Berteman memang tak selalu mudah untuk sebagian anak bahkan bagi orang dewasa. Khususnya bagi anak usia remaja, berteman seringkali menjadi sebuah keharusan yang dapat mempengaruhi penampilan dan kebahagiaan mereka.
Meskipun tak bisa dipungkiri, pertemanan yang dimiliki remaja memang tidak selalu memberikan dampak positif, namun di sisi lain juga merupakan salah satu sumber kebahagiaan yang mereka butuhkan.
Baca Juga: Frenemies atau Pertemanan Toxic dalam Pergaulan Remaja
Kabar baiknya, kemampuan berteman dapat dipelajari, Bun! Selain itu, Bunda pun bisa ikut hadir dalam mengajarkan anak bagaimana sebaiknya bersikap dan apa saja yang perlu mereka ketahui mengenai pertemanan itu sendiri. Dengan mendapatkan informasi ini dari Bunda, anak jadi bisa mengetahui dan mencari cara yang terbaik bagi dirinya.
Mengajarkan anak tips berteman
Ada beberapa cara yang bisa Bunda ajarkan pada si kecil:
- Pertama-tama, milikilah terlebih dahulu hubungan yang baik dengan anak.
- Ajak anak untuk mengobrol dan merefleksikan dirinya di hadapan Bunda.
- Bantu anak untuk mengetahui benar tentang siapa dan apa yang mereka hargai, dan cocok dengan diri mereka sendiri.
- Ajak anak untuk berdiskusi mengapa sebaiknya tidak hanya mencari teman dengan minat yang sama, namun juga mau menerima perbedaan.
- Beri pengertian bahwa tak semua teman yang dikenalnya akan menjadi teman dekat atau best friend.
- Bantu anak membedakan antara teman yang “bisa” diajak ngobrol, dan teman yang benar-benar memahami dan menghargainya.
- Ajarkan anak untuk mampu menghadapi peer pressure dan menghindari atau keluar dari pertemanan toxic
Baca Juga: Ini Sumber Kebahagiaan Terbesar Anak Usia Remaja Menurut Penelitian!
Tidak ada manusia yang sempurna, Bun, begitu pula tak ada anak yang sempurna. Berteman memang akan menjadi sebuah problema di masa remaja, namun bukan berarti tak dapat diatasi. Ingatlah bahwa pada dasarnya, setiap anak memiliki kemampuan sosial alamiah di dalam diri mereka.
Yang perlu Bunda lakukan untuk membantu mereka misalnya dengan mengajak anak ngobrol dan bertukar pikiran, serta menjadi suporter utamanya. Selain itu ingatlah untuk melakukan semua tips di atas hanya setelah Bunda meminta izin atau memiliki persetujuan anak terlebih dahulu, ya.
Baca Juga: 5 Ide Hadiah untuk Remaja yang Pasti Sukses Bikin Happy
Bagaimana pun, memilih teman adalah wilayah kekuasaan anak, sehingga Bunda pun sebaiknya tidak masuk ke sana tanpa izin dan mengaturnya sesuka hati, karena bisa saja anak malah merasa trauma dan kecewa dengan tindakan yang Bunda lakukan. Maka, manfaatkan komunikasi yang baik untuk melakukan ini ya, Bun. Semangat!