Lahir di Rosario, Argentina pada 24 Juni 1987, Lionel Andres Messi terlahir dengan kondisi medis yang berbeda dari ketiga saudaranya.
Messi kecil kala itu didiagnosa memiliki kelainan hormon pertumbuhan atau lebih dikenal dengan Growth Hormone Deficiency (GHD) yang membuatnya berhenti tumbuh di usia 11 tahun. Hal ini lah yang membuat tubuhnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan teman-teman seusianya. Dimana pada saat Messi berusia 11 tahun, tinggi badannya hanya menyentuh angka 127 cm. Ukuran yang sangat kecil untuk usianya.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Sang Juara Dunia, Lionel Messi yang Pernah Menderita Gangguan Hormon Sejak Kecil
Kondisi ini pula yang seringkali dikisahkan Messi membuatnya harus menyuntik dirinya sendiri dengan suntikan hormon setiap malam. Namun apa sih penyebab maupun gejala dari kondisi medis GHD, seperti yang pernah diderita salah satu pemain sepakbola terbaik sepanjang sejarah dunia ini? Yuk, cari tahu di sini, Bun.
Growth Hormone Deficiency (GHD)
Melansir dari health.detik, Growth Hormone Deficiency (GHD) adalah kondisi saat kelenjar pituitari tak menghasilkan hormon pertumbuhan yang cukup. Biasanya ini sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.
GHD diketahui dapat membuat seseorang memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata dan keterlambatan pubertas. Terlebih lagi, perkembangan seksual juga bisa terhenti, Bun.
Tentu kondisi medis ini memerlukan penanganan yang serius, karena tidak bisa sembarangan diobati dan membutuhkan pula diagnosa akurat dari ahlinya. Belum lagi biaya yang dibutuhkan untuk penanganannya, seperti yang sudah pernah dialami oleh Lionel Messi tentu saja, GHD membutuhkan banyak dana dalam perawatannya.
Baca Juga: Mengoptimalkan Pertumbuhan Tinggi Badan Anak di Waktu-waktu Terbaiknya
Penyebab GHD
Tak banyak penelitian yang merangkum penyebab dari GHD, Bun. Karena GHD termasuk salah satu penyakit langka mungkin, sehingga penyebabnya pun hingga saat ini belum bisa diketahui secara pasti.
Namun beberapa hal berikut ini dipercaya para ahli sebagai faktor yang bisa menyebabkan GHD, seperti dilansir dari Healthline:
- Kelainan genetik
- Tumor di kelenjar pituitari atau daerah hipotalamus di dekat otak
- Cedera kepala serius
- Infeksi
- Paparan radiasi
Gejala GHD
- Pertumbuhan lambat atau tidak ada pertumbuhan
- Perawakan pendek
- Tidak adanya atau keterlambatan perkembangan seksual selama masa pubertas
- Sakit kepala
Selain keempat gejala di atas, gejala defisiensi hormon hipofisis lain juga mungkin terjadi bersamaan dengan defisiensi hormon pertumbuhan lainnya, Bun, seperti peningkatan buang air kecil dan jumlah urine, asa haus yang berlebihan, hingga abnormalitas wajah yang dapat muncul pada sekelompok kecil anak dengan GHD, biasanya disebabkan oleh defek hipofisis.
Untuk mengobati kelainan hormon ini diperlukan langkah-langkah yang cepat dan tepat, Bun. Karena itulah Bunda dan Ayah sebaiknya sesegera mungkin mengajak si kecil untuk diperiksakan ke dokter sebelum kondisi GHD pada anak memburuk.
Baca Juga: Benarkah Tidur Siang Membuat Si Kecil Tumbuh Tinggi? Apa Manfaat Lainnya?
Selain itu, kemungkinan anak dengan GHD untuk tumbuh normal telah dibuktikan dapat terjadi lewat kisah inspiratif Lionel Messi, sehingga Bunda dan Ayah yang mungkin memiliki buah hati dengan kondisi ini dapat lebih tenang.