Bagi sebagian orang tua, memutuskan untuk menambah momongan bukanlah hal yang mudah. Apalagi setiap keluarga tentu memiliki pemikiran masing-masing, juga berbagai faktor yang bisa mempengaruhi keputusan sebesar ini. Baik itu dari segi ekonomi, mental, maupun kesiapan seluruh anggota keluarganya.
Selain itu, harus disadari betul kalau yang dimaksud dengan seluruh anggota keluarga di sini tidak hanya ditujukan bagi Bunda maupun Ayah, lho. Namun anak pun, harus dilihat dan ditanyakan terlebih dahulu mengenai perasaan dan pendapatnya, yaitu bagaimana kesiapannya dalam menerima dan menyambut anggota keluarga baru, atau dalam hal ini, seorang adik!
Baca Juga: Adik Kakak Bisa Berbeda, Jangan Selalu Samakan Kebutuhannya
Menjadi seorang kakak
Butuh tanggung jawab dan kemandirian yang besar untuk bisa menjalani peran sebagai seorang kakak, Bun. Tentu hal ini tidak bisa begitu saja dipaksakan pada anak. Apalagi ketika usia anak pun masih membutuhkan perhatian yang cukup, juga sebanyak-banyaknya cinta dari Bunda maupun Ayah.
Maka wajar saja apabila Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) maupun World Health Organization (WHO) terus menekankan betapa pentingnya jarak kelahiran untuk bisa menciptakan lingkungan serta hubungan yang sehat antar anggota keluarga, khususnya anak-anak.
Ciri-ciri si kecil sudah siap jadi kakak
Meski demikian, bukan berarti menambah momongan harus benar-benar menaati rekomendasi tersebut ya, Bun. Bagaimana pun, Bunda dan Ayah tentu lebih mengetahui keadaan maupun rencana yang terbaik bagi keluarga masing-masing.
Baca Juga: Tips Untuk Bunda Supaya Kakak dan Adik Selalu Akur
Namun tentu akan sangat baik apabila orang tua mau lebih mempertimbangkan kesiapan anak. Karena dengan begitu diharapkan anak pun bisa menjalani perannya sebagai seorang kakak dengan gembira dan positif.
Berikut ini ciri-ciri si kecil telah siap menjadi kakak:
- Merasa senang setiap kali melihat bayi.
- Antusias dan seringkali menjadikan “adik” sebagai topik utama saat mengobrol bersama Bunda dan Ayah.
- Sudah lulus toilet training juga sudah bisa tidur di kamar sendiri.
- Memiliki “adik khayalan.”
- Sering menyentuh perut Bunda dan meminta adik saat berdoa.
- Seringkali mengeluh sepi dan tidak punya teman.
- Semakin mudah beradaptasi, baik di lingkungan baru maupun dengan orang baru.
- Sudah semakin mandiri.
Baca Juga: Kakak Adik Bertengkar, Kapan Orang tua Boleh Ikut Campur?
Kehadiran seorang bayi tentu akan memberikan suasana dan rutinitas baru bagi seluruh anggota keluarga di rumah. Karena itulah setiap anggota keluarga juga harus memiliki hak yang sama untuk diperhatikan keinginan, kebutuhan, juga pendapatnya.
Bagi Bunda dan Ayah yang sudah mulai merencanakan kehamilan kedua, yuk, persiapkan dulu si calon kakak agar kelak saat ia menerima kehadiran anggota keluarga baru di rumah, ia akan mampu memberikan cinta tanpa syarat, selain juga bisa menjalani peran barunya dengan baik dan positif!