Try to be a rainbow in someone else’s cloud.
Maya Angelou

Viral Seorang Ibu Memberikan Kopi Kemasan untuk Bayi Berusia 7 Bulan. Kok Bisa ya, Bun?

author
Ruth Sinambela
Selasa, 24 Januari 2023 | 11:04 WIB
Apapun alasannya, kopi sebaiknya tidak dikonsumsi anak-anak | Shutterstock

Akhir-akhir ini berita mengenai bayi yang mengalami masalah kesehatan bahkan sampai meninggal dunia akibat pemberian obat tradisional yang kurang bijaksana menjadi viral dan makin meresahkan ya, Bun. 

Mulai dari meninggalnya seorang bayi akibat diberi ramuan tradisional, kemudian muncul lagi kisah serupa yaitu seorang bayi berusia 40 hari dicekoki jamu kunyit madu dengan menggunakan tisu oleh dukun bayi. Hingga yang terakhir, seorang ibu memberikan kopi kemasan dan susu kental manis (SKM) untuk anaknya yang masih berusia 7 bulan.

Baca Juga: Viral Seorang Bayi Meninggal setelah Minum Ramuan Tradisional, Ini Respon dan Imbauan Kemenkes

Masalah ekonomi atau kurangnya edukasi?

Miris, namun di zaman yang semakin modern sekarang ini tak dipungkiri masih ada sebagian kecil orang yang belum paham betul atau mungkin belum teredukasi mengenai bahayanya hal-hal seperti contoh di atas, Bun. 

Terutama bagi Bunda dan Ayah yang masih tinggal bersama orang tua maupun mertua, agaknya mencegah hal demikian agar tidak sampai terjadi masih menjadi masalah yang sulit untuk dilakukan.

Bayi berusia di bawah 6 bulan hanya boleh mengonsumsi ASI dan susu formula | Kumparan

Selain itu, masalah ekonomi seringkali dijadikan alasan ketika si kecil mengalami masalah kesehatan, dan orang tua maupun keluarga lainnya memutuskan untuk mengikuti atau mengambil pilihan yang kurang bijaksana. Seperti membawa anak yang sakit ke dukun bayi.

Padahal, pemerintah sendiri sebenarnya sudah memberikan banyak kemudahan dalam hal mendapatkan pelayanan kesehatan bagi anak yang sakit lho, Bun. Bahkan meskipun Bunda mungkin belum terdaftar sebagai anggota BPJS-pun, namun apabila Bunda membawa si kecil yang sakit ke Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat), petugas di sana pasti akan berusaha membantu!

Baca Juga: Video Menakut-nakuti Anak dengan Suara Hantu Jadi Viral, Ini Dampaknya!

Mengejar kepopuleran atau ingin viral?

Bukan hanya masalah ekonomi dan kurangnya edukasi ternyata, Bun. Namun “ingin viral” pun bisa jadi alasan sebagian kecil orang tua hingga memperlihatkan hal-hal yang kurang nyaman, seperti memberikan kopi kemasan kepada anaknya yang masih di bawah umur, untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui akun media sosialnya.

Meski agak di luar nalar, kemungkinan hal tersebut dilebih-lebihkan pun mungkin saja terjadi. Apalagi, seperti Bunda ketahui, apa-apa yang kita lihat di media sosial sebenarnya belum tentu benar atau real. Yang disayangkan adalah, ketika video yang kurang mendidik tersebut benar-benar viral dan banyak ditonton orang, kemudian mungkin saja ada orang tua lain yang mengikutinya, tentu menjadi suatu kerugian besar, khususnya bagi anak-anak tersebut.

Jamu atau minuman tradisional lainnya tidak boleh dikonsumsi anak berusia di bawah 6 tahun | Shutterstock

Pada akhirnya, keputusan mengenai apa pun yang berkenaan dengan anak, merupakan keputusan mutlak dari orang tua, apabila anak masih belum bisa menentukan atau memutuskan sendiri apa yang baik baginya, khususnya mengenai kesehatan dan keselamatan anak.

Karena itulah yuk, saling mengingatkan dan memberi teguran yang baik ketika Bunda menyaksikan langsung kejadian yang kurang bijaksana seperti contoh di atas terjadi di sekitar Bunda, ya. Terlebih lagi ketika Bunda sendiri yang mengalaminya, maka Bunda sebaiknya bersikap tegas dan berpegang pada keyakinan Bunda. 

Baca Juga: Pentingnya Edukasi dan Dukungan untuk Para Bunda Saat Fase Menyusui

Selain itu, menjadi viral mungkin memberi keuntungan, namun bukankah kita sebagai orang tua memiliki tanggung jawab untuk memenuhi hak-hak anak, terutama hak untuk hidup aman dan sehat. Maka yuk, memberikan yang terbaik untuk mereka. Yang terbaik pun tidak selalu mahal kan, Bun.

Apabila Bunda membutuhkan bantuan mengenai masalah gizi si kecil maka pasti akan selalu ada jalan ketika Bunda berusaha untuk mendapatkannya. Yang paling pertama dan bisa Bunda lakukan adalah mendatangi Puskesmas terdekat untuk memeriksakan kesehatan dan gizi si kecil, ya!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela