Too much love never spoils children. Children become spoiled when we substitute presents for presence.
Anthony Withman

Absent Grief, Ketika Seseorang Tak Bisa Mengekspresikan Rasa Duka

author
Ruth Sinambela
Rabu, 17 Mei 2023 | 10:52 WIB
Absent grief adalah ketika seseorang tidak bisa mengungkapkan kedukaannya dengan menyalurkan emosi yang dirasakannya | Shutterstock

Sangat wajar apabila seseorang yang kehilangan orang tersayang, misalnya keluarga maupun orang terdekat lainnya, menangis histeris, marah, atau shock, sebagai bentuk ekspresi dan luapan emosi yang dirasakan. Namun tahukah Bunda kalau ternyata bagi sebagian orang, untuk bisa mengekspresikan kesedihan atau rasa kehilangan tidaklah semudah itu. 

Hal ini bahkan bisa jadi, merupakan sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan, Bun. Karena meski merasakan kedukaan yang mendalam, pada akhirnya tak sedikit pun emosi yang dapat tersalurkan untuk menghadapi rasa kehilangan tersebut. Hal ini dikenal pula sebagai absent grief.

Baca Juga: Mengatasi Rasa Duka Kehilangan Anak Pada Kehamilan Pertama

Tak bisa mengekspresikan kesedihan

Ketahuilah bahwa saat seseorang tengah berduka namun tidak memperlihatkan kesedihannya, bukan berarti ia tidak merasakan kesedihan itu, Bun. Kenyataannya absent grief, yaitu saat seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengekspresikan kedukaannya, memang sering terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Dan bukannya disengaja atau dibuat-buat.

Masalahnya adalah orang yang mengalami absent grief sering kali menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa mengekspresikan kesedihan tersebut. Hal ini apabila tidak mendapat penanganan yang baik, bisa jadi menjadi masalah yang serius, khususnya dalam hal kesehatan mental di kemudian hari.

Menangis merupakan cara yang paling umum untuk menyalurkan rasa duka yang mendalam | Shutterstock

Mengapa absent grief bisa terjadi?

Absent grief biasanya terjadi pada orang yang sudah mengantisipasi dirinya, Bunda. Misalnya ketika seseorang telah lama merawat orang yang dicintai karena sakit hingga akhirnya meninggal. 

Atau pada seseorang yang sejak kecil rupanya sudah diajarkan untuk tidak menangis saat ada yang meninggal.

Baca Juga: Parenting Case Bunda Anggun & Fika: Tips Dampingi Anak Lewati Masa Duka (part 1)

Atau bisa juga karena perasaan kaget dan masih terkejut secara emosional saat ditinggalkan oleh orang yang sangat disayanginya secara tiba-tiba atau mendadak. Pada situasi ini biasanya orang yang mengalami absent grief masih menolak untuk mempercayai kenyataan mengenai apa yang terjadi.

Selain itu, absent grief sesungguhnya juga merupakan cara seseorang mengekspresikan kesedihan itu sendiri, Bun. Bukan berarti tidak meneteskan air mata artinya tidak berduka atau peduli. Namun lebih dari itu, justru memiliki makna mendalam yang rumit.

Saat mengalami absent gries, seseorang justru sangat membutuhkan teman dan lingkungan yang suportif | Shutterstock

Meski sedih dan terkadang membuat orang lain bingung, ketahuilah kalau absent grief adalah hal yang normal terjadi ya, Bun. Maka apabila suatu hari nanti Bunda mengalaminya, atau mungkin keluarga dan teman terdekat yang mengalami hal ini, maka yakinkanlah diri sendiri dan orang lain untuk tidak perlu merasa bersalah! 

Sebaliknya tetaplah hadir untuk menemani mereka, dan Bunda sendiri juga harus memiliki teman serta support system yang hadir untuk bisa membantu dan menemani Bunda melewati kedukaan dengan baik.

Bava Juga: 8 Tips Membantu Anak Melewati Masa Duka

Karena hanya dengan demikianlah maka seseorang bisa menyembuhkan dan memulihkan diri, menghadapi hari-hari baru dengan aura yang positif, dan kembali menjalani kehidupan dengan ringan dan bahagia. Semangat!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela