Tantrum pada anak sebenarnya merupakan hal yang wajar. Terutama bagi anak berusia 1-4 tahun, tantrum justru merupakan cara anak mengekspresikan perasaannya dengan cara-cara yang ia tahu saja, yaitu menangis dan lainnya.
Meski demikian, tantrum memang seringkali dikaitkan dengan kesulitan-kesulitan yang orang tua alami untuk menenangkan anak. Tak bisa dipungkiri, Bunda dan Ayah pasti pernah merasa kewalahan saat menghadapi si kecil tantrum bukan? Segala cara sudah dicoba namun si kecil tak kunjung tenang? Hingga akhirnya jurus andalan pun harus dikeluarkan, salah satunya yaitu menawarkan gadget pada anak.
Baca Juga: Power Struggle Saat Si Kecil Tantrum, Bagaimana Sebaiknya Bunda Bersikap?
Hanya memberikan ketenangan sesaat
Faktanya, memberikan gadget saat anak tantrum hanya akan memperparah kondisi anak lho, Bun. Sebuah studi yang dilakukan oleh Boston University Medical Center, kebiasaan memberi gadget saat anak tantrum dapat berpengaruh pada perkembangan emosional anak.
Meski si kecil mungkin akan merasa tertarik dan mau berusaha menenangkan dirinya sendiri, namun efek jangka panjang justru akan terasa merugikan bagi tumbuh kembangnya. Berikut ini efek samping yang bisa dirasakan anak, Bun:
- Memicu gejala yang mirip dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, seperti sulit fokus, dan tidak peka pada lingkungan sekitar.
- Menimbulkan masalah baru, yaitu masalah komunikasi. Karena anak yang tantrum seharusnya ditenangkan dengan cara diajak berkomunikasi, Bun.
- Memberikan dampak buruk pada perkembangan karakter anak. Anak bisa menjadi tidak sabaran, sulit mengendalikan emosi, dan tidak mampu menyelesaikan gejolak dalam dirinya.
- Mempengaruhi kesehatan mata dan fisik anak. Saat tantrum anak akan menangis dan matanya mungkin lelah karena hal itu, belum lagi tubuhnya yang menahan amarah sambil menghentak-hentakkan kaki maupun tangan. Seharusnya anak ditenangkan dan kemudian beristirahat, bukannya malah menatap layar gadget, Bun.
Baca Juga: Meltdown Berbeda dengan Tantrum, Apa dan Bagaimana Menghadapinya?
Bagaimana sebaiknya Bunda bersikap?
Apabila Bunda sudah terlanjur terbiasa memberikan gadget untuk menenangkan si kecil yang tantrum, maka untuk memperbaikinya mungkin akan sedikit lebih menantang. Yang pertama harus Bunda miliki adalah niat dan kesabaran. Selanjutnya, tips berikut ini tentu dapat membantu:
- Hindari terpancing emosi dan marah-marah karena hanya akan membuat si kecil lebih sulit tenang, selain itu Bunda juga akan lebih lelah.
- Ajak si kecil ke tempat yang lebih sepi dan tenang, dengan perlahan dan lembut. Mintalah izin untuk menggandeng tangan anak kemudian elus atau belai dengan lembut punggung tangannya, apabila ia tidak menolak, perlahan ajak anak berdiri dan duduk di tempat yang lebih sepi.
- Tanyakan alasan anak menangis atau mengamuk, tanyakan satu hal ini saja hingga si kecil mau menjawab atau bicara, Bun. Ulangi terus, dengan lembut atau datar, sampai ia mau menjawab.
- Beri alternatif yang lebih masuk akal, dan jangan turuti permintaan si kecil hanya karena ia tantrum. Hal ini justru akan membuatnya lebih sering tantrum, Bun.
- Misalnya ia meminta mainan baru, sampaikan alasan Bunda kalau saat ini Bunda tak bisa mengabulkannya karena uang Bunda belum cukup, bahwa ia harus menabung terlebih dahulu untuk bisa membeli mainan tersebut. Sebagai gantinya, Bunda akan membelikan es krim untuknya dan seluruh anggota keluarga.
- Apabila anak tetap tidak bisa ditenangkan, maka Bunda wajib memberikannya waktu dan ruang untuk bisa menenangkan dirinya sendiri.
Baca Juga: Anak Mendadak Tantrum? Makanan Bisa Jadi Penyebab
Pada kenyataannya memang tidak mudah ya Bun, untuk bisa menenangkan si kecil saat mengalami tantrum. Namun yakinlah Bunda, kalau kesabaran, ketenangan, dan kelembutan Bunda perlahan tapi pasti akan mempengaruhi frekuensi juga durasi tantrum si kecil, lho.
Secara perlahan buah hati Bunda akan sadar kalau tantrum tidaklah memberikan hasil apa pun, dan alam bawah sadarnya mulai belajar bagaimana cara bersikap yang baik dan benar, yaitu seperti yang Bunda lakukan padanya.