When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

6 Tips Memilih Mainan untuk Balita

author
Ruth Sinambela
Rabu, 8 Maret 2023 | 10:16 WIB
Pilihlah mainan yang dapat menstimulasi kemampuan motorik dan kognitif anak | Shutterstock

Mainan tak dapat dipungkiri merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pengasuhan anak ya, Bun. Terkadang membelikan mainan bahkan bisa membantu Bunda untuk mengurangi screen time si kecil setiap harinya.

Meski demikian para ahli juga menyebutkan kalau membelikan terlalu banyak mainan pada anak justru dapat berakibat buruk untuk tumbuh kembang anak, lho. Karena itulah, peran aktif orang tua dalam mengatur waktu bermain anak, memilih mainan, dan mendampingi anak saat bermain sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Mengapa Sedikit Mainan Lebih Baik bagi Tumbuh Kembang Anak?

Salah satu hal yang paling penting adalah memilih mainan, khususnya bagi buah hati Bunda yang masih berusia di bawah 5 tahun. Pada usia ini, para ahli menyarankan agar mainan yang diberikan sebaiknya memiliki nilai dan fungsi yang akan mendukung tumbuh kembang anak terutama saat golden age mereka, Bun. Berikut ini 6 hal yang paling penting dan harus diperhatikan saat memilih mainan untuk anak!

Lulus uji Standar 

Sudah sejak tahun 2014 Pemerintah mewajibkan para pelaku usaha dan distributor mainan anak untuk menerapkan standar mainan dan memastikan bahwa produk mainan anak yang diproduksi dan dijual telah memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Hal ini dianggap sangat penting bagi keamanan dan keselamatan anak karena dengan lulus uji SNI, maka orang tua bisa memastikan kalau bahan-bahan yang digunakan untuk mainan tidak mengandung bahan kimia berbahaya, juga mainan telah diuji dan diyakini aman untuk digunakan oleh anak-anak sesuai kategori usianya. 

Pilihlah mainan yang telah memiliki sertifikasi SNI | Shutterstock

Pilih mainan sesuai kode usia

Perusahaan pembuat mainan anak biasanya akan menuliskan rekomendasi umur yang dianjurkan untuk setiap mainan yang diproduksinya di kotak kemasan. Bunda bisa saja mengikuti rekomendasi tersebut, namun bukan berarti Bunda jadi membiarkan anak main sendirian. 

Anak berusia balita sebaiknya tetap didampingi saat bermain demi keamanan sekaligus juga memberi banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya lewat berbagai stimulasi yang Bunda maupun Ayah berikan.

Baca Juga: Rekomendasi Mainan untuk Menemani Si Kecil Mandi

Bermain sambil belajar

Sangat disarankan untuk memilih mainan yang juga akan memberi manfaat untuk melatih motorik, ketekunan, dan ketelitian si kecil, Bun. Misalnya mainan pasir, puzzle, atau lego.

Sesuai dengan minat atau karakter anak

Memberikan mainan yang Bunda anggap baik namun tidak nyaman atau tidak disukai anak sama saja memaksa si kecil menjadi orang lain. Ingatlah kalau setiap anak memiliki minat dan bakatnya masing-masing, maka tidak perlu sama dengan anak lain. Begitu pula dalam hal memilih mainan anak sebaiknya tidak harus menyamakan dengan tren yang ada, apabila anak memang tidak terlalu menunjukkan minatnya.

Saat si kecil bermain, sebaiknya Bunda atau Ayah selalu mendampingi | Shutterstock

Bahan berkualitas

Pilihlah mainan yang menggunakan bahan berkualitas, awet, dan aman untuk anak-anak sesuai usianya masing-masing ya, Bun. 

Mainan multifungsi

Tidak hanya sekedar mainan, namun mainan multifungsi yang bisa digunakan untuk bermain sekaligus juga belajar akan sangat baik bagi si kecil juga mendukung kemampuan kognitif sekaligus juga motoriknya. Contoh mainan multifungsi misalnya, mainan sempoa, busy box, atau drawing board.

Baca Juga: 5 Mainan Banyak Manfaat, Awet, dan Bisa Diwariskan ke Adik

Sudah memutuskan akan membelikan mainan apa untuk si kecil, Bunda? Pastikan untuk memilih mainan yang aman, nyaman, juga memiliki nilai positif bagi tumbuh kembangnya, ya. 

Selain itu, ingatlah untuk tidak berlebihan dalam memberikan mainan bagi si kecil. Karena memiliki mainan terlalu banyak juga tidak baik. Sebaliknya mainan yang lebih sedikit justru terbukti bisa meningkatkan daya kreativitas anak!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi