Menjadi orang tua adalah tugas yang luar biasa, tetapi juga bisa sangat menantang. Tanggung jawab yang tak ada habisnya, kurang tidur, tuntutan emosional, dan perubahan gaya hidup dapat membuat orang tua, khususnya para ibu rentan mengalami apa yang disebut "parental burnout".
Parental burnout sendiri merupakan kondisi fisik, mental, dan emosional yang disebabkan oleh stres yang berkepanjangan juga kelelahan yang berlebihan dalam menjalankan peran sebagai orang tua. Apabila tidak ditangani dengan baik, parental burnout bisa menyulitkan dan menyebabkan masalah, khususnya dalam hal mengasuh dan mendidik si kecil.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Bunda Mudah Marah
Faktor penyebab
Dalam dunia yang terus bergerak dengan cepat ini, banyak orang tua mengalami tekanan untuk menjadi "orang tua sempurna" yang dianggap harus bisa mengatasi segala tantangan sehari-hari tanpa cela atau kesalahan apa pun. Harapan ini, bersamaan dengan perubahan sosial, finansial, dan emosional yang terjadi ketika memiliki anak, dapat menjadi pemicu terjadinya parental burnout.
Dampak yang dapat terjadi
Seperti telah kita ketahui, parental burnout dapat menimbulkan dampak yang signifikan pada kesejahteraan orang tua dan anak-anak. Ketika Bunda merasa terlalu stres dan kelelahan, Bunda mungkin akan kehilangan kesabaran, energi, dan minat untuk berinteraksi dengan si kecil.
Ini dapat menyebabkan kurangnya perhatian, respon orang tua kepada anak yang sedikit sekali, atau bahkan perilaku kasar. Selain itu, parental burnout juga dapat memengaruhi kesehatan fisik, meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan, serta mempengaruhi hubungan Bunda dengan si Ayah.
Baca Juga: Tips Meredam Emosi Saat Akan Marah Pada Si Kecil
Ciri-ciri Bunda tengah mengalami parental burnout
Ada beberapa tanda yang dapat mengindikasikan parental burnout. Apa sajakah?
- Rasa lelah secara konstan meskipun sudah istirahat yang cukup
- Rasa putus asa atau tidak berdaya dalam menjalankan peran sebagai orang tua
- Kehilangan minat dan kegembiraan dalam berinteraksi dengan anak
- Merasa terisolasi dan kesepian
Jika Bunda maupun Ayah mengalami tanda-tanda ini secara terus-menerus, penting untuk mencari dukungan dan bantuan, ya. Selain itu, untuk mencegah atau mengatasi parental burnout, sangat penting bagi orang tua agar memiliki waktu khusus atau menyempatkan waktu untuk me time.
Namun agar bisa melakukannya, tentu Bunda perlu mengatur waktu untuk istirahat dan bersantai sebagai prioritas yang wajib dimiliki juga. Disamping mengurus rumah, anak-anak, dan pekerjaan tentunya. Bagaimana pun, hal ini adalah kunci untuk mengembalikan energi dan memulihkan kebugaran fisik dan mental, Bun.
Baca Juga: Tak Kalah Penting, Peran Ayah Dalam Tumbuh Kembang Anak
Maka mendapatkan dukungan dari si Ayah, keluarga, atau teman-teman untuk bisa menjalaninya akan sangat mengurangi beban yang dirasakan. Selain itu, menetapkan harapan yang realistis dan mengakui bahwa tidak ada orang tua yang sempurna juga penting dalam menghadapi tuntutan sehari-hari.
Penting untuk diingat bahwa parental burnout bukanlah kegagalan sebagai orang tua. Ini adalah tantangan yang umum dihadapi oleh banyak orang tua di zaman sekarang ini. Selain itu, mau mengakui dan mencari bantuan ketika merasa tidak sanggup atau kelelahan adalah langkah penting dalam mengatasi masalah ini! Bukan berarti Bunda menyerah, namun para ahli setuju kalau menjaga keseimbangan antara peran sebagai orang tua dan kebutuhan diri sendiri adalah kunci yang bisa menyelaraskan mental dan fisik!