Belakangan ini depresi yang dialami anak-anak semakin sering terjadi, Bun. Selain karena faktor eksternal seperti bully atau peer pressure, depresi yang dialami anak ternyata juga bisa disebabkan oleh faktor internal.
Misalnya ketika anak mengalami kejadian tidak menyenangkan, sedangkan ketahanan mentalnya belum terbentuk dengan kuat. Hal tersebut, meski mungkin bagi sebagian orang tidaklah berpengaruh, kenyataannya tetap bisa menyebabkan depresi bagi sebagian lainnya.
Baca Juga: Si Kecil Selalu Sedih? Bisa Jadi Ia Depresi
Isu ini tentu harus lebih diperhatikan oleh masyarakat, khususnya orang tua. Sudah menjadi tuntutan zaman kalau orang tua sekarang ini harus bisa mengenali dan tidak meremehkan tanda-tanda depresi yang terlihat di dalam diri anak ya, Bun.
Tanda awal anak alami depresi
Depresi pada anak biasanya tidak langsung terlihat serius, Bun. Karena itulah diperlukan perhatian lebih dari orang tua untuk mengenali tanda-tanda awal anak mengalami depresi berikut ini!
- Mudah marah
- Murung terus-menerus
- Nafsu makan meningkat atau menurun tanpa sebab
- Sering menyalahkan diri sendiri
- Lebih suka menyendiri
Namun ternyata tak hanya itu, para ahli menemukan kalau depresi tidak hanya dapat menyebabkan gejala mental, namun juga seringkali disertai keluhan fisik, seperti sesak napas, naiknya asam lambung, sakit kepala, dan lainnya, Bun.
Kapan orang tua harus waspada
Apabila gejala awal depresi pada anak diabaikan atau tidak ditangani dengan tepat, maka dikhawatirkan depresi bisa semakin berat dan membahayakan kesehatan juga tumbuh kembang anak, Bunda.
Baca Juga: Waspadai Faktor-Faktor Penyebab Kenakalan dan Kekerasan pada Remaja
Apabila Bunda menemukan tanda-tanda depresi berikut ini pada anak, maka jangan tunda lagi ya, segeralah mengajak si kecil ke ahlinya agar bisa segera mendapatkan bantuan.
Ciri-ciri depresi pada anak yang harus diwaspadai:
- Isolasi sosial, termasuk isolasi dari keluarga
- Bicara tentang bunuh diri, tersirat atau secara langsung
- Lebih sering melakukan hal-hal yang berisiko
- Sering mengalami kecelakaan
- Bicara tentang kematian
- Memberikan barang-barang pribadi kepada orang lain
- Lebih sering menangis
Tak ada satu orang tua pun yang mengharapkan buah hatinya mengalami depresi. Bahkan memikirkannya saja sudah membuat hati sedih. Karena itulah tak perlu menyalahkan diri sendiri apalagi orang lain ketika Bunda menemukan tanda-tanda depresi pada anak.
Sebaliknya, tindakan yang paling tepat adalah bagaimana Bunda fokus memberikan waktu untuk mendampingi anak agar bisa sesegera mungkin mendapatkan bantuan serta perawatan yang dibutuhkannya.
Baca Juga: 5 Ide Hadiah untuk Remaja yang Pasti Sukses Bikin Happy
Bukan siapa yang salah, namun bagaimana Bunda hadir adalah hal yang paling penting bagi anak untuk menyadari situasi dan kondisinya, juga mendapatkan pengobatan atau terapi. Kehadiran Bunda dan Ayah, dukungan, dan pelukan, adalah hal paling berharga yang bisa Bunda berikan dan juga dibutuhkan anak untuk melewati masa-masa sulitnya dan sembuh.
Sisanya, Bunda dan buah hati tinggal menyerahkannya pada ahli dengan menjalani terapi sebaik-baiknya, ya. Semangat, Bunda-bunda hebat!