Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Waktunya Lansia Vaksin Booster Kedua, Cek Tiketnya di Peduli Lindungi

author
Ruth Sinambela
Kamis, 24 November 2022 | 11:00 WIB
Pemberian vaksin booster kedua untuk lansia sudah mulai dilaksanakan | Shutterstock

Meningkatnya tren kasus Covid-19 baik di dalam maupun luar negeri dalam beberapa minggu terakhir, membuat pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan kebijakan baru mengenai pemberian vaksin booster kedua atau suntikan vaksin keempat yang ditujukan bagi lansia atau masyarakat yang berusia di atas 60 tahun, Bun.

Kebijakan ini ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada tanggal 22 November 2022, dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia.

Dengan diadakannya vaksin booster kedua untuk lansia ini, pemerintah berharap dapat menekan penambahan kasus yang masih terjadi. Tentunya agar para lansia dapat memiliki kekebalan yang baik dan cukup untuk mencegahnya terinfeksi virus Covid-19.

Baca Juga: Setelah Nakes, Kapan Masyarakat Umum Akan Menerima Vaksin Booster Kedua?

Kasus Covid-19 mengalami kenaikan

Selasa (22/11/2022) kemarin, Satgas Covid-19 melaporkan penambahan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 7.644 kasus, Bun! Angka ini terus bertahan sejak beberapa minggu ke belakang.

Melihat penambahan kasus yang signifikan inilah maka pemerintah memutuskan untuk memberi perlindungan tambahan, khususnya bagi lansia, dengan diadakannya vaksin booster kedua ini. Diharapkan dengan menerima vaksin booster kedua, masyarakat rentan khususnya lansia, bisa memiliki perlindungan tambahan untuk mengurangi tingkat keparahan, bahkan kematian apabila terinfeksi Covid-19. 

Booster kedua dianggap penting untuk melindungi lansia dan masyarakat rentan lainnya dari keparahan hingga kematian akibat infeksi Covid-19 | Shutterstock

Imbauan pemerintah

Dalam keterangannya, Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan, M. Syahril, mengingatkan bahwa masyarakat lansia yang dapat menerima vaksin booster kedua adalah yang telah mendapatkan vaksin booster pertama sekurang-kurangnya 6 bulan, dan telah menerima tiket di aplikasi Peduli Lindungi. Apabila belum mendapatkan vaksin booster pertama, maka lansia harus divaksin booster pertama terlebih dahulu.

Dr. Syahril juga menyampaikan imbauannya agar masyarakat yang belum melengkapi vaksin Covid-19 segera melengkapinya demi melindungi diri sendiri dan keluarga dari infeksi virus Covid-19, khususnya subvarian XBB. 

“Mengingat faktor risikonya yang tinggi, kami mengimbau kepada masyarakat yang memang belum divaksinasi ataupun vaksinasinya belum lengkap, agar secepatnya dilengkapi. Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga,” ujar dr. Syahril, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkes, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga: Update Terbaru Lonjakan Kasus Covid-19 Subvarian XBB di Indonesia

Kombinasi vaksin booster kedua untuk lansia

Bagi Bunda yang berencana mengajak orang tua maupun keluarga lainnya untuk menerima vaksin booster kedua, berikut ini kombinasi pemberian vaksin booster kedua sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh Kemenkes melalui laman resminya:

  • Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
    • AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
    • Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
    • Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    • Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    • Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    • Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Gunakan kombinasi vaksin Covid-19 untuk booster kedua, sesuai rekomendasi dari Kemenkes | Shutterstock

  • Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
    • Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
    • Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
    • AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
  • Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
    • Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
    • Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
    • AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
  • Kombinasi untuk booster pertama Moderna
    • Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
    • Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
  • Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
    • Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    • Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    • Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
  • Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm
    • Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    • Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
  • Kombinasi untuk booster pertama Covovax
    • Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Baca Juga: Beberapa Hal yang Wajib Diperhatikan Saat Menitipkan Si Kecil pada Nenek dan Kakek

Tunggu apa lagi, Bun. Segera cek tiketnya melalui aplikasi Peduli Lindungi, dan ajak orang tua, mertua, keluarga, maupun kerabat yang telah berusia 60 tahun ke atas untuk segera mendapatkan vaksin booster kedua di Rumah Sakit, Puskesmas, juga pos vaksinasi terdekat, ya. Salam sehat!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi