The best way to make children good is to make them happy.
Oscar Wilde

Rumput Laut untuk Anak Berusia di Bawah 1 Tahun, Boleh atau Tidak?

author
Ruth Sinambela
Jumat, 17 Maret 2023 | 15:00 WIB
Seaweed sebaiknya hanya dikonsumsi anak berusia di atas 1 tahun | Shutterstock

Rumput laut sekarang ini semakin mudah didapat dan tengah populer di kalangan anak-anak, Bun. Nori atau rumput laut kering misalnya, memiliki rasa asin yang gurih, tak dapat dipungkiri nori menjadi salah satu jenis rumput laut yang disukai anak. 

Meski demikian harus dipahami kalau nori atau jenis rumput lainnya sebaiknya hanya dinikmati oleh anak berusia di atas 1 tahun ya, Bunda! Karena meskipun mengandung banyak vitamin dan mineral, rumput laut tetap tidak boleh dikonsumsi oleh anak berusia di bawah 1 tahun. Mengapa demikian?

Baca Juga: 4 Jenis ASI dan Kandungan Hebatnya untuk Bayi

Kandungan yodium dalam rumput laut

Para ahli menganggap pemberian rumput laut pada anak di bawah 1 tahun dapat berdampak bagi kesehatan. Meski yodium pada dasarnya dibutuhkan tubuh, terlalu banyak mengonsumsi yodium pun bisa memberi dampak yang tidak baik bagi kesehatan, khususnya bagi anak berusia di bawah 1 tahun.

World Health Organization (WHO) mengungkapkan kalau bayi hanya membutuhkan 90 μg yodium perhari. Sementara kandungan dalam rumput laut, seperti dilansir dari Child Research Net, berkisar antara 1,3 - 1,5 mg/ gram (sekitar 1.300 - 1.500 µg/g) dan masih bisa bervariasi tergantung jenis dan daerah tumbuhnya, serta seberapa banyak si kecil mengonsumsinya!

Rumput laut mengandung yodium tinggi dan bervariasi menurut jenis juga lokasi budidayanya | Shutterstock

Dampak mengonsumsi terlalu banyak yodium

Penelitian menyebutkan kalau rumput laut merupakan salah satu bahan pangan dengan kandungan yodium alami tertinggi yang bisa ditemukan, Bun.

Namun bagaimana kalau anak-anak terlalu banyak mengonsumsinya? Seperti ketika kekurangan yodium, faktanya anak yang kelebihan yodium pun bisa menyebabkan masalah pada tiroid, lho! 

Baca Juga: Superfood Wajib untuk MPASI Si Kecil

Berikut ini dampak yodium berlebih bagi kesehatan anak, seperti dilansir dari Tempo.co:

  • Hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif)
  • Disfungsi tiroid
  • Penyakit gondok
  • Keracunan iodium, sehingga menimbulkan rasa terbakar pada area mulut, tenggorokan, dan perut, disertai demam, sakit perut, mual, muntah, dan diare, nadi lemah, bahkan hingga koma. 
  • Kelebihan iodium akibat suplemen pun dapat meningkatkan risiko beberapa kondisi Bun, yaitu hiperkalemia atau tinggi kadar kalium darah, diuretik hemat kalium, warfarin dan pengencer darah lainnya, amiodarone, serta hipertiroid. 

Rumput laut kering atau nori merupakan salah satu jenis rumput laut yang paling disukai anak | Shutterstock

Memberi variasi makanan pada si kecil memang sangat penting untuk mencegah kebosanan karena mengonsumsi menu yang itu-itu saja, atau dalam rangka mencari tahu selera makan anak. Meski demikian, Bunda juga harus bijaksana dalam memilihnya, terutama bagi anak-anak yang masih dalam fase MPASI atau berusia kurang dari 1 tahun. 

Pemberian rumput laut misalnya, meskipun beberapa jenis rumput laut yang mudah dibeli di pasaran memiliki kandungan mineral alami juga kelihatannya baik untuk dikonsumsi, faktanya tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh anak berusia di bawah 1 tahun.

Baca Juga: Bubur Instan Sebagai Alternatif MPASI, Amankah Untuk Si Kecil?

Bahkan apabila Bunda memutuskan untuk memberikan rumput laut padaanak yang sudah berusia 1 tahun pun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu hal tersebut pada dokter anak. Serta pastikan agar takaran atau penggunaannya tidak berlebihan bahkan sebaiknya jadikanlah rumput laut hanya sebagai komponen pendukung sajian bukannya menu utama.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi