When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

Update Gempa Cianjur: Pengungsi Capai 108.720 orang, 5 Diantaranya Alami Gangguan Kejiwaan Akibat Trauma

author
Ruth Sinambela
Kamis, 1 Desember 2022 | 15:00 WIB
Korban gempa bumi Cinajur di pengungsian | Merdeka.com

Gempa bumi Cianjur masih menyisakan duka mendalam baik bagi para korban yang kehilangan keluarganya, juga para pengungsi yang hingga Rabu (30/11/2022) mencapai 108.720 orang, dimana sekitar 650 diantaranya merupakan ibu hamil. 

Selain itu seperti dilansir dari laman resmi bnpb.go.id, meski tim gabungan berhasil menemukan 4 jenazah. Namun berdasarkan laporan yang diterima mengenai penambahan jumlah korban hilang, menurut penuturan Dandim 0608 Kabupaten Cianjur, Letkol. Arm Hariyanto saat memberikan keterangan pers di Pendopo Kabupaten Cianjur pada Selasa (29/22/2022), korban hilang masih berjumlah 13 jiwa.

Baca Juga:  Melatih Anak Melindungi Diri saat Menghadapi Gempa Bumi

Distribusi logistik ke lokasi pengungsian menggunakan kendaraan roda dua

Sulitnya akses ke lokasi-lokasi pengungsian membuat pendistribusian logistik harus menggunakan kendaraan roda dua atau motor, Bun. Baik dari BNPB, BPBD, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur, bantuan juga terus berdatangan dari donatur, lembaga non pemerintah, relawan, hingga kementerian/lembaga. 

Distribusi bantuan untuk korban gempa bumi cianjur harus menggunakan kendaraan roda dua karena sulitnya akses | BNPB

Screening korban gangguan jiwa 

Tidak hanya kerugian materi, fisik, hingga jatuhnya korban jiwa, namun kerugian mental pun mulai ditemukan dari korban gempa bumi Cianjur, Bun.

Seperti dilansir dari CNN News, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sebanyak lima korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami gangguan kejiwaan. Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Sumarjaya.

"Ada skrining untuk melihat apakah korban mendapat gangguan jiwa atau tidak. Hasilnya, sebanyak lima orang sudah kami temukan mengalami gangguan jiwa.”

Lebih lanjut, Bapak Sumarjaya menyebut hasil skrining terhadap pengungsi korban gempa umumnya menunjukan gangguan psikologi ringan berupa trauma. Gejala tersebut diperlihatkan dengan ketakutan korban untuk kembali ke rumah tinggal masing-masing. Bahkan sejumlah korban yang menjalani perawatan di rumah sakit di wilayah Cianjur, lebih memilih untuk menjalani penanganan penyakit di luar gedung, Bun.

Baca Juga: Afirmasi Positif: Sangat Penting bagi Kesehatan Fisik dan Mental Anak

Karena itulah hingga kini, skrining psikologi terus dilakukan petugas dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes kepada sejumlah korban di tenda pengungsian. Sedangkan lima korban yang telah positif mengalami gangguan jiwa telah diantar oleh petugas kesehatan menuju yayasan panti sosial di Cianjur untuk dititipkan.

Sedih ya, Bun. Mengingat hingga hari ini saja gempa susulan masih kerap terjadi di daerah Cianjur dan sekitarnya. Kita doakan agar pengungsi selalu dalam keadaan aman, sehat, dan tercukupi seluruh kebutuhannya, ya. Dan tentu saja seluruh masyarakat Indonesia berharap agar Cianjur dapat sesegera mungkin dapat dibangun kembali dan pulih seperti sedia kala. Amin.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi