Kisah sedih datang dari satu keluarga di Malaysia, Bun. Seorang ibu berusia 33 tahun meninggal dunia setelah melahirkan buah hatinya yang ke-10 lewat operasi cesar.
Diketahui kalau operasi cesar yang dilakukan oleh ibu muda bernama Nur Zaihan Abdul Halim ini merupakan operasi cesar ke-delapan yang dilakukannya. Seperti dilansir dari health.detik.com, pada akhirnya operasi cesar ini mengakibatkan pendarahan hebat yang dipicu oleh masalah perlekatan plasenta hingga menyebabkan sang ibu kehilangan nyawa.
Baca Juga: Janin Terlilit Tali Pusar, Benarkah Harus Dilahirkan Melalui Operasi Caesar?
Berapa kali operasi cesar aman untuk dilakukan?
Melansir dari Mayo Clinic, sampai saat ini memang belum ada penelitian yang dapat menyebutkan secara spesifik berapa kali operasi cesar dapat dilakukan dan aman. Meski demikian, para ahli sepakat kalau operasi caesar lebih dari 3 kali sangat tidak disarankan.
Karena itulah ada baiknya ketika Bunda memutuskan akan memiliki anak ke-empat namun berisiko melahirkan secara cesar, agar berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter kandungan Bunda. Biasanya dokter akan menyarankan untuk tidak melanjutkannya atau meminta Bunda untuk mempertimbangkannya kembali.
Atau pada sebagian kasus, ketika Bunda melakukan operasi cesar untuk ketiga kalinya, dokter biasanya akan menyarankan tindakan sterilisasi agar Bunda tidak hamil lagi demi kepentingan medis.
Pada kasus ibu muda di Malaysia, dokter yang pada akhirnya melakukan operasi cesar menyatakan kalau sang pasien datang pada saat waktunya melahirkan sehingga mau tidak mau para dokter harus melakukan tindakan operasi untuk membantunya, Bun. Miris, ya.
Baca Juga: Operasi Caesar Kedua, Apa yang Harus Dipersiapkan?
Risiko melakukan operasi cesar berkali-kali
Tentu saja melakukan operasi berkali-kali, khususnya operasi cesar, memiliki risiko yang lebih besar daripada operasi yang dilakukan sebelumnya, Bun. Berikut ini beberapa risiko yang dapat terjadi, seperti dilansir dari KlikDokter, apabila melakukan operasi cesar lebih dari 3 kali:
- Perlekatan jaringan. Meski berbeda pada setiap orang, perlekatan jaringan di sekitar lokasi operasi pasti terjadi pada setiap pembedahan, Bun. Yang harus diperhatikan adalah, setelah satu kali operasi, maka perlekatan jaringan pada operasi selanjutnya memiliki risiko semakin sulit untuk dioperasi dan bisa memunculkan masalah seperti pendarahan. Bayangkan apabila seorang Bunda harus melakukan operasi berkali-kali, tentu risikonya akan semakin tinggi ya, Bun.
- Gangguan plasenta. Seperti kasus yang dialami oleh seorang ibu muda di Malaysia, gangguan plasenta terjadi akibat operasi cesar berulang yang membuat plasenta terlalu menempel ke dinding rahim (plasenta akreta), Bun. Selain kasus tersebut, gangguan plasenta juga dapat terjadi dengan menutupi sebagian jalan lahir atau seluruhnya (plasenta previa). Biasanya dokter akan menyarankan pengangkatan rahim untuk kasus perlekatan plasenta yang berat. Juga menurut penelitian, risiko pengangkatan rahim setelah operasi cesar keempat adalah 1:40 dan akan meningkat pada operasi cesar keenam menjadi 1:11, atau semakin tinggi risikonya.
Selain kedua risiko di atas, risiko lain yang mungkin terjadi pada kasus operasi cesar berulang atau lebih dari 3 kali adalah risiko rahim robek dan risiko jangka panjang yaitu penyakit hernia, Bun.
Baca Juga: 7 Hal yang Sebaiknya Dihindari Pasca Operasi Caesar
Dengan mengetahui fatalnya risiko yang dapat terjadi akibat melahirkan secara cesar berulang kali ini, tentu menjadi pengingat bagi para Bunda untuk selalu memperhatikan kesehatan jiwa serta mentalnya, sebelum memutuskan untuk hamil lagi ya, Bun.
Yuk, sebarkan informasi ini kepada semua saudara, rekan, maupun teman, agar jangan ada lagi Bunda yang harus meregang nyawa karena melahirkan secara cesar hingga berulang-ulang kali, tanpa mengetahui risiko yang menunggunya.