Sudah beberapa bulan belakangan, kasus rabies yang terjadi di Bali juga beberapa lokasi di seluruh Indonesia, marak diberitakan dan menjadi pembahasan para ahli maupun masyarakat, Bun.
Pasalnya, menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan di laman resminya, terdapat lebih dari 31.000 kasus rabies dengan korban meninggal sebanyak 11 orang sepanjang Januari-April 2023. Situasi rabies di Indonesia tahun 2020 hingga April 2023 sendiri, rata-rata per tahun terdapat kasus gigitan sebanyak 82.634 kasus.
Baca Juga: Anak Minta Hewan Peliharaan, Pastikan Dulu Hal Ini
Rabies sendiri merupakan penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan radang otak pada manusia dan hewan. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi virus rabies. Virus rabies termasuk dalam keluarga Rhabdoviridae dan umumnya ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi, Bun!
Gejala awal infeksi rabies biasanya mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, dan kelelahan. Namun, ketika virus menyebar ke otak, gejala yang lebih serius dapat berkembang, termasuk kejang, gangguan tidur, kebingungan, delirium, dan gangguan saraf yang lebih parah.
Kasus rabies di Bali bukan KLB
Meski kasus rabies kini tengah menjadi sorotan. Namun menurut Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Wayan Widya, status KLB di Bali sendiri belum bisa ditetapkan.
Data menyebutkan kalau kasus kematian akibat rabies di Bali tahun 2023 tidaklah tinggi, yaitu 3 kasus kematian di sepanjang tahun 2023 ini, Bun. Apalagi, populasi anjing di Pulau Bali juga termasuk yang terbesar di Indonesia.
Meski demikian, I Wayan Wadya juga mengatakan bahwa langkah-langkah pencegahan seperti vaksin rabies untuk hewan telah digencarkan, bahkan saat pandemi dan masih hingga kini. Hal ini menurutnya juga sudah berhasil menekan kasus rabies di Bali.
Baca Juga: Penyakit Infeksi yang Paling Sering Menyerang Anak dan Pencegahannya
KLB rabies di NTT
Berbeda dengan di Bali, sudah ada 2 kabupaten di NTT yang menyatakan KLB rabies, karena ditemukannya sejumlah kasus rabies meningkat sepanjang tahun 2022-2023.
Kedua kabupaten tersebut adalah Kabupaten Sikka dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Meski demikian pemerintah juga telah merespon dengan cepat, sehingga masyarakat diharapkan untuk tidak terlalu khawatir namun tetap waspada.
11 provinsi yang dinyatakan bebas rabies oleh Kemenkes:
- Kepulauan Riau
- Bangka Belitung
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Papua Barat
- Papua Selatan
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
Beberapa pulau di Indonesia yang juga dinyatakan aman dari rabies:
- Pulau Sumba di NTT
- Pulau Tabuan dan Pulau Pisang di Lampung
- Pulau Meranti di Riau
- Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat
- Kepulauan Sintaro di Sulawesi Selatan
- Pulau Nunukan, Pulau Sebatik, dan Pulau Tarakan di Kalimantan Utara
Infeksi rabies memang bisa berakhir dengan kematian apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat segera setelah gejala muncul atau sesegera mungkin setelah mengalami gigitan hewan, Bun.
Baca Juga: Manusia Bisa Berkomunikasi dengan Hewan? Ini Faktanya
Jika seseorang dicurigai terkena gigitan hewan yang mungkin terinfeksi rabies, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis. Biasanya dokter atau tenaga medis akan membersihkan luka, memberikan immunoglobulin rabies (RIg) untuk memberikan perlindungan awal, dan memberikan vaksin rabies untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus.
Meski demikian tak perlu panik atau khawatir berlebihan ya, Bun. Kewaspadaan dan langkah pencegahan, salah satunya dengan vaksinasi hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, menghindari kontak langsung dengan hewan liar yang mungkin terinfeksi rabies, dan segera mencari perawatan medis apabila tergigit hewan yang dicurigai menderita rabies, merupakan hal yang sangat penting. Ingat, pencegahan merupakan langkah terbaik dalam mengendalikan penyebaran rabies pada manusia dan hewan!