When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

Jangan Anggap Enteng, Kenali Gejala dan Bahaya Rabies!

author
Claudia Tari Aplabatansa
Senin, 3 Juli 2023 | 14:28 WIB
Pastikan hewan peliharaan bebas rabies dengan rutin memberikan vaksinasi. | Shutterstock

Beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan di TikTok kasus anak berusia 5 tahun di Buleleng, Bali yang meninggal usai digigit anjing peliharaannya yang terinfeksi rabies. Awalnya, orang tuanya mengira gigitan dan luka goresan yang ditimbulkan tidak berbahaya sehingga sang anak tidak langsung mendapatkan pengobatan yang tepat. Ternyata kondisi sang anak memburuk hingga akhirnya meninggal.

Kasus rabies tengah merebak dan kini ditemukan di wilayah selain Bali, seperti NTT, Samarinda, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Mengerikan, ya Bun! 

Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terdapat sekitar 95% kasus rabies yang diakibatkan oleh gigitan anjing dan 40% korbannya adalah anak-anak. Oleh karenanya, penting untuk memastikan kesehatan hewan peliharaan, baik anjing maupun kucing, salah satunya dengan memberikan vaksinasi.

Tanda-Tanda Infeksi Rabies pada Hewan dan Manusia

Dilansir dari Direktorat Jenderal Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, rabies atau dikenal sebagai penyakit "anjing gila" merupakan penyakit yang ditularkan oleh hewan yang terinfeksi virus rabies, seperti anjing, kucing, kelelawar, dan kera. Penyakit ini termasuk dalam kategori zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia.

Baca juga: Kasus Rabies Ditemukan di Beberapa Provinsi, Jangan Panik Tetap Waspada

Kasus rabies pada manusia ditandai dengan beberapa gejala awal, yaitu:

- Rasa tidak enak badan

- Sakit kepala

- Mual dan muntah

- Kehilangan nafsu makan

- Gatal, nyeri, kesemutan atau mati rasa, dan ada rasa terbakar pada bekas gigitan

- Sakit tenggorokan

- Batuk

- Demam mencapai 38 derajat Celsius atau lebih.

Adapun gejala lanjutannya berupa: 

- Kejang dan kelumpuhan otot,

- Pernapasan yang menjadi lebih cepat,

- Kesulitan bernapas,

- Keluarnya lebih banyak air liur,

- Rasa takut dengan air (hydrophobia) dan cahaya (photophobia),

- Kesulitan menelan

- Halusinasi

Sedangkan infeksi rabies pada hewan ditandai dengan gejala:

- Selalu gelisah

- Tidak bisa diam

- Sering menyerang hewan lain

- Mengalami kelumpuhan kaki belakang

- Kejang

- Mengeluarkan air liur berbuih

- Lebih sensitif dan mudah marah 

- Demam dan tidak nafsu makan

Baca juga: Waspadai Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Cegah Dengan Menjaga Kebersihan dan Cuci Tangan!

Gejala awal rabies diantaranya adalah demam, sakit tenggorokan, dan nyeri pada gigitan. | Shutterstock

Tahapan Penularan Rabies pada Manusia

1.Masa inkubasi rabies

Menurut Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan masa inkubasi virus rabies berkisar 4-12 minggu.

2.Virus rabies akan tetap berada di tempat gigitan atau area sekitarnya selama 2 minggu. Kemudian virus bergerak melalui serabut saraf posterior dan akan bereplikasi.

3.Setelah mencapai otak, virus akan menyebar ke seluruh bagian sel saraf, sel-sel limbik, hipotalamus, dan batang otak. Pada akhirnya, virus menyebar ke seluruh organ dan jaringan tubuh, serta menyerang organ-organ penting.

Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan

Dilansir dari Halodoc, inilah beberapa tindakan yang harus dilakukan sebagai pertolongan pertama:

  1. Jika ada perdarahan atau luka terbuka, tekan area luka dengan kain bersih atau kasa steril. 
  2. Bersihkan luka gigitan atau cakaran hewan dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit. 
  3. Oleskan antiseptik berisi povidone iodine atau alkohol 70 persen ke area luka. 
  4. Segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Di sana, dokter akan memeriksa dan membersihkan luka gigitan atau cakaran, serta memberikan serum dan vaksin rabies. Tujuannya adalah membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus ini dan mencegah infeksi pada otak.

Segera periksakan ke dokter jika hewan peliharaan memperlihatkan gejala infeksi rabies. |

Bagaimana Upaya Pencegahannya?

Bunda jangan khawatir, ada beberapa cara untuk mencegah penularan rabies di sekitar kita, yaitu:

  1. Apabila punya hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing, jangan lupa vaksinasi setahun sekali.
  2. Hindari kontak hewan peliharaan dengan hewan liar, terutama yang menunjukkan gejala.
  3. Jika hewan peliharaan memperlihatkan tanda-tanda tidak biasa yang menjurus pada infeksi rabies, segera periksakan ke dokter hewan.

Setelah mengetahui bahaya dari infeksi rabies yang bahkan sampai bisa merenggut nyawa, yuk, pastikan keluarga Bunda terhindar dari risiko tersebut. Pencegahan tentulah yang utama, salah satunya dengan rutin melakukan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan.

Penulis Claudia Tari Aplabatansa
Editor Ratih Sukma Pertiwi