Sudah siapkah Bunda menghadapi dan menjadi seorang ibu sekaligus teman bagi putri kecil Bunda yang mulai beranjak remaja? Khususnya ketika ia mengalami menstruasi pertamanya, bagaimana sebaiknya Bunda bersikap, apa yang perlu dilakukan?
Jangan sampai Bunda melewatkan tips ini ya, selain sangat penting, dengan memahami sejak jauh-jauh hari bagaimana harus bersikap, maka Bunda akan lebih siap dan tidak kaget lagi ketika si kecil mencari Bunda dan meminta bantuan saat mengalami menstruasi pertamanya.
Baca Juga: Arti 6 Warna Darah Menstruasi
Buat anak agar merasa nyaman
Mengalami menstruasi pertama tak dapat dipungkiri akan membuat si kecil merasa bingung. Untuk itulah sangat penting berada di sisinya ketika hal tersebut terjadi, Bun. Jangan sampai Bunda tidak mengetahui ketika putri kecil Bunda mengalami menstruasi pertamanya. Penting untuk selalu ada dan hadir, Bun.
Selain itu, pastikan pula kedekatan dan ikatan di antara Bunda dan si kecil telah terbangun dengan baik. Dengan demikian buah hati Bunda tak akan segan mencari dan menjadikan Bunda sebagai orang pertama untuk mengetahui juga terlibat dalam setiap fase kehidupannya.
Mengajarkan anak cara memilih dan menggunakan pembalut
Setelah mengetahui buah hati Bunda mengalami menstruasi pertama dan yakin kalau Bunda dapat bicara dengan nyaman, maka segeralah ajak si kecil untuk berbincang mengenai hal tersebut.
Yang pertama harus dilakukan adalah memberitahunya bagaimana memilih dan menggunakan pembalut, Bun. Beritahukan semua informasi mengenai pembalut yang dapat Bunda berikan untuknya, semua yang Bunda ketahui. Tidak perlu risih membicarakannya ya, Bun. Pastikan pula kalau gadis kecil Bunda sudah mengerti benar mengenai hal tersebut.
Kemudian beritahukan pula bagaimana membersihkan diri, khususnya organ intim, juga tips-tips menjaga kesehatan vagina. Seperti berapa kali sehari sebaiknya ia mengganti pembalut, pakaian dalam, juga bagaimana membersihkan dan membuang pembalut dengan benar. Paling baik adalah mengganti pembalut setelah 4 jam digunakan ya, Bun.
Sedangkan cara membuang pembalut bekas pakai yang benar adalah sebagai berikut, Bun:
- Sobek sedikit bagian ujung pembalut untuk membuang bagian dalam pembalut yang menyerap darah ke dalam toilet, karena pembalut kini sudah memakai penyerap yang bisa larut dalam air.
- Bilas bagian luar pembalut dengan air mengalir hingga noda darah bersih.
- Gulung pembalut yang tersisa dengan bagian bernoda di bagian dalam.
- Bungkus pembalut dengan kertas atau kantong plastik agar aman dibuang.
Baca Juga: Nyeri Hebat Saat Menstruasi, Ini Sebab Yang Harus Diwaspadai
Berbagi pengalaman seputar menstruasi
Sebagai ibu, Bunda juga memiliki kewajiban untuk berbagi pengalaman seputar menstruasi pada gadis kecil mu, Bun. Seperti bagaimana rasanya PMS (pra menstruasi sindrom) juga mengenai rasa nyeri yang seringkali datang saat menstruasi. Tak sampai di situ, Bunda juga dapat memberikan tips bagaimana mengatasinya.
Edukasi anak mengenai siklus haid
Penting untuk bekal anak Bun, siklus haid harus Bunda jelaskan dengan detail. Mulailah dengan menjelaskan pada gadis kecil Bunda bahwa siklus menstruasi pada umumnya akan berulang setiap 21 sampai 35 hari sekali. Juga bahwa menstruasi bisa terjadi selama 3 sampai 7 hari dan belum tentu datang pada tanggal yang sama setiap bulan.
Selain itu, beritahukan juga pada anak bahwa haid mungkin tak teratur pada awalnya, bisa lebih jarang maupun lebih sering, agar ia tak perlu merasa gelisah, karena memahami betul kalau siklus haid perlahan-lahan nantinya akan semakin teratur. Dan jangan lupa untuk mengajak anak mencatat siklus menstruasinya, Bun
Yang harus dilakukan saat “tembus”
Sering terjadi, pengalaman tembus terkadang membuat anak akan merasa tidak nyaman. Namun dengan bekal yang baik, maka hal tersebut bisa diminimalisir, Bun.
Caranya yaitu dengan membiasakan anak membawa pembalut cadangan. Bunda juga sebaiknya memberi tips-tips untuk tenang saat hal ini terjadi. Misalnya dengan membawa pakaian ganti atau menutupi bagian yang tembus dengan jaket.
Baca Juga: Mengenal Menorraghia, Darah Haid Terlalu Banyak
Bagaimana Bun, sekarang sudah siap dong, menghadapi dan mendampingi si kecil yang sudah beranjak remaja? Semangat terus ya, Bunda-Bunda hebat!