What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

Mengenal Infeksi Strep A yang Menyebabkan Sedikitnya 15 Anak di Inggris Meninggal Dunia

author
Ruth Sinambela
Rabu, 14 Desember 2022 | 15:52 WIB
Kasus infeksi Strep A tengah melanda Inggris | Shutterstock

Tengah ramai diperbincangkan, kasus infeksi Streptococcus tipe A yang kini lebih dikenal sebagai infeksi Strep A di Inggris diketahui telah menyebabkan sedikitnya 15 anak meninggal dunia sejak September, seperti dilansir dari The Telegraph.

Infeksi Streptococcus ini memang dikenal sebagai infeksi yang paling sering menyerang anak-anak terutama pada usia 10 tahun ke bawah, Bun. Namun masih menurut The Telegraph, infeksi Strep A juga menyebabkan sedikitnya 45 orang dewasa meninggal dunia, dimana 23 di antaranya berusia lebih dari 75 tahun!

Baca Juga: Penyakit Infeksi yang Paling Sering Menyerang Anak dan Pencegahannya

Infeksi Streptococcus sendiri memiliki dua tipe yaitu tipe A dan tipe B. Namun pada kasus yang ditemukan di Inggris merupakan infeksi Streptococcus tipe A atau Strep A.

Dapat menyebabkan kematian?

Pada umumnya infeksi Strep A tidak menyebabkan penyakit yang serius apalagi kematian, Bun. Namun pada beberapa kasus, ditemukan kalau infeksi Strep A dapat menyebabkan infeksi Strep A Invasif (iGAS).

Pada tahap ini, seperti dilansir dari Republika.co.id, infeksi Strep A akan berpotensi mengancam jiwa dimana bakteri telah menginvasi bagian-bagian tubuh, seperti darah, otot dalam, atau paru-paru. Dua bentuk penyakit invasif yang paling parah, meskipun jarang, adalah Necrotising fasciitis dan sindrom Streptococcus toxic shock.

Necrotising fasciitis dapat terjadi jika luka terinfeksi, sedangkan sindrom Streptococcus toxic shock adalah infeksi yang berkembang pesat dan menyebabkan tekanan atau guncangan darah rendah, kerusakan organ seperti ginjal, hati dan paru-paru, yang dapat menyebabkan kematian.

Ilustrasi gejala Scarlet Fever pada anak | Shutterstock

Gejala infeksi Strep A

Pada infeksi Strep A, gejala yang dialami bisa berbeda-beda pada setiap kasus, Bun. Berikut ini merupakan 4 macam gejala yang bisa terjadi, seperti dilansir dari Alodokter:

Radang tenggorokan

  • Demam
  • Sulit menelan atau disfagia
  • Bintik merah di tenggorokan dengan kotoran berwarna putih atau abu-abu
  • Kehilangan selera makan
  • Mual
  • Lemas
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Virus dan Bakteri Sebagai Penyebab Infeksi

Demam Scarlet

  • Garis-garis merah yang muncul di sekitar ketiak, siku, dan lutut
  • Lidah bengkak dan bergelombang
  • Terdapat bercak merah, putih, atau kuning di tenggorokan
  • Demam
  • Amandel membengkak
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Kulit di sekitar bibir pucat
  • Wajah memerah

Demam Reumatik

  • Demam
  • Kelelahan
  • Nyeri sendi
  • Sendi kemerahan, membengkak, atau terasa panas
  • Gerakan menghentak di tangan, kaki, atau kepala yang terjadi tanpa dikehendaki
  • Benjolan kecil dan ruam di kulit
  • Nyeri dada
  • Bising jantung yang tidak normal

Ilustrasi impetigo di wajah | Shutterstock

Impetigo

  • Luka seperti lepuhan di tubuh, umumnya di area wajah, yang cepat membesar dan pecah
  • Area yang lembap dan basah akibat pecahan lepuhan
  • Kerak berwarna coklat keemasan akibat cairan yang mengering

Glomerulonephritis

  • Tekanan darah tinggi
  • Urine berwarna kemerahan dan berbusa
  • Pembengkakan di wajah, tungkai, dan perut

Infeksi Strep A dapat menular melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau melalui kontak dengan lesi kulit yang terinfeksi. Bakteri dapat ditularkan dari orang ke orang dengan sentuhan dekat, seperti berciuman atau kontak kulit. Risiko penyebaran paling tinggi terjadi saat seseorang yang terinfeksi Strep A mengalami radang tenggorokan atau luka, Bun.

Baca Juga: Yang Perlu Bunda Ketahui Mengenai Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) pada Anak

Meski hingga sampai saat ini infeksi Strep A Invasif hingga menyebabkan kematian baru ditemukan di Inggris, ada baiknya Bunda dan Ayah tetap berjaga-jaga dengan terus menerapkan pola hidup sehat, dan menjalankan protokol kesehatan, ya. 

Bagaimana pun mencegah lebih baik daripada mengobati. Lagipula, menggunakan masker dan menjaga kebersihan diri merupakan hal yang baik dan sebaiknya terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, Bun. Semangat sehat!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela