Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Anak Gampang Sakit setelah Operasi Amandel, Mitos atau Fakta?

author
Ruth Sinambela
Rabu, 15 Maret 2023 | 10:59 WIB
Peradangan pada amandel atau tonsilitis sebenarnya merupakan hal yang umum dialami, khususnya oleh anak-anak | Shutterstock

Mitos, Bun! Faktanya, operasi pengangkatan amandel atau yang dalam dunia medis biasa disebut tonsilektomi merupakan salah satu cara penyembuhan radang amandel yang terbukti paling ampuh dan juga disarankan oleh para ahli.

Selain itu, amandel memang berfungsi sebagai salah satu penyaring kuman dan penyakit, tetapi faktanya amandel bukanlah satu-satunya pelindung tubuh dari serangan penyakit. 

Baca Juga: Mengenal Peradangan Amandel pada Anak

Misalnya pada tenggorokan, setiap orang memiliki benteng pertahanan yang bernama adenoid dan terletak di langit-langit atas rongga tenggorok berdekatan dengan saluran hidung. Sehingga tidak benar apabila dikatakan kalau operasi amandel akan membuat anak jadi gampang sakit. Bahkan penelitian pun membuktikan kalau setelah operasi pengangkatan amandel seluruh sistem imunitas tubuh tidak terpengaruh sama sekali.

Kapan radang amandel memerlukan operasi?
Lebih sering dialami anak-anak, radang amandel sebenarnya tidak selalu memerlukan operasi. Bahkan sekarang ini kebanyakan dokter ahli biasanya akan menunggu dan mengamati radang amandel sambil memberikan terapi obat-obatan, sebelum memutuskan perlu atau tidaknya tindakan pengangkatan amandel lewat operasi.

Ilustrasi mengenai kondisi amandel saat mengalami peradangan | Shutterstock

Baca Juga: Amandel Pada Anak, Haruskah Dioperasi?

Berikut ini merupakan ciri-ciri atau gejala radang amandel yang dianggap memerlukan tindakan operasi, Bunda:

  • Radang amandel atau tonsilitis terus kembali atau sering kambuh. Seberapa sering tonsilitis kambuh pun akan memengaruhi penilaian atau keputusan dokter mengenai perlu tidaknya dilakukan operasi.
    • 7 kali dalam 1 tahun
    • 5 kali setahun selama 2 tahun berturut-turut
    • 3 kali setahun selama 3 tahun berturut-turut
  • Radang amandel menyebabkan penyakit lain, misalnya sleep apnea atau gangguan tidur yang bisa menyebabkan seseorang berhenti bernapas beberapa kali dalam semalam.
  • Jika area di sekitar amandel mengalami infeksi hingga membentuk kantong nanah atau abses.

Dengan begitu sudah jelas ya Bunda, kalau tidak berarti semua kasus radang amandel anak akhirnya memerlukan operasi. Pada dasarnya pengangkatan amandel bertujuan untuk membuang sumber infeksi. Selain itu perlu dipahami kalau operasi pengangkatan amandel hanya akan dilakukan atas rekomendasi dokter.

Baca Juga: Mitos Seputar Kondisi Cerebral Palsy pada Anak

Sebaliknya apabila operasi tidak dilakukan padahal diperlukan, justru akan membahayakan atau mengganggu kesehatan anak, lho.

Yang penting dan perlu menjadi perhatian Bunda dan Ayah adalah, konsultasikanlah keluhan radang amandel si kecil pada dokter ahli THT sehingga keputusan untuk melakukan operasi pengangkatan amandel akan berada di tangan ahlinya.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi