Perubahan waktu tidur pada bayi atau disebut juga regresi tidur seringkali membuat para Bunda kerepotan. Apalagi kalau bukan karena harus ikut menemani si kecil yang kesulitan tidur lagi dan mendapatkan rutinitas tidurnya kembali.
Namun meski merepotkan, pada dasarnya regresi tidur sangat umum dan wajar dialami anak, khususnya saat bayi menginjak usia 3 bulan, lho. Hal ini biasanya disebabkan oleh durasi tidur bayi yang berkurang dari 16 jam menjadi 12-15 jam. Kabar baiknya, regresi tidur tidak akan berlangsung terlalu lama, Bunda. Biasanya regresi tidur hanya akan dialami bayi selama 1-2 minggu saja.
Baca Juga: Kurang Tidur Bikin Anak Gampang Sakit, Berapa Durasi Tidur Anak yang Ideal?
Kapan bayi mengalami regresi tidur?
Melansir dari Healthline, regresi tidur pada bayi biasanya akan mulai terasa bertepatan dengan fase tumbuh kembangnya, yaitu kemampuan berguling, merangkak, hingga berjalan. Dari sini lah para ahli menyimpulkan kalau pada kebanyakan bayi, regresi tidur akan mulai dialami saat mencapai usia 3-12 bulan.
Kesulitan bagi orang tua
Pada fase ini kemungkinan besar tak hanya bayi, namun orang tua pun akan mengalami kesulitan, meskipun tentu saja masih bisa teratasi. Misalnya dengan mulai mengikuti waktu tidur bayi yang baru agar Bunda juga tak kurang beristirahat.
Selain itu telah mempersiapkan diri dan mau berusaha lebih sabar juga memahami betul kesulitan yang dialami si kecil, tentu akan membuat Bunda bisa lebih mampu menenangkan si kecil dan membuatnya nyaman.
Baca Juga: Bunda, Jangan Sampai Ada 5 Benda Ini di Box Atau Tempat Tidur Bayi, ya!
Tips mengembalikan rutinitas tidur bayi
Beberapa tips berikut dapat Bunda coba untuk mengembalikan kembali rutinitas tidur bayi yang berubah akibat regresi tidur:
- Biarkan si kecil menangis beberapa saat dan perhatikan berapa lama ia kemudian akan tertidur dengan sendirinya.
- Pastikan asupan makanannya sepanjang hari supaya ia tidak kelaparan ketika malam hari atau tidur siang.
- Tidurkan bayi saat ia telah memperlihatkan tanda-tanda mengantuk.
- Ciptakan suasana yang tenang dan nyaman.
Ada beberapa penyebab di balik regresi tidur atau perubahan waktu tidur bayi pada usia 3-4 bulan, Bun. Mulai dari rasa sakit karena tumbuh gigi, rasa lapar yang terkait dengan percepatan pertumbuhan, dan kemampuan berguling untuk pertama kalinya. Namun semua ini tidak akan membahayakan kesehatan atau tumbuh kembangnya, selain juga hanya akan berlangsung sementara.
Baca Juga: Si Kecil Tidur Dengan Mata Terbuka, Normalkah?
Jadi Bunda dan Ayah tak perlu khawatir, ya. Serta cukup mempersiapkan diri juga menikmatinya saja ketika hal ini terjadi pada si buah hati. Semangat!