Try to be a rainbow in someone else’s cloud.
Maya Angelou

8 Ide Aktivitas untuk Mengasah Kemampuan Kognitif Anak Usia Pra-Sekolah

author
Ruth Sinambela
Senin, 21 November 2022 | 11:16 WIB
Biarkan si kecil berkreasi sebebas-bebasnya dengan bermain sambil belajar | Shutterstock

Tahukah Bunda kalau ada banyak kegiatan maupun aktivitas positif yang cocok dan baik sekali apabila dilakukan rutin setiap hari oleh buah hati Bunda yang berusia 3 sampai 5 tahun, untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan kognitifnya?

Beberapa kegiatan ini apabila dilakukan setiap hari terbukti efektif dalam mempersiapkan si kecil memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi yakni Sekolah Dasar (SD). Meski demikian, sebaiknya pilihlah aktivitas yang sesuai dengan kemampuan masing-masing anak ya, Bunda. Berikut ini 10 kegiatan rutin yang baik dilakukan oleh anak usia pra-sekolah untuk mendukung perkembangan kognitifnya.

Baca Juga: Perlukah Preschool atau PAUD Sebelum Masuk TK?

Membaca buku

Bunda tentu telah mengetahui banyak sekali manfaat membaca sedini mungkin bagi anak. Bahkan sebelum si kecil lahir ke dunia, atau sebelum ia bisa membaca, membacakannya buku setiap hari atau setiap malam sebelum tidur, terbukti bisa meningkatkan kecerdasan anak, lho!

Selain itu dengan rutin membacakan buku, Bunda juga telah menanamkan kecintaan membaca pada si kecil. Dengan demikian, nantinya ketika buah hati Bunda tumbuh dewasa, kecintaan akan buku tak akan hilang dari dirinya.

Bermain di luar rumah

Jangan hanya bermain di dalam rumah, Bun. Ajaklah si kecil untuk bermain di luar rumah juga, lebih baik lagi kalau mereka bisa berinteraksi dengan anak-anak seusianya. Selain menumbuhkan kecerdasan kognitif (IQ), bermain di luar bersama teman-teman juga akan menumbuhkan kecerdasan emosi (EQ).

Bermain menggunakan imajinasi

Bermain bebas di rumah bisa banget lho Bun, dilakukan setiap hari untuk meningkatkan kecerdasan anak. Sesuai usianya, pilihlah permainan yang akan membantu anak untuk berpikir dan berimajinasi, misalnya bermain boneka, lego, hingga pretend play.

Berbagai jenis permainan sensori untuk anak | Shutterstock

Permainan sensori

Permainan sensori atau sensory play sangat cocok untuk buah hati Bunda yang berusia 3 tahun atau kurang. Sensory play selain mudah disiapkan dan disukai anak-anak, juga terbukti bermanfaat untuk mengeksplorasi panca inderanya. Dengan demikian si kecil akan banyak belajar dan mengenal permukaan, bentuk, warna, dan masih banyak lagi. Hal ini juga akan bermanfaat untuk perkembangan otak anak, Bun!

Baca Juga: Rekomendasi Kegiatan “No-Screen” Sepulang Sekolah untuk Anak

Beberapa bahan yang dapat digunakan untuk permainan sensori di rumah:

  • Beras
  • Jagung
  • Pasta mentah
  • Pasir
  • Kacang-kacangan
  • Jerami
  • Agar-agar
  • Tepung
  • Air dan es batu

Melukis dan bermain dengan warna

Berikan selembar kertas yang agak lebar, cat warna, krayon atau pensil warna, dan biarkan si kecil berkreasi dengan mencoret, melukis, menulis, maupun mewarnai di situ. Mereka pasti akan merasa sangat gembira. Selain itu, manfaat yang dapat diterima anak adalah saat proses melakukannya Bun, bukan pada hasilnya. Karena itulah yang Bunda perlu lakukan hanyalah mengamati dan biarkan si kecil berkreasi sebebas-bebasnya.

Bermain dan mendengarkan musik

Mendengarkan musik memang baik untuk tumbuh kembang anak, terutama musik klasik, Bun. Namun bermain musik? Jauh-jauh lebih bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak, lho. 

Bukan berarti Bunda yang tak memiliki kemampuan bermusik jadi tak bisa memberikan manfaat ini untuk buah hatinya. Sebaliknya Bunda dapat mendaftarkan si kecil untuk mengikuti kelas musik. Yang perlu Bunda lakukan setelahnya adalah mengajak si kecil untuk disiplin berlatih setiap hari!

Melatih sensori anak juga bermanfaat untuk perkembangan kognitif anak lho, Bun! | Shutterstock

Berhitung

Ajaklah si kecil untuk berhitung setiap saat dan di mana saja, Bun. Dengan demikian kemampuan berhitungnya akan semakin mahir. Tidak perlu terburu-buru ya, Bun. Bunda bisa menambahkan kemampuan berhitung atau matematika anak sedikit demi sedikit, sesuai dengan usia dan bagaimana si kecil menunjukkan perkembangannya.

Bermain puzzle

Pilihlah puzzle sesuai dengan rekomendasi umurnya ya, Bun. Selain itu apabila si kecil tidak mampu menyelesaikannya dalam sekali waktu maka Bunda tidak perlu memaksakannya. 

Baca Juga: 3 Manfaat Berjalan Tanpa Alas Kaki bagi Anak

Ingatlah bahwa beberapa rekomendasi permainan seringkali akan memberikan respon yang berbeda pada masing-masing anak. Sehingga Bunda tak perlu membandingkan kemampuan anak yang satu dengan yang lainnya. 

Sebaliknya, pilihlah mana yang baik dan cocok untuk si kecil juga yang paling disukainya. Agar anak dapat menerima manfaat yang maksimal untuk tumbuh kembangnya dari kegiatan tersebut. Selamat mencoba, Bun!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela