RSV atau Respiratory Syncytial Virus adalah virus musiman yang menyerang pernapasan, mudah sekali penularannya, dan paling sering dialami oleh anak-anak terutama yang masih berusia di bawah 2 tahun, Bun. Meski demikian, orang dewasa juga bisa terserang virus ini.
Virus ini biasanya akan mulai memuncak pada musim penghujan atau pada musim dingin di negara-negara yang memiliki 4 musim. Namun di Indonesia sendiri, infeksi RSV mulai populer atau dikenal sejak Pandemi Covid-19, yaitu sekitar tahun 2020-2021, ketika infeksi Covid-19 memuncak dan banyak orang tua yang bingung membedakan Covid, flu biasa, dengan infeksi RSV, pada buah hatinya.
Baca Juga: Mengenali Perbedaan Gejala Flu Singapura dan Cacar Air
Gejala infeksi RSV
Pada anak, gejala RSV biasanya akan sangat mirip dengan gejala flu biasa, Bun. Meski demikian, apabila tidak ditangani dengan baik dan mengalami keparahan infeksi RSV dapat memicu gangguan dan kegagalan pernapasan bahkan berkembang menjadi pneumonia atau bronkitis.
Berikut ini gejala yang sering dialami anak saat terinfeksi RSV, seperti dilansir dari health.kompas.com:
- Pilek
- Demam (walaupun tidak selalu)
- Bersin
- Batuk
- Nafsu makan berkurang
- Sakit kepala ringan
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
Baca Juga: Belum Tentu Flu, Ini 4 Penyebab Bayi Baru Lahir Sering Bersin
Bagaimana anak dapat terpapar RSV
Mirip dengan Covid-19, RSV menular lewat kontak langsung. Karena itulah sebagai pencegahannya sangat penting untuk membiasakan perilaku bersih pada anak di mana pun mereka berada, terutama saat berada di sekolah.
Menggunakan masker dengan disiplin, rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, atau hand sanitizer, serta menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal merupakan beberapa cara sederhana yang apabila dilakukan dengan rutin akan memberikan perlindungan yang baik untuk melawan paparan RSV.
Selain itu, sebagian besar kasus infeksi RSV pada anak tidak memerlukan pengobatan khusus karena mirip dengan Covid-19 juga flu, sehingga infeksi RSV dapat sembuh dengan sendirinya.
Baca Juga: Sop Ayam Bisa Redakan Flu? Ini 4 Faktanya!
Karena itulah Bunda tak perlu terlalu khawatir, yang wajib Bunda lakukan adalah terus menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta memberikan nutrisi yang baik dan seimbang untuk si kecil. Terutama pada saat pergantian musim dari kemarau ke penghujan, banyak-banyaklah menyediakan makanan bergizi untuk mereka, Bun.
Selain itu Bunda juga bisa memberikan suplemen agar tubuh anak selalu fit dan imunitasnya terus terjaga. Untuk itu, sebaiknya Bunda juga berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter anak agar dosis suplemen yang dikonsumsi si kecil tidak berlebihan dan sesuai dengan usia juga kebutuhannya, Bun.