Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Tak Hanya Kurang Istirahat, 5 Hal Ini Bisa Bikin Bunda Mudah Lelah

author
Ruth Sinambela
Senin, 20 Maret 2023 | 15:00 WIB
Hati-hati, mudah lelah merupakan salah satu gejala depresi, Bun | Shutterstock

Bunda sering merasa kelelahan? Terus-menerus dan sulit hilang meski sudah mendapatkan tidur yang cukup? Harus dicari tahu penyebabnya ya, Bun. Karena apabila tidak segera diatasi kondisi ini justru bisa memberi dampak yang kurang baik bagi kualitas hidup Bunda sendiri, juga orang-orang di sekitar Bunda, lho.

Berikut ini beberapa faktor yang bisa menyebabkan kelelahan atau mudah lelah meskipun sudah cukup beristirahat, Bun!

Baca Juga: Sering Lelah? Bisa Jadi Kekurangan Vitamin D

Kurang nutrisi 

Jangan anggap remeh kebutuhan nutrisi harian, Bun. Faktanya, kekurangan nutrisi terbukti dapat menyebabkan mudah lelah meskipun mungkin sudah tidur selama lebih dari 7 jam, lho. Berikut adalah berbagai jenis kekurangan nutrisi yang berpotensi menyebabkan Bunda jadi mudah lelah dan mengantuk: 

  • Zat besi
  • Vitamin B2, B3, B5, B6, B9 atau folat
  • Vitamin B12, D, C, Magnesium

Kesulitan, kewalahan, hingga kelelahan merupakan rasa yang seringkali dirasakan para ibu rumah tangga | SHUTTERSTOCK

Stres kronis

Banyak tekanan yang terus-menerus, baik di rumah, di kantor, maupun di masyarakat, terbukti dapat menyebabkan kelelahan terkait exhaustion disorder, Bunda. Exhaustion disorder sendiri merupakan kondisi yang ditandai dengan gejala kelelahan psikologis dan fisik. 

Karena itu penting sekali untuk memiliki partner atau pasangan yang sekaligus bisa menjadi teman untuk bicara santai hingga menyampaikan keluh-kesah agar Bunda pun bisa meringankan beban dan melepas segala tekanan yang seharian sudah menumpuk, Bun. 

Selain itu, sebaiknya Bunda juga mulai membiasakan diri untuk menyelesaikan masalah dan bukannya menyimpan atau membiarkannya, ya. Karena bagaimanapun masalah yang tidak diselesaikan justru sangat mempengaruhi kesehatan dan kekuatan mental, Bun.

Baca Juga: Sering Lelah Tanpa Sebab, Bisa Jadi Gejala Penyakit Autoimun

Obesitas

Bagaimana obesitas atau kelebihan berat badan dapat mempengaruhi kualitas hidup, termasuk juga membuat seseorang menjadi mudah lelah? Rupanya obesitas berpengaruh pada peningkatan risiko obstructive sleep apnea yang berhubungan langsung dengan kualitas tidur, Bun sehingga tentu saja bisa dengan mudah membuat Bunda jadi mudah lelah karena kualitas tidur yang kurang.

Mengonsumsi kopi dapat menyebabkan kelelahan akibat kurangnya waktu tidur | Shutterstock

Konsumsi kafein 

Hati-hati, Bun! Mengonsumsi kafein secara berlebihan dapat mengganggu jadwal tidur sehingga membuat Bunda mudah lelah hingga pusing, lho. Yuk, mulai sekarang lebih bijaksana dalam mengonsumsi kafeinnya. Bisa yuk mengurangi kafein, yuk!

Gagal jantung 

Kondisi medis seperti gagal jantung menjadi salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang, Bun. Biasanya ditandai dengan merasa lelah terus-menerus hingga mengalami kesulitan saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti jalan kaki, atau naik tangga.

Ketergantungan obat dan alkohol

Bagaimana pun, mengonsumsi bahkan hingga ketergantungan obat dan alkohol tentu saja akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Apalagi para ahli meyakini kalau perilaku atau gaya hidup ini dapat menyebabkan turunnya stamina hingga kelelahan terus-menerus.

Baca Juga: Kok, Bisa, Stres Menyebabkan Asam Lambung? Kenali juga Gejala Awalnya!

Coba dicek lagi ya, Bun. Kira-kira apa sih, yang membuat Bunda seringkali kelelahan dan tidak semangat menjalani aktivitas sehari-hari. Apabila belum ketemu juga jawabannya, ada baiknya Bunda segera menemui ahli dan berkonsultasi mengenai hal ini. Dengan demikian Bunda pun segera mengetahui penyebabnya dan bisa sesegera mungkin memperbaiki rutinitas atau kebiasaan yang kurang baik demi kualitas hidup yang lebih baik di masa depan.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi