Batuk pilek bisa jadi merupakan penyakit musiman yang seringnya mondar-mandir di antara seluruh anggota keluarga ya, Bun. Sudah jaga jarak, pakai masker, dan pisah tidur pun tetap saja sering bikin si kecil dan Bunda sekeluarga bergantian tertular virusnya.
Belum lagi kalau gilirannya si kecil yang terinfeksi, kalau sudah batuk bisa sampai sulit berhenti bahkan muntah. Duh, kalau sudah begini Bunda juga yang repot harus menemani dan mengurus si kecil, semalaman tidak tidur pun sudah biasa ya, Bun.
Baca Juga: 5 Buah Ini Dianggap Bikin Batuk, Faktanya…
Bunda pun boleh jadi sudah berkenalan dengan semua gaya batuk si kecil yang terkadang mendengarnya saja bisa bikin Bunda jadi deg-degan. Seperti batuk croup atau batuk menggonggong misalnya!
Ciri-ciri batuk croup
Si kecil jadi sulit tidur, batuknya menghasilkan suara yang kencang seperti menggaung, kalau didengar-dengar pun memang agak mirip dengan suara gonggongan, Bun. Batuk croup atau batuk menggonggong sebutannya.
Rasanya sangat tidak nyaman tentu saja, apalagi untuk si kecil. Apalagi batuk croup ini termasuk salah satu jenis batuk kering, sehingga setiap kali batuk seringnya bikin si kecil atau Bunda mungkin sampai merasa sakit kepala.
Bukan hanya sakit kepala, sakit perut atau rasa nyeri seperti tertekan di perut bagian atas juga sering dirasakan oleh orang yang mengalami batuk croup ini, Bun. Namun lebih lengkap para ahli menjelaskan kalau batuk croup juga memiliki gejala khas seperti sesak napas, suara serak, stridor, dan tentu saja batuk keras seperti menggonggong.
Penyebab batuk croup
Melansir dari Halodoc, batuk jenis ini biasanya terjadi beberapa hari setelah anak terkena pilek karena keduanya muncul dari virus yang sama, Bun.
Baca Juga: Tips Memilih Obat Batuk Anak
Selain itu, beberapa virus lain juga dapat memicu croup seperti virus flu (influenza A dan B), campak, pilek (rhinovirus), enterovirus (penyebab penyakit tangan, kaki, dan mulut), dan RSV (virus yang juga dapat menyebabkan pneumonia pada bayi).
Sedangkan bakteri sangat jarang ditemukan sebagai penyebab batuk croup. Penyakit ini juga diketahui lebih mudah menyerang anak yang orang tuanya mengidap asma. Selain itu, batuk croup merupakan penyakit yang mudah menular melalui batuk, bersin, maupun kontak fisik yang sangat dekat.
Penyembuhan
Seperti pada batuk dan pilek yang biasanya si kecil alami, batuk croup pun sebenarnya tak memerlukan obat-obatan khusus, Bun. Pada dasarnya menurut para ahli batuk croup pun dapat sembuh sendiri karena imunitas anak yang mengalahkannya.
Meski begitu, beberapa tips berikut ini dapat Bunda coba untuk memperingan batuk dan membuat si kecil lebih nyaman:
- Berikan ASI lebih banyak
- Bagi anak yang sudah tidak mengonsumsi ASI, berikan minuman hangat
- Penuhi kebutuhan cairan anak, baik dengan air mineral maupun jus, atau sup
- Jauhkan anak dari asap rokok, asap kendaraan, dan debu
- Temani si kecil tidur agar ia merasa nyaman
- Sebisa mungkin membuat si kecil nyaman dan tenang agar ia tidak fokus pada batuknya
Baca Juga: Mengenal Respiratory Syncytial Virus (RSV) yang Rutin Muncul di Musim Penghujan
Namun perlu diingat apabila Bunda menemukan ciri-ciri seperti si kecil kesulitan bernapas, tiba-tiba terlihat mengantuk atau lesu, bibir dan wajah pucat dan tampak biru, atau leher dan rusuknya seperti ditarik, artinya Bunda wajib sesegera mungkin membawa si kecil ke dokter atau instalasi gawat darurat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat ya, Bunda!