Sudah mau akhir tahun, yuk ingatkan lagi diri Bunda dan pasangan, sudah kah Bunda dan Ayah memiliki atau mulai menyisihkan penghasilan untuk mengisi pos “dana darurat”? Berbeda dengan tabungan ya, Bun, dana darurat sebaiknya tidak dicampur dengan tabungan yang Bunda dan Ayah simpan rutin setiap bulan sebagai tabungan keluarga.
Atau jangan-jangan sejak awal tahun dijadikan resolusi namun sampai kini belum terlaksana juga? Yuk, ngobrolin dana yang dibilang penting ya penting, dibilang nggak ya memang bisa dikesampingkan terus-menerus ini!
Baca Juga: Menyiapkan Dana Pendidikan Anak Sedini Mungkin, Pilih Tabungan atau Asuransi?
Pengertian dana darurat
Dana darurat merupakan salah satu pos keuangan yang wajib atau sebaiknya dimiliki oleh setiap keluarga yang nantinya berfungsi sebagai sumber dana yang dapat digunakan dalam kondisi tidak terduga. Misalnya saat ada anggota keluarga yang sakit dan butuh tambahan dana diluar asuransi kesehatan, atau musibah lainnya.
Selain itu, dana darurat juga dapat digunakan saat Bunda dan Ayah membutuhkan tambahan dana untuk membeli atau melakukan sesuatu, apabila tabungan ternyata tidak atau belum mencukupi.
Besaran dana darurat
Melansir dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perhitungan atau besaran dana darurat yang sebaiknya dimiliki oleh satu keluarga adalah sebesar 6-12 kali pengeluaran bulanan, Bun. Berbeda dengan besaran dana darurat bagi golongan masyarakat yang masih single atau belum berkeluarga, yaitu sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan.
Meski kelihatannya banyak, sebenarnya besaran dana darurat tidak serta-merta hanya dibatasi demikian, Bun. Bagaimana pun, tentu dana darurat akan sangat tergantung dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing setiap keluarga yang pastinya berbeda-beda.
Baca Juga: Penting Untuk Mengalokasikan Dana THR Secara Tepat, Bun!
Menyiapkan dana darurat
Apabila Bunda dan Ayah termasuk yang belum menyiapkan atau memiliki dana darurat, tak ada salahnya untuk mulai menyiapkannya dari sekarang. Bagaimana caranya?
Mulailah dengan menyimpan dana darurat di rekening khusus dana darurat setiap bulan, hingga jumlah dana yang Bunda dan Ayah inginkan tercapai. Perlu diingat bahwa dana darurat tidak untuk digunakan dan hanya akan digunakan di saat benar-benar darurat saja ya, Bun.
Juga, dana darurat harus benar-benar Bunda dan Ayah pisahkan dari dana tabungan!
Manfaat memiliki dana darurat
Apabila tabungan lebih ditujukan untuk tujuan-tujuan khusus, seperti biaya pendidikan anak, liburan, atau membeli barang. Dana darurat justru tak memiliki tujuan khusus, dan hanya disimpan sebagai bentuk perlindungan apabila di masa mendatang Bunda dan Ayah membutuhkan tambahan atau dana untuk keperluan mendesak.
Selain itu, berikut ini merupakan beberapa manfaat dari memiliki dana darurat, Bun:
- Kebutuhan mendesak
- Tidak berhutang
- Mengurangi kebiasaan belanja konsumtif
- Memiliki tambahan dana di masa depan
- Membuat pikiran lebih tenang
Baca Juga: 4 Jenis Investasi Reksadana, Mana yang Cocok Buat Kamu?
Dengan memiliki dana darurat dan pikiran yang tenang, maka kualitas hidup Bunda dan keluarga pun akan meningkat sehingga secara langsung akan meningkatkan pula kualitas parenting, karir, kesehatan mental, dan pengembangan diri.
Hal ini tentu juga akan mempengaruhi tumbuh kembang kognitif dan mental si kecil. Kalau sampai sekarang masih tertunda terus, ya sudah tidak apa. Tidak ada kata terlambat untuk mempersiapkan dana darurat dari sekarang kok, Bun!