What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

Kurang Tidur Bikin Anak Gampang Sakit, Berapa Durasi Tidur Anak yang Ideal?

author
Ruth Sinambela
Rabu, 23 November 2022 | 10:11 WIB
Waktu tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi tumbuh kembang anak, Bun. | Shutterstock

Bunda tentu sepakat kalau waktu tidur atau istirahat merupakan salah satu faktor terpenting dalam tumbuh kembang anak, bukan? Baik untuk pertumbuhan fisik maupun pertumbuhan mentalnya. Apalagi, istirahat yang cukup bagi anak juga berperan langsung dalam memperbaiki sel-sel yang rusak hingga proses pertumbuhan tulang atau tinggi badan si kecil.

Tidak diragukan lagi, istirahat atau tidur yang cukup menjadi faktor yang tidak boleh diabaikan ya, Bun. Mengapa? Karena akan banyak dampak buruk yang bisa dirasakan anak ketika kebutuhan tidurnya tidak terpenuhi!

Baca Juga: Hipersomnia, Rasa Kantuk yang Tak Kunjung Hilang Meski Telah Tidur Cukup

Pentingnya jam tidur yang cukup dan berkualitas

Pada kenyataannya, tidak semua anak bisa memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas lho, Bun. Banyak hal yang dapat membuatnya demikian. Mulai dari kecemasan karena harus tidur sendiri, terlalu lama tidur siang, terlalu asyik bermain, gangguan tidur, kelelahan, hingga masalah kesehatan.

Kurang tidur atau istirahat akan berpengaruh secara langsung pada performa anak di sekolah | Shutterstock

Padahal, anak-anak setidaknya harus mendapatkan jam tidur sesuai dengan rekomendasi IDAI berikut ini, Bun:

  • Bayi baru lahir (0-28 hari) 
    • 16-20 jam dengan pola tidur 1-4 jam periode tidur, diikuti 1-2 jam periode bangun
    • Jumlah tidur siang sama dengan malam
  • Bayi (1 bulan-1 tahun)
    • 14-15 jam pada usia 4 bulan
    • 13-14 jam pada usia 6 bulan
    • Periode tidur 3-4 jam sampai usia 3 bulan, 6-8 jam pada usia 4-6 bulan
    • Perbedaan siang/malam terbentuk antara 6 minggu hingga 3 bulan
    • Sementara 70-80% tidur sepanjang malam pada usia 9 bulan
    • Tidur siang 2-4 jam dalam 2 kali sehari
  • Batita (1-3 tahun): 12 jam dengan tidur siang 1,5-3,5 jam dan 1 kali tidur siang per hari.
  • Prasekolah (3-6 tahun): 11-12 jam dengan penurunan tidur siang, biasanya berhenti saat usia 5 tahun.
  • Pertengahan masa anak-anak (6-12 tahun): 10-11 jam dengan peningkatan ketidaksesuaian antara jumlah tidur malam saat sekolah/ tidak sekolah.
  • Remaja (>12 tahun): 9 jam dengan jadwal tidur yang sering tidak teratur.

Kebiasaan bermain gadget sebelum tidur dapat menyebabkan anak remaja kekurangan waktu tidur | Shutterstock

Baca Juga: Ini Keunikan yang Terjadi Saat Tubuh Tidur dan Kebaikannya bagi Kesehatan

Dampak kurang tidur bagi anak

Bukan hanya pada orang dewasa. Anak-anak pun bisa merasakan dampak dari kurangnya waktu tidur mereka. Mulai dari tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas, hingga mudah terserang penyakit. Selain itu, berikut ini beberapa dampak kurang tidur bagi anak!

  • Berdampak kurang baik bagi perkembangan otak. Bayangkan waktu tidur merupakan waktu emas dimana sel-sel otak anak beristirahat dan sekaligus juga memperbaiki diri, Bun. Ketika anak tidak memiliki waktu cukup untuk itu maka yang dapat terjadi adalah kemampuan mengingat atau memori anak akan menurun dan berpengaruh pada kecerdasan kognitifnya.
  • Mudah terserang penyakit. Hal ini disebabkan oleh menurunnya daya tahan tubuh anak, Bun. Seperti Bunda ketahui, istirahat yang cukup sangat penting untuk kinerja tubuh juga menciptakan daya tahan atau imunitas tubuh yang kuat.
  • Pertumbuhan fisik anak jadi tidak optimal. Karena saat tidur lah tubuh anak akan menghasilkan Human Growth Hormone (HGH) yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh tinggi dan sehat.
  • Fokus dan konsentrasi menurun karena mengantuk atau kelelahan akibat kurangnya waktu dan kualitas tidur.
  • Meningkatkan risiko penyakit diabetes hingga jantung. Seperti dilansir dari Halodoc, penyerapan glukosa bisa terganggu ketika waktu tidur anak tidak tercukupi. Hal ini dikuatkan pula oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh American Diabetes Association, dimana anak yang kekurangan tidur selama dua jam tiap malamnya selama satu minggu, maka bisa memengaruhi resistensi insulinnya. Selain itu, risiko obesitas juga bisa disebabkan oleh kurang tidur, bukan hanya karena makan berlebihan, lho. Obesitas sendiri dapat mempengaruhi kesehatan jantung anak dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari. 
  • Menurunkan mood hingga memicu depresi.

Baca Juga: Penyebab Anak Sulit Tidur dan Cara Mengatasinya

Duh, seram juga ya dampak yang bisa muncul akibat kurangnya waktu tidur anak, Bun? Yuk, lebih disiplin lagi menerapkan waktu tidur cukup dan berkualitas untuk anak-anak kita agar mereka dapat tumbuh sebaik-baiknya sekarang dan di masa depan! Semangat, Bunda-bunda hebat.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi