan waktu Bunda otomatis akan terbagi.
  • Berpotensi menyebabkan konflik kakak-adik atau sibling rivalry.
  • Kemungkinan Bunda akan merasa kelelahan juga lebih besar, karena anak berjarak usia dekat sering menangis berbarengan hingga berebut meminta perhatian Bunda.
  • Bisa jadi membuat Bunda kerepotan menyiapkan dana untuk sekolah anak, karena anak berjarak usia dekat kemungkinan besar akan mulai sekolah hampir berbarengan, Bun.
  • Kurang waktu sendiri atau me time, karena anak-anak akan selalu bergantian meminta waktu Bunda.
  • Bunda jadi lebih mudah tersulut emosi.

Kehamilan berjarak usia jauh, membuat adik bisa belajar banyak dari kakaknya | Shutterstock

Baca Juga: Ketahui Jarak Kehamilan Ideal dan Risiko “Kesundulan”

Kehamilan dengan jarak usia jauh

Kehamilan yang bisa disebut sebagai kehamilan dengan jarak usia jauh adalah ketika kehamilan selanjutnya terjadi saat buah hati Bunda telah berusia lebih dari 5 tahun.

Kelebihan yang bisa dirasakan dari kehamilan berjarak jauh:

  • Dapat memiliki waktu bersantai setelah kehamilan sebelumnya.
  • Telah menghabiskan banyak waktu dan fokus bersama si kakak.
  • Si kakak telah memahami betul kalau ia akan memiliki saudara.
  • Ada 2 kemungkinan yang akan dirasakan si kakak pada adiknya yaitu rasa sayang yang sangat besar atau justru sebaliknya, Bun! 
  • Memiliki bantuan yang bisa diandalkan untuk mengurus adik.
  • Mengajarkan tanggung jawab pada si kakak, dan adik dapat belajar banyak dari kakaknya.

Kekurangan yang bisa dirasakan dari kehamilan berjarak jauh:

  • Setelah lama tidak hamil, tentu kehamilan selanjutnya akan menjadi sesuatu yang lebih menantang bagi Bunda.
  • Bunda harus mulai belajar lagi merawat bayi.
  • Ke depannya akan semakin sulit untuk menemukan aktivitas yang menyenangkan dan memuaskan kakak maupun adik.
  • Sulit menentukan jadwal untuk keluarga, karena aktivitas atau kegiatan setiap anak akan sangat berbeda mengingat usia mereka pun terpaut jauh, Bun.
  • Sebagian anak yang telah lama menjadi anak tunggal bisa saja memiliki perasaan tidak ingin memiliki adik!

Baca Juga: 5 Hal Wajib Lakukan Jika Jarak Kehamilan Terlalu Dekat

Setiap hal yang Bunda dan Ayah pilih tentu memiliki kelebihan maupun kekurangannya masing-masing. Namun dengan menilai prioritas serta mengetahui kebutuhan-kebutuhan Bunda dan Ayah yang paling mendasar, maka memilih jarak kehamilan akan menjadi hal yang mudah. Apa pun itu, karena merupakan hasil dari pemikiran dan penilaian panjang Bunda juga Ayah, maka selamat merencanakan kehamilan berikutnya!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi