Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Yuk, Belajar Bagaimana Membahagiakan Anak Sesuai Fase Usianya!

author
Ruth Sinambela
Kamis, 3 November 2022 | 16:44 WIB
Selain butuh didengarkan, anak-anak juga butuh respon fisik dari Bunda, seperti pelukan, ciuman, juga belaian | Shutterstock

Semua orang tua pasti pernah bertanya di dalam hatinya, sudahkah aku membahagiakan anak-anak ku? Atau, apakah anak-anak ku sekarang merasa bahagia? Perasaan ini merupakan hal yang wajar kok, Bun. Pertanyaan semacam ini sebenarnya timbul karena Bunda ingin memberi sebanyak-banyaknya kebahagian bagi si kecil.

Namun sayangnya, seringkali atau banyak terjadi, orang tua lupa apa sebenarnya yang paling dibutuhkan buah hatinya untuk merasa bahagia. Orang tua seringkali lupa kalau pemikiran anak-anak tidak sama dengan pemikiran mereka. Orang tua seringkali lupa kalau anak-anak pun memiliki ego dan pendapatnya sendiri.

Baca Juga: Belanda, Negara dengan Tingkat Kebahagiaan Anak Tertinggi di Dunia

Membahagiakan buah hati

Untuk bisa membahagiakan buah hati Bunda dan Ayah, yang pertama kali harus diperhatikan adalah usia mereka, Bun. Meskipun membahagiakan anak-anak pada dasarnya harus diawali dengan cinta dan perhatian yang tulus, namun seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia mereka, maka cara Bunda memberikan cinta dan perhatian tersebut tentunya akan berbeda atau memerlukan penyesuaian.

Karena itulah Bunda dan Ayah perlu belajar bagaimana membahagiakan buah hati dengan apa yang paling bisa membuatnya bahagia sesuai fase usianya!

Bermain merupakan kebutuhan penting dalam keseharian anak untuk bisa membuatnya bahagia | Shutterstock

Anak berusia 0 – 5 tahun

Tidak sulit membahagiakan si kecil yang baru lahir, Bun. Karena yang paling mereka butuhkan adalah cukup makanan (ASI), tidur, dan pelukan atau kehangatan dari tubuh Bunda.

Berbeda dengan bayi yang usianya sudah lebih besar, misalnya pada usia 9 bulan bayi telah mampu memahami berbagai macam emosi, mulai dari rasa sedih, gembira, hingga kemarahan. Karena itulah penting untuk Bunda agar lebih banyak bersenang-senang dengan mereka pada usia ini.

Kemudian ketika si kecil telah berusia batita atau balita, yang paling mereka sukai adalah waktu bermain. Selain itu kehadiran penuh dari Bunda serta Ayah merupakan hal yang sangat penting untuk mereka. Dengan selalu hadir dan memberikan waktu untuk menemani bermain, mengajarkan berbagai hal, mendengarkan cerita dan ocehannya, serta tentu saja memeluk dan menciumnya, Bunda berarti telah mengisi kebutuhan si kecil sepenuhnya!

Selain itu pada momen ini juga akan banyak kenangan masa kecil yang terukir di hati anak yang kelak saat dewasa dapat menghangatkan dan membahagiakan ketika dikenang, Bun!

Baca Juga: The Good Girl Syndrome yang Bisa Bikin Anak Tak Bahagia

Anak berusia 6 – 9 tahun

Ini yang dibutuhkan anak usia 6 – 9 tahun untuk merasa bahagia, menurut ahli:

  • Rasa aman dan nyaman dari rutinitas yang telah terbentuk
  • Makanan bergizi seimbang
  • Dukungan dari orang tua
  • Waktu tidur yang cukup
  • Cinta tanpa syarat dari kedua orang tuanya
  • Melihat Bunda dan Ayah rukun dan bahagia

Anak berusia 10 – 14 tahun (pra remaja)

Masa awal remaja atau pra remaja memang menjadi hal yang sangat berbeda dengan fase usia lainnya menyoal sumber kebahagiaan anak, Bun. Karena pada usia ini buah hati Bunda sudah tak terlalu menyukai hal-hal berbau anak-anak, namun belum juga benar-benar matang secara mental, maka akan banyak penyesuaian yang dibutuhkan untuk membuat mereka bahagia, di antaranya:

  • Kebebasan dan kepercayaan dari orang tuanya.
  • Memiliki hubungan baik dengan orang lain atau teman sebaya, dengan kata lain memiliki sahabat akrab.
  • Libur sekolah dan menghabiskan waktu untuk rekreasi baik bersama keluarga maupun teman-teman sekolah.
  • Menghabiskan waktu bersama teman-temannya.
  • Dalam hal materi, memiliki barang, permainan, uang atau mendapat hadiah.
  • Perasaan diterima di dalam pergaulannya.
  • Meraih prestasi.
  • Memiliki dukungan penuh dari Bunda dan Ayah.
  • Kasih sayang yang tidak pernah pudar atau berkurang dari Bunda dan Ayah.

Anak usia praremaja maupun remaja membutuhkan kebahagiaan dalam bentuk perhatian yang agak berbeda, seperti kepercayaan dan didengarkan, Bun! | Shutterstock

Anak usia pra remaja mungkin mulai sedikit “rewel” mengenai penampilannya, sehingga Bunda tak perlu banyak mengatur atau campur tangan mengenai hal ini, misalnya apa yang harus mereka pakai atau kenakan. 

Berbeda hal kalau buah hati Bunda yang mengharapkannya atau meminta bantuan Bunda, maka apabila mampu, Bunda boleh-boleh saja mengabulkan permintaannya asal sesuai dengan nilai-nilai yang Bunda anut, ya!

Baca Juga: Yuk, Memahami Anak dan Membahagiakannya Dengan Cara Ini, Bunda!

Yang terpenting dalam setiap fase usia anak, kebahagiaan bukan satu-satunya yang mempengaruhi kualitas hidup maupun karakter anak, melainkan juga pengalaman pahit atau rasa sedih. Terlalu sering dimarahi, tidak dihargai, hingga kurangnya waktu dan perhatian orang tua, akan sangat mempengaruhi kebahagiaan anak, Bun. 

Meski mudah pula untuk anak melupakan dan memaafkan kedua orangtuanya, namun luka yang dalam bisa saja membekas di hati maupun alam bawah sadar mereka. Hal ini tentu bisa mempengaruhi karakter dan sikap anak nantinya. Yuk kita sama-sama belajar untuk lebih banyak mencintai daripada memarahi si kecil ya, Bunda-bunda hebat!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela