Sebagai orang tua, Bunda dan Ayah tentu berharap bisa memberikan yang terbaik untuk buah hati tercinta dengan memberi kebahagiaan, membesarkan mereka dengan baik, dan membentuk karakter terbaik pula. Namun tahukah Bunda, kalau sejatinya setiap karakter baik selalu terbentuk secara alamiah dari lingkungan yang baik, sehat, dan bahagia? Khususnya bagi anak-anak, yaitu dengan melihat contoh nyata dari orang tuanya.
Karena itulah bagi anak-anak, pola asuh dan interaksi dengan orang tua di masa kecil sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang dan pengembangan karakter mereka. Dimana cara merespon dan cara berbicara orang tua kepada buah hatinya merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan betul.
Berikut ini 8 kalimat positif yang wajib Bunda juga Ayah katakan pada si kecil di masa pertumbuhannya!
Baca Juga: Yuk, Lebih Bijaksana Membicarakan Kekurangan Maupun Kelebihan Anak di Depan Umum
“Bunda sangat bersyukur karena memilikimu”
Membuat si kecil merasa disayangi dan berharga memang tidak harus dengan kata-kata. Terkadang sebagian orang tua mungkin tak memiliki kemampuan untuk berkata dengan manis kepada anak-anaknya. Namun Bunda dan Ayah, pada dasarnya si kecil hanya akan merasa penuh dan merasa dicintai dengan mendapatkan perlakuan juga perkataan manis dari orang tuanya, lho!
“Bunda memang marah, tapi sayang dan cinta Bunda tidak akan pernah berkurang”
Sangat penting untuk memvalidasi perasaan si kecil saat mereka marah, sedih, takut, malu, maupun merasa kecewa. Karena itulah menjadi penting pula untuk Bunda memperlihatkan perasaan Bunda hingga si kecil benar-benar mengerti ya, Bun.
Dengan demikian Bunda telah memberi contoh kalau merasakan perasaan tersebut merupakan hal yang wajar dan normal sebagai manusia. Asalkan, jangan sampai memperlihatkan emosi atau amarah yang tak terkendali ya, Bun. Hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang tidak baik bagi perkembangan mental dan emosi anak.
“Bunda salah, maafkan Bunda ya, Nak”
Meminta maaf setiap kali Bunda dan Ayah melakukan kesalahan adalah hal yang wajib dilakukan ya, Bun. Meminta maaf berarti Bunda benar-benar telah memahami kesalahan dan ingin memperbaiki diri.
Selain itu si kecil juga harus merasakan ketulusan Bunda sehingga ia memahami bagaimana meminta maaf dengan tulus dapat memperbaiki keadaan. Bahwa setiap orang pernah berbuat salah dan harus diberi kesempatan untuk memperbaiki diri.
Baca Juga: Si Kecil Mengumpat atau Bicara Kasar? Ini Cara Menghadapinya, Bun!
“Bunda sangat senang menghabiskan waktu denganmu”
Merasa dicintai, dianggap penting dan spesial, akan menumbuhkan rasa percaya diri dan self esteem di dalam diri anak, Bun. Katakanlah dengan tulus dan diikuti pula dengan tindakan nyata yaitu dengan selalu memiliki waktu untuk si kecil.
“Bunda percaya/yakin padamu”
Tahukah Bunda kalau dipercaya atau memiliki kepercayaan orang-orang terdekat sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak? Dengan memberi kepercayaan penuh dan memaklumi kesalahan anak sebagai saatnya untuk memperbaiki diri bukannya menjadi alasan untuk menghukum atau melabeli anak dengan kata-kata negatif, percayalah, Bun... versi terbaik mereka akan segera muncul!
“Menang atau kalah bukan masalah karena kamu sudah berusaha memberikan yang terbaik, Bunda bangga sekali!”
Apapun yang si kecil lakukan dalam perjuangannya di dalam pendidikan maupun kegiatan di luar sekolah, berilah dukungan yang positif tanpa harus membebani mereka ya, Bun. Dengan demikian si kecil akan mengenali rasa menyenangkan yang sudah seharusnya tumbuh secara alami saat mereka berkompetisi ataupun tampil di depan banyak orang.
Dengan memilih perkataan yang memotivasi, si kecil akan tumbuh menjadi anak yang menghargai proses lebih daripada hasil, Bun. Anak dengan karakter demikian kelak akan lebih mudah menjalani tantangan di setiap fase kehidupannya.
Baca Juga: Afirmasi Positif: Sangat Penting bagi Kesehatan Fisik dan Mental Anak
Begitu banyak kata-kata menenangkan dan positif yang dapat memberikan dampak besar bagi setiap segi kehidupan si kecil, lho. Tentunya apabila Bunda dan Ayah konsisten mengucapkannya dengan tulus dan sesuai dengan perbuatan ya, Bun. Yuk, mulai memperhatikan dan memilah lagi perkataan Bunda dan Ayah demi tumbuh kembang buah hati tercinta sedini mungkin.