Pernah nggak sih, Bunda merasa khawatir ketika melihat perut si kecil membuncit? Kalau iya, memang ada baiknya merasa khawatir daripada membiarkannya saja lho, Bun.
Apalagi biasanya, perut buncit pada anak yang mulai terlihat sejak bayi ini, justru sering disebut lucu dan menggemaskan ditambah dengan pipi yang penuh dan sebagainya. Padahal, meski bagi anak yang masih bayi perut buncit sebenarnya merupakan hal yang wajar, bukan berarti orang tua bisa membiarkannya saja.
Baca Juga: Waspadai Bahaya Obesitas pada Anak, Bun!
Karena bagaimana pun, seperti pada orang dewasa, perut buncit pada anak merupakan tanda adanya masalah atau bisa menjadi masalah apabila dibiarkan begitu saja!
Perut buncit bayi
Sebagian besar kondisi perut buncit pada bayi merupakan kasus yang tidak membahayakan. Biasanya perut buncit pada bayi hanya merupakan tanda ia kekenyangan atau kembung. Untuk alasan demikian Bunda sebenarnya tak perlu khawatir, karena nantinya perut buncit pada bayi akan berkurang dan kembali normal dengan sendirinya.
Meski demikian, perut buncit atau membesar pada bayi yang terlihat mencurigakan dan tak kunjung normal setelah beberapa waktu, juga disertai gejala lain seperti perut mengeras, pucat, mual, dan mulas, bisa jadi pertanda beberapa penyakit berikut ini:
- Pembesaran organ
- Kolik akibat alergi gluten
- Intoleransi laktosa
- Giardiasis akibat infeksi parasit pada usus
- Penyakit gaucher, yang menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di organ tubuh, seperti limpa dan hati sehingga membuat perut bayi membesar.
Perut buncit anak
Apabila perut buncit pada bayi lebih sering dianggap wajar, tidak demikian dengan kondisi perut buncit pada anak, Bun. Khususnya bagi anak berusia di atas 5 tahun, perut buncit sebaiknya dijadikan warning untuk Bunda dan si kecil agar bisa lebih memperhatikan pola makan, minum, camilan, juga aktivitas fisik anak.
Baca Juga: Mengenal Kondisi Nyeri Perut yang Berasal dari Lambung dan Punya Banyak Penyebab
Karena seperti pada orang dewasa, perut buncit pada anak menjelaskan kalau terdapat tumpukan lemak di area perut yang juga menjadi salah satu pertanda kelebihan berat badan, Bun. Dimana kelebihan berat badan sendiri, meskipun tidak selalu, bisa menjadi faktor dari timbulnya berbagai penyakit seperti diabetes hingga masalah jantung.
Namun bukan hanya itu, karena perut buncit pada anak bisa juga mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti usus buntu hingga pembengkakan organ. Terlebih lagi kalau perut buncit disertai pula dengan kondisi berikut ini:
- Perut mengeras seperti papan
- Buang air besar berdarah
- Demam, mual, dan muntah
- Rasa nyeri di sekitar perut kanan bawah
- Sembelit, diare, disertai lendir pada tinja
- Berat badan anak terus menurun
- Tidak nafsu makan
- Muncul ruam pada permukaan kulit
Mengatasi perut buncit anak
Beberapa cara memang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi perut buncit pada bayi maupun anak. Namun harus diingat, kalau cara-cara berikut hanya bisa dilakukan apabila kasus perut buncit tidak disebabkan oleh hal yang serius ya, Bunda:
- Pijat perut anak dengan lembut seperti membentuk “heart” menggunakan minyak telon atau zaitun, selama 15 menit, dua kali sehari.
- Hindari makanan yang banyak mengandung gas, seperti kubis atau kol, kacang-kacangan, olahan susu, juga makanan lain yang mengandung natrium tinggi.
- Rutin mengonsumsi probiotik, seperti yogurt dan tempe, atau beberapa jenis keju, seperti gouda, mozzarella, cheddar, dan cottage.
Baca Juga: Ini 6 Sebab Perut Bayi Kembung dan Terlihat Buncit
Sangat penting untuk sesegera mungkin berkonsultasi kepada dokter ahli mengenai kondisi si kecil, apabila Bunda mendapati perut buncitnya tidak kunjung kembali normal, tampak semakin membesar, dan keras ya, Bun!
Karena hanya dengan tindakan dan diagnosa yang cepat dan tepat lah, maka buah hati Bunda akan terhindar dari masalah kesehatan serius dan bisa segera mendapatkan pengobatan yang terbaik.