We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Penyebab Kepala Bayi Peyang dan Bagaimana Mencegahnya

author
Ruth Sinambela
Selasa, 7 Maret 2023 | 10:13 WIB
Berbaring miring pada salah satu sisi dalam waktu yang lama dapat membuat kepala bayi peyang | Shutterstock

Bayi newborn memiliki tulang tengkorak yang sangat lunak dan fleksibel, Bun. Inilah yang menyebabkan bentuk kepala bayi dapat berubah menjadi datar atau peyang apabila berada pada posisi yang sama dalam jangka waktu tertentu.

Selain itu, proses kelahiran biasanya juga bisa mempengaruhi bentuk kepala bayi. Melansir dari National Childhood Trust, kepala bayi yang memanjang atau datar karena proses melahirkan biasanya hanya sementara dan akan kembali ke bentuk semula dalam waktu 6 minggu setelahnya.

Baca Juga: Bunda Wajib Tahu, Pertolongan Pertama saat Anak Mengalami Cedera Kepala

2 jenis kepala peyang pada bayi

Dalam dunia medis, kepala peyang pada bayi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, Bunda. Keduanya adalah Plagiocephaly dan Branchycephaly. Berikut perbedaan keduanya:

  • Plagiocephaly yaitu kepala bayi peyang pada salah satu sisi sehingga kepala terlihat asimetris.
  • Brachycephaly yaitu kepala bayi peyang pada bagian belakang dan membuat kepala bayi tampak melebar.

Faktor penyebab kepala bayi peyang

  • Posisi tidur telentang
  • Tekanan pada kepala bayi saat masih di dalam rahim
  • Otot leher yang terlalu tegang atau kaku
  • Bayi lahir prematur
  • penyatuan lempeng-lempeng tulang tengkorak yang terlalu dini (craniosynostosis)

Bayi menggunakan cranial helmet untuk mengembalikan bentuk kepala yang peyang atau datar | Shutterstock

Baca Juga: Kepala Bayi Terbentur, Kapan Harus Dibawa ke Dokter atau Cukup Diobati di Rumah?

Yang bisa dilakukan untuk mencegah kepala bayi peyang

Ada beberapa hal penting yang wajib Bunda maupun Ayah lakukan agar bisa mencegah kepala peyang pada bayi, yaitu: 

  • Ubah posisi tidur bayi secara berkala
  • Ubah posisi tempat tidur dan mainan di sekitarnya
  • Sering menggendong dan variasikan cara menggendongnya
  • Kenalkan dan ajak bayi rutin melakukan tummy time atau tengkurap

Apabila Bunda sudah mencoba tips di atas namun belum membuahkan hasil, maka segeralah berkonsultasi pada dokter spesialis anak, ya. Meski tidak semua dokter akan merekomendasikannya, namun penggunaan alat mungkin akan dibutuhkan pada kasus-kasus tertentu.

Alat yang dimaksud merupakan ikat kepala atau helm khusus yang lebih dikenal sebagai cranial helmet. Fungsinya untuk memberi tekanan pada salah satu sisi kepala dan mengurangi tekanan di sisi yang lain. Helm ini biasanya dilakukan saat bayi masih berusia 5-6 bulan. Namun ingat, penggunaan alat hanya apabila direkomendasikan oleh dokter spesialis anak!

Baca Juga: Alasan Anak Sering Membentur-benturkan Kepala

Apabila tidak diperlukan, maka Bunda maupun Ayah tidak perlu khawatir. Karena pada dasarnya bentuk kepala bayi yang peyang akan membaik secara alami saat bayi sudah mempunyai kekuatan untuk menggerakkan dan mengendalikan kepalanya sendiri, yaitu ketika berusia 2 bulan. Selain itu, bentuk kepala bayi peyang umumnya tidak berbahaya. Hanya saja kepala peyang memang akan membuat bentuk kepala menjadi tidak simetris.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi