When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Kenali 7 Ciri Bunda Over Protektif pada Si Kecil

author
Ruth Sinambela
Jumat, 26 Mei 2023 | 15:00 WIB
Over protective parenting akan membuat hubungan anak dan orang tua menjadi kurang baik | Shutterstock

Tentu kita setuju kalau berlebihan dalam hal apa pun akan membuat dampak yang tidak baik. Termasuk juga dalam memberi perhatian atau bertujuan untuk melindungi anak. Salah satunya dengan bersikap over protektif.

Baca Juga: Apa Dampak Fear-Based Parenting bagi Tumbuh Kembang Anak?

Stop saat melihat ciri-ciri ini!

Ketika seseorang, termasuk orang tua, memberikan sikap protektif yang berlebihan pada anak. Biasanya orang tua akan terlambat menyadari atau bahkan tak menyadarinya sama sekali, Bun. 

Hal ini sayangnya, seringkali baru disadari saat anak sudah terlanjur tumbuh menjadi sosok yang tidak mandiri dan sulit bersosialisasi. Padahal kita yakin, kalau kemandirian dan kemampuan bersosialisasi yang baik dalam diri anak sangat penting untuk tumbuh kembang dan masa depannya kelak.

Karena itulah penting bagi orang tua untuk mau lebih aktif menilai sikap atau pandangan parenting-nya, agar bisa segera mengetahui apabila ada hal-hal yang kurang baik dan harus sesegera mungkin dibenahi.

Kenali ciri-ciri orang tua yang over protektif agar Bunda bisa segera mengubahnya demi masa depan si kecil | Shutterstock

Baca Juga: Waspadai Pola Asuh Helicopter Parenting atau Overprotective Parenting, Bun!

Berikut ini 7 ciri Bunda terlalu protektif pada si kecil:

  • Serba mengontrol dan mengatur.
  • Mengingatkan si kecil dengan cara menakutinya.
  • Memaksakan atau memilihkan minat tanpa memperhatikan minat alaminya.
  • Sering memata-matai anak. Misalnya ketika ia sedang bermain dengan teman-temannya, Bunda sering menguping dan ikut campur.
  • Selalu melindunginya dari kegagalan, bukannya membiarkan ia berusaha sendiri dan tetap memberinya semangat ketika gagal.
  • Memberi hadiah sebagai ganti rasa bersalah.
  • Bahkan, sampai memilihkan teman untuknya!

Hati-hati, Bun, Kalau sudah merasa Bunda maupun Ayah memiliki 7 sikap ini atau beberapa di antaranya. Bisa jadi Bunda merupakan orang tua yang over protektif. Maka yang perlu dilakukan adalah memastikan kalau si kecil tidak mengalami trauma apa pun, dan apabila memungkinkan, konsultasikan lah masalah gaya pengasuhan Bunda tersebut kepada ahlinya.

Baca Juga: Teknik Mindfulness Breathing dan Manfaatnya Dalam Kehidupan Parenting Sehari-hari

Dengan demikian, diharapkan dokter ahli akan bisa memberikan saran yang terbaik agar Bunda dan si kecil kembali memiliki hubungan yang  saling menyayangi dan mengerti satu sama lainnya.

Jangan sampai sikap over protektif yang awalnya terbentuk karena rasa sayang yang teramat besar pada si kecil, malah menjadi boomerang dan membuat hubungan orang tua dan anak justri meregang nantinya ya, Bun!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi